Kronologis Tewasnya Natasya di Lubang Tambang, dan Daftar 33 Korban Tewas Lainnya di Provinsi Kaltim
Korban tenggelam di lubang tambang di Provinsi Kaltim terus bertambah. Jatam Kaltim mencatat ada 34 korban meninggal. Terbaru, Natasya Aprilia Dewi
TRIBUNKALTIM.CO SAMARINDA - Korban akibat lubang tambang tak direklamasi di Provinsi Kaltim terus berjatuhan.
Berdasarkan catatan Jaringan Advokasi Tambang atau Jatam Kaltim, total korban meninggal akibat lubang tambang berjumlah 34 orang.
Sebagian besar merupakan anak-anak.
Kebanyakan mereka berenang di lubang tambang berukuran raksasa yang berisi air jernih berwarna kebiruan, di sekitar tempat tinggalnya, dan akhirnya tenggelam.
Terbaru, Natasya Aprilia Dewi, bocah berusia 10 tahun, menjadi korban setelah bermain di sekitar lubang tambang.
Natasya Aprilia Dewi tercebur saat sedang bermain bersama 6 temannya di lubang tambang yang diduga milik PT Insani Bara Perkasa.
Dinamisator Jatam Kaltim, Pradarma Rupang menuturkan, belasungkawanya terhadap korban.
"Iya ini sudah yang ke 34 korban meninggal di kawasan tambang.
Dan untuk korban turut berduka cita sedalam-dalamnya.
Dan pihak keluarga yang ditinggalkan agar tabah," ucapnya Jumat (31/5/2019).
Kemudian Pradarma Rupang mengatakan, dalam kasus ini pemerintah tidak cukup hanya untuk bersimpati.
Dirinya mengecap pemerintah Provinsi Kaltim sebagai pelayan masyarakat, tidak melaksanakan tugasnya dengan baik
"Mau sampai jatuh korban yang keberapa lagi, apa cukup sekedar menyampaikan simpati kepada korban atau keluarga korban.
Seharusnya pemerintah sudah bertindak tegas saat ini, bukan lagi bersimpati, pemerintah kan pelayan masyarakat, seharusnya memberikan pelayanan dengan bijak," tandasnya.
Jatam Kaltim, kata Pradarma Rupang, tidak akan berdiam diri dan akan terus mengejar pemerintah, agar menuntaskan kasus ini, yang telah terdapat korban meninggal akibat tambang.
"Jatam Kaltim tidak akan berhenti, dan akan terus mengejar pertanggungjawaban pemerintah.
Ini korban meninggal, kehilangan nyawa bukan cuma luka ringan.
Bila tidak juga bertindak, nantinya kembali jatuh ke 35," tegasnya.
Pihaknya meminta agar DPRD Kaltim segera memanggil Gubernur Kaltim serta jajarannya.
Untuk menjelaskan bagaimana solusi dari kejadian yang terus berlanjut.
"Kami minta agar DPRD Privinsi Kaltim memanggil dan mengumpulkan Isran beserta jajarannya.
Minta mereka menjelaskan, mengapa kasus yang sudah banyak terdapat korban tidak juga ditindak tegas," ujarnya.
"Kan mereka itu yang memberi izin kepada perusahaan-perusahaan tambang di Provinsi Kaltim.
Dan dengan adanya korban seharunya ditelusuri dan ditindak, hampir semua lubang bekas tambang sudah mengakibatkan korban itu,".
Lanjut dia menjelaskan, apakah pemerintah Provinsi Kaltim telah melakukan penyelidikan ke lokasi jatuhnya korban.
Dan dia menanyakan apakah dilokasi lubang tambang tersebut sudah aman untuk dimasuki oleh warga.
Karena menurutnya, Jatam Kaltim telah menelusuri lokasi tambang yang terdapat korban, dan memastikan bahwa di lokasi tersebut tidak terpantau dengan baik oleh perusahaan tambang.
Sehingga warga dapat bebas keluar masuk.
"Apa pemerintah sudah menelusuri lokasi tambang yang telah menjatuhkan korban tersebut.
Karena kami telah mendapati beberapa kondisi tambang yang tidak terjaga.
Dengan begitu jangan salahkan penduduk bila dapat keluar masuk ke lokasi tersebut, bahkan anak-anak sampai bebas bermain dikawasan itu.
Artinya peraturan pengamanan lokasi tambang tidak berjalan dengan baik," urai Pradarma Rupang.
"Pertama kami tidak menemukan papan atau plang peringatan kawasan berbahaya dan terlarang.
Di sana juga tidak ada pagar pembatas yang memisahkan pemukiman warga dan lokasi tambang yang jaraknya sangat dekat," katanya.
"Seharusnya lokasi tambang yang dianggap belum aman oleh warga dijaga oleh security, tapi nyatanya di sana tidak ada pos security yang menjaga.
Jarak Rumah terdekat (kediaman pak Sumaji) dengan Lubang Tambang hanya berjarak kurang lebih 2 Meter, tampak ada aktifitas pemancingan di lokasi tersebut.
Lalu Ada 12 keramba ikan milik pribadi. Apa ini yang dikatakan aman. Jadi mereka itu tidak sengaja lalai, atau sengaja lalai," jelasnya.
Jatam Kaltim meminta pemerintah, agar menghentikan kegiatan tambang.
Dan menutup seluruhnya dengan permanen, karena tidak memberikan manfaat kepada masyarakat, dan menyetop jatuhnya korban ke 35.
"Jadi kami minta pemerintah tegas untuk menutup tambang, karena sama sekali tidak memberikan timbal balik yang bermanfaat bagi masyarakat.
Dan jangan sampai ada korban ke 35 yang kembali meninggal dunia akibat mereka," tutupnya.

Grafis :
Data Korban :
Nama : Natasya Aprilia Dewi (NAD)
Usia : 10 Thn
Anak pertama dari dua saudara
Bapak Sanadi dan Ibu Purwanti
Kelas 4 Sekolah Dasar
Jl.Kebon Agung, Rt.12 Kel.Simpang Pasir, Kec.Palaran, Kota Samarinda
Konsesi PT.Insani Bara Perkasa (PT.IBP).
Kronologis
1. Natasya Aprilia Dewi bersama ke enam temannya melaksanakan Sholat Subuh di Mesjid.
2. Pukul 06.00 WITA Setelah sholat subuh Natasya Aprilia Dewi bersama teman-temannya pergi bermain di lubang tambang diduga milik PT.Insani Bara Perkasa.
3. Korban tercebur di lubang tambang tersebut dan ditolong oleh Iril dan Ramin.
4. Kemudian pada pukul 07.00 WITA korban dilarikan ke RSUD IA Moeis dan mendapat penanganan di Ruang UGD.
5. Malang nasib Natasya Aprilia Dewi, segala upaya sudah coba dilakukan pihak rumah sakit.
6. Natasya Aprilia Dewi sempat mendapatkan perawatan, hingga akhirnya dinyatakan meninggal sekitar pukul 17.30 WITA
7. Pukul 18.20 WITA Korban dibawa ke rumah duka.
8. 30 Mei 2019 Pada pukul 10.00 WITA korban di kebumikan oleh pihak keluarga.

Hasil Penelusuran Kawasan Tambang Oleh Jatam Kaltim :
A. Tidak di temukan Papan/Plank Peringatan kawasan Berbahaya dan terlarang
B. Tidak ada Pagar pembatas
C. Tidak ada Pos Security di sekitar Lubang tambang
D. Jarak Rumah terdekat (kediaman pak Sumaji) dengan Lubang Tambang hanya berjarak kurang lebih 2 Meter, Tampak ada aktifitas pemancingan di lokasi
E. Ada 12 keramba ikan milik pribadi
F. Luas Konsesi tempat Korban Tenggelam : 10.040 Ha
G. Luas Lubang Tambang 2,31 Ha
H. Kedalaman Lubang Tambang belum di ketahui.
I. Jatam Kaltim mendatan di konsesi PT Insani Bara Perkasa pernah ada kasus anak tenggelam.
Korbannya anak-anak bernama Alm. Maulana Mahendra (11) pada tanggal 25 Desember 2012.
Ada pula korban Muhammad Arham (5), terjatuh di limbah batubara diduga milik PT Insani Bara Perkasa yang tengah terbakar.
Informasi yang dihimpun Jatam Kaltim dari masyarakat sekitar tambang. Telah ada 6 warga yang mengalami kasus tenggelam, 4 selamat dan 2 diantaranya tak terselamatkan.
Daftar Anak – Anak Korban Lubang Tambang di Kaltim Sejak 2011 – 2019
(Berdasarkan Waktu) :
1. Miftahul Jannah (10) PT. Hymco Coal Sungai Kerbau Kec. Sambutan 13 Juli 2011 Samarinda.
2. Junaidi (13) PT. Hymco Coal Sungai Kerbau Kec. Sambutan 13 Juli 2011 Samarinda.
3. Ramadhani PT. Hymco Coal Sungai Kerbau Kec. Sambutan 13 Juli 2011 Samarinda.
4. Dede Rahmad (Eza) (6) PT. Panca Prima Mining Sambutan Idaman Permai, Pelita 2 24 Desember 2011 Samarinda.
5. Emaliya Raya Dinata (Ema) (6) PT. Panca Prima Mining/ PD. PAU Sambutan Idaman Permai, Pelita 2 24 Desember 2011 Samarinda.
6. Tidak Teridentifikasi PT Kitadin Tenggarong Seberang 2011 Kukar 2012
7. Muhammad Fariqi (14) PT. Kitadin Desa Bangun Rejo Kec. Tenggarong Seberang 26 januari 2012 Kukar l.
8. Maulana Mahendra (11) PT. Insani Bara Perkasa Blok B RT.20, Simpang Pasir, Palaran 25 Desember 2012 Samarinda 2013
9. M. Shendy (8) Tak teridentifikasi Sambutan, Pelita 4, Handil Kopi, Blok L No 4 14 Maret 2013 Samarinda.
10. Budi Maulana (11) PT Muliana Jaya Kelurahan Jawa RT. 4 Kecamatan Sangasanga. Agustus 2013 Kukar 2014
11. Nadia Zaskia Putri (10) PT. Energi Cahaya Industritama Kel. Rawa Makmur Kec. Palaran 08 April 2014 Samarinda.
12. M Raihan Saputra (10) PT. Graha Benua Etam Sempaja 22 Desember 2014 Samarinda
13. Ardi Bin Hasyim (13) PT. Cahaya Energi Mandiri Kel. Sambutan 23 Mei 2015 Samarinda.
14. Sanofa M Rian (14) PT. Bara Sigi Mining (BSM) Desa Sebulu Modern, RT 14 (jalan poros Tenggarong-Sebulu), Kecamatan Sebulu 05 Agustus 2015 Kukar
15. Muhammad Yusuf Subhan (11) PT Lana Harita Indonesia Sungai Siring 24 Agustus 2015 Samarinda.
16. Aprillia wulandari (12) PT Transisi Energi satunama Lok Bahu 18 November 2015 Samarinda.
17. Koko Handoko (16) CV Atap Tri Utama Bantuas, Palaran 08 Desember 2015 Samarindam
18. Mulyadi (15) PT. Multi Harapan Utama (MHU) RT 3, Kelurahan Loa Ipuh Darat, Kecamatan Tenggarong 16 Desember 2015 Kukar.
19. Dewi Ratna (9) KSU Wijaya Kusuma Desa Sumber sari Kec. Sebulu 30 Desember 2015 Kukar 2016
20. Agus Irawan (Iwan) (20) PT. Bumi Energi Kaltim Buluminung, Penajam 12 Februari 2016 Penajam Paser utara.
21. Noval Fajar Slamat Riyadi (15) PT. Bukit Baiduri Energi Desa Bukit Raya RT. 19 Kec. Tenggarong Seberang 23 Maret 2016 Kukar l.
22. Diky Aditya (15) PT. Bukit Baiduri Energi Desa Bukit Raya RT. 19 Kec. Tenggarong Seberang 23 Maret 2016 Kukar.
23 Muhammad Arham PT.Insani Bara Perkasa Palaran 9 April 2016 Samarinda.
Keterangan : Terpapar Batubara yang terbakar, 28 Hari kemudian meninggal di Rumah Sakit setelah 6 Kali operasi.
24 Wilson (17) PT. Insani Bara Perkasa KM. 9, RT 18, Desa Purwajaya, Kec. Loa Janan 15 Mei 2016 Kukar
25 Kusmayadi (22) CV Panca Bara Sejahtera Samarinda Ulu 03 Mei 2016 Samarinda
26 Edy Kurniawan (15) PT.Energy Cahaya Industritama Bukuan, Palaran 8 November 2016 Samarinda
27 Dias Mahendra (15) PT.Energy Cahaya Industritama Bukuan, Palaran 8 November 2016 Samarinda
28 Novita Sari (18) PT.Gunung Bayan Pratama Coal Pit 7D5, Desa Belusuh, Kecamatan Siluq Ngurai 25 Juni 2017 Kutai Barat
29 Muhammad Irwan (25) CV.Prima Coal Mining Lubang CV.Prima Coal Mining 27 Juli 2018 Samarinda
30 Alif Alfaroci (16) PT.TRIAS PATRIOT SEJAHTERA Desa Rapak Lambur (Mangkurawang), Tenggarong 21 Oktober 2018 Kukar
31 Ari Wahyu Utomo (13) PT.BUKIT BAIDURI ENERGI Desa Bukit Raya, Kec.Tenggarong Seberang 4 November 2018 Kukar
32. Nurul Huda Aulia (10) Ilegal Mining `Rapak Dalam, Smd Seberang, 20 November 2018 Samarinda
33. Rizki Nur Aulia (14) PT.Mandala Usaha Tambang Utama Desa Bunga Jadi, Kec. Muara Kaman 21 April 2019 Kutai Kartanegara
34. Natasya Aprilia Dewi PT.Insani Bara Perkasa Jl.Kebon Agung, Rt.12 Kel.Simpang Pasir, Kec.Palaran 29 Mei 2019 Samarinda
Jumlah korban berdasarkan Kabupaten/Kota
1. Kota Samarinda : 20 orang
2. Kabupaten Kukar : 12 orang
3. Kabupaten PPU : 1 orang
4. Kabupaten Kubar : 1 orang
5. Tidak teridentifikasi : 1 orang. Sumber Jatam Kaltim. (*)
Subscribe official YouTube Channel
BACA JUGA:
Balapan MotoGP di Sirkuit Mugello Tanpa Valentino Rossi, Pilih Tunggangi Motocross
TERPOPULER Misteri warga Rusia di Sisi Prabowo Subianto, Turut Terbang Menuju Dubai, Begini Faktanya
Ketahuan Selingkuh, Istri Sah Buat Petisi Pemecatan Suaminya dari TNI, Dukungan Terus Mengalir
AHY dan Sandiaga Uno Masuk Nominasi? Jokowi Beberkan Kriteria Calon Menteri di Kabinet Baru
Rupanya Liverpudlian, Begini Cara Iron Man Dukung Liverpool di Final Liga Champions