Banjir di Samarinda
Motor Mogok karena Banjir, Satlantas Polresta Samarinda Imbau Pengendara Tak Lintasi Titik Banjir
Intensitas hujan di Kota Samarinda sejak pukul 00.12 wita dini hari tadi, mengakibatkan sejumlah titik jalan di Kota Samarinda tergenang banjir.
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Intensitas hujan yang mengguyur Kota Samarinda sejak pukul 00.12 wita dini hari tadi, mengakibatkan sejumlah titik jalan di Kota Samarinda tergenang air cukup dalam.
Dengan kondisi jalan tertutup banjir dengan arus deras dan dianggap dapat membahayakan pengendara jalan.
Hal tersebut membuat anggota Satlantas Polresta Samarinda berjaga di beberapa kawasan dan menutup jalur untuk meminimalisir terjadinya kemacetan hingga mesin kendaraan mogok.

"Banjir di Jalan Pemuda, A. Yani, sampai ke persimpangan Jl Remaja banjir cukup tinggi, setinggi lutut.
Jadi agar tidak ada pengendara yang mengalami mesin mati, harus kami tutup untuk kendaraan roda 2," kata AIPDA Wiyanto, Anggota Satlantas Polresta Samarinda, Minggu (9/6/2019).
Namun dalam keadaan banjir yang dalam, masih ada beberapa kendaraan yang memaksakan untuk melewati jalan tersebut.
Sehingga mengakibatkan mesin kendaraannya mati, kendaraannya pun mogok.

"Semua pengendara yang memaksakan akhirnya harus mengalami mesin motor mati, padahal sudah kami beri larangan di titik yang banjirnya dalam," sebutnya.
"Di jalan Pemuda tadi sudah ada beberapa kendaraan roda dua yang mati akibat mesin motornya kemasukan air. Kurang lebih ada puluhan sudah yang mogok," tambahnya.
Kemudian AIPDA Arif Wahyudi, anggota Satlantas Polresta Samarinda yang membantu dalam penanganan arus lalu lintas di Jalan Remaja, Samarinda mengimbau, agar pengendara roda 2 tidak memaksakan kendaraannya melalui jalur yang digenangi banjir cukup dalam.

"Kalau bisa buat kendaraan roda dua, jangan lewat di jalur yang banjirnya salam, sudah ada tanda yang kami pasang, jadi kalau ada tanda tersebut, diharapkan jangan dilalui.
Itu untuk kebaikan para pengendara itu sendiri," imbau AIPDA Arif Wahyudi.
Sejumlah Ruas Jalan di Samarinda Lumpuh
Hujan yang mengguyur Kota Samarinda sejak Sabtu (8/6/2019) malam hingga Minggu (9/6/2019) pagi ini, membuat sebagian besar wilayah Kota Samarinda tergenang banjir.
Sejumlah jalan utama tidak luput dari genangan.
Dari pantauan Pusdalops BPBD Kaltim, akses jalur utama yang tergenang banjir diantaranya
1. Jalan Ir Juanda,
2. Jalan P Antasari,
3. Jalan P Suryanata,
4. Jalan dr Soetomo,
5. Jalan Kh Wahid Hasyim,
6. Jalan Kh Wahid Hasyim II,
7. Jalan Pm Noor,
8. Jalan AW Syahranie,
9. Jalan Pemuda,
10. Jalan DI Panjaitan,
11. Simpang Mall Lembuswana
12. Bengkuring
13. Perum Griya Mukti Sejahtera yang sebelumnya telah digenangi banjir.
Muriono, Pusdalops BPBD Kaltim menerangkan, sejumlah wilayah yang merupakan langganan banjir diperkirakan kembali akan tergenangi.
Dia meminta kepada warga untuk mencari alternatif lain jika memungkinkan.
Pasalnya, nyaris sebagian jalan utama dan jalan di gang juga tergenang banjir.
"Yang jelas Jalan DI Panjaitan ini vital, akses utama ke Bandara APT Pranoto dan jalur antar kota, sementara ini terhambat," jelasnya, Minggu (9/6/2019).
Tidak hanya jalur utama, banjir juga menggenangi jalan di gang dan jalan kecil masyarakat, seperti kawasan Lempake, Jalan Mugirejo, Gerilya, Jalan Perjuangan, dan Jalan Gelatik.
Dari pantauan Tribunkaltim.co, akibat banjir, mancet sudah terjadi sejak di Jalan Pm Noor menuju Jalan DI Panjaitan.
Selain itu juga terjadi disepanjang Jalan DI Panjaitan, termasuk sejumlah jalan lainnya menuju Jalan DI Panjaitan.
Tidak hanya menyebabkan kemacetan, banjir juga mengakibatkan sejumlah kendaraan, terutama kendaraan roda dua mogok.
Tidak sedikit kendaraan roda dua terhenti di jalanan.
Beruntung, sejumlah petugas bersama unsur relawan berada disekitar lokasi banjir, guna membantu warga yang terjebak banjir.
Hujan yang mengguyur kota Samarinda sejak Sabtu (8/6) malam hingga Minggu (9/6) pagi ini, membuat sebagian besar wilayah Kota Samarinda lumpuh tergenang banjir.
Kawasan yang terparah tergenang banjir yakni di Jalan DI Panjaitan, yang merupakan akses utama menuju Bandara APT Pranoto.
Jalan DI Panjaitan sejak pagi tadi sempat putus dan tidak bisa lewati kendaraan.
Bahkan, akses alternatif melawati Perumahan Griya Mukti Sejahtera juga tidak bisa digunakan karena masih terendam banjir.
Sedangkan kawasan Lempake yang juga akses alternatif menuji bandara tergenang banjir bercampur pasir, serta lumpur.
Namun, sekitar pukul 09.00 Wita, Jalan DI Panjaitan mulai bisa dilintasi kendaraan.
Tapi, hanya kendaraan besar, seperti truk maupun mobil double cabin.
Jadi, bagi warga yang hendak ke bandara, silahkan menuju simpang Alaya, karena petugas dari Kepolisian, TNI, Basarnas, hingga BPBD mengerahkan truk untuk mengantar warga ke Bandara APT Pranoto.
"Pagi tadi sempat putus, tapi sekarang sudah bisa dilewati, hanya kendaraan besar saja," ucap Kasat Lantas Polresta Samarinda, Kompol Erick Budi S, Minggu (9/6/2019).
"Untuk jalur alternatif tidak bisa digunakan, jadi bagi warga yang mau ke bandara, tidak menggunakan kendaraan besar, ke simpang Alaya saja," sambungnya.
Dari pantauan Tribunkaltim.co di simpang Alaya, terdapat sejumlah kendaraan yang dimerahkan, mulai dari truk Dalmas Sat Sabhara Polresta Samarinda, Detasemen B Pelopor Brimob Polda Kaltim, Batalyon 611/Awang Long, Basarnas hingga BPBD.
Aliran Listrik Tak Dipadamkan, Warga Korban Banjir Diminta Waspadai Sengatan Listrik
Hari Ini, Dua Informasi Hoax Meresahkan Samarinda, Mulai dari Penyebab Banjir Hingga Kebakaran
Tidak hanya armada, sejumlah satuan maupun unit juga mengerahkan sejumlah personelnya untuk membantu warga.
Selain menjadi akses utama menuju bandara, Jalan DI Panjaitan juga akses penghubung antar kota, menuju Kutai Timur dan Bontang.
Akibat banjir, kemacetan tak terhindarkan, petugas saat ini memprioritaskan warga yang menuju bandara agar tidak ketinggalan pesawat.
Gerakan Massal Biopori, Alternatif Murah Kurangi Banjir
Mahalnya Mengatasi Banjir di Samarinda; Ini Besaran Anggaran yang Diperlukan
Pemkot Samarinda melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mencatat lebih dari 2.327 jiwa terdampak banjir yang terjadi 3 hari terakhir.
Banjir terparah menggenangi kawasan Sempaja Timur Kecamatan Samarinda Utara.
Di Sempaja Timur, 102 permukiman tergenang banjir.
Banjir dengan ketinggian bervariasi antara 25-75 centimeter itu, meliputi beberapa kawasan.
Di antaranya, Perum Puspita, Bengkuring, Jalan Slada, Kastela, Pakis Haji, Pakis Merah, Terong Pipit, Asparagus, Bayam, Perum Griya Mukti dan Perum Bumi Sempaja.
Selain di Kecamatan Samarinda Utara, banjir juga menerjang kawasan Gunung Lingai di Kecamatan, Sungai Pinang. Jumlah warga terdampak nasib terus di data.
Dijelaskan Sekertaris BPBD Kota Samarinda, Hendra AH didampingi Kabid Kedaruratan dan Logistik Ifran, khusus di wilayah Perum Bengkuring, level ketinggian banjir selama 3 hari terakhir masih stagnan di kisaran 25-75 cm.
Salah satu penyebabnya karena curah hujan yang masih tinggi, kawasan permukiman yang tergolong rendah bekas rawa.
Sehingga, lanjut dia, air belum bisa mengalir dengan baik ke saluran pembuangan.
"Dari pengakuan warga, biasanya air kering setelah seminggu," kata Hendra, ditemui di kawasangan Perum Bengkuring, Sabtu (8/6/2019).
Selama seminggu, BPBD dibantu organisasi kesukarelawan lain bakal mendirikan sebuah posko tanggap bencana di sekitar lokasi.
BPBD mengerahkan 30 personel bergantian membantu warga terdampak 24 jam.
Jajarannya menerjunkan lebih dari dua perahu karet untuk mobilisasi warga.
(*)
Subscribe official YouTube Channel
Baca juga:
Hasil Kualifikasi EURO 2020, Prancis Takluk dari Timnas Turki, Paul Pogba Tak Berkutik
TERPOPULER Fotonya Rangkul Jan Ethes Jadi Sorotan, Kaesang Pangarep Disebut Punya Niat Tertentu
Sandiaga Uno: Putusan Mahkamah Konstitusi Soal Pilpres 2019 Terbaik tuk Indonesia, Terima Apapun Itu
TERPOPULER Harga Sama Rp 1 Jutaan, Ini Perbedaan Galaxy M10 dan Oppo A3s, Satunya Resolusi Kamera
Raffi Ahmad Beberkan Keberadaan Luna Maya, Yang Ketahuan Liburan Bersama Keluarga Faisal Nasimuddin