Borneo Bay City
Wacana Ibukota Negara Pindah ke Kaltim, Saatnya Berinvestasi Properti di Balikpapan
Tanggal 7 Mei lalu, Jokowi bersama rombongan Istana meninjau lokasi di kawasan Taman Hutan Rakyat (Tahura) Bukit Soeharto, Samboja,
TRIBUNKALTIM.CO - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menunjukkan keseriusannya untuk memindah Ibu Kota Negara Republik Indonesia. Kalimantan Timur (Kaltim) menjadi salah satu kawasan yang dilirik oleh Jokowi.
Tanggal 7 Mei lalu, Jokowi bersama rombongan Istana meninjau lokasi di kawasan Taman Hutan Rakyat (Tahura) Bukit Soeharto, Samboja, atau di samping jalan tol Balikpapan-Samarinda Km 35 + 800 meter. Jokowi ditemani Sekretaris Kabinet Pramono Anung dan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Bambang Brodjonegoro, serta Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi.
"Saya lihat sangat mendukung (Kaltim jadi ibu kota negara), kebetulan di tengah jalan tol Balikpapan-Samarinda. Samarinda ada airport, Balikpapan ada Airport. Sudah gak buat airport lagi, ada dua. Pelabuhan juga sudah ada. Artinya akan banyak menghemat biaya," ungkap Jokowi kala itu.
Kunjungan Presiden Jokowi ini menunjukkan bahwa Kaltim adalah kandidat kuat sebagai calon ibukota negara. Wacana Kaltim sebagai kandidat kuat lokasi ibukota negara ini juga menjadi kabar baik bagi perokonomian daerah, khususnya di Balikpapan yang berdampingan langsung dengan lokasi calon ibukota negara.
Apalagi Balikpapan selama ini sering disebut sebagai Ibukotanya Kalimantan. Bukan tanpa sebab kota ini mendapat julukan seperti itu. Infrastruktur kota ini bisa dibilang lengkap dan memadai sebagai modal transportasi penunjang bisnis dan ekonomi, dibanding daerah lain. Balikpapan punya bandara internasional SAMS Sepinggan.
Ditambah dengan hadirnya Bandara APT Pranoto di Samarinda, menjadikan akses transportasi ke Balikpapan khususnya dan Kaltim umumnya, kian terbuka lebar.
Kota ini juga memiliki pelabuhan penumpang internasional Semayang dan sejumlah pelabuhan peti kemas internasional. Terbaru, fasilitas jalan tol Balikpapan-Samarinda juga terus dikebut dan ditargetkan ditargetkan kelar di penghujung tahun ini.
Di Balikpapan sedang berlangsung proyek pembangunan kilang minyak Pertamina yang berdampak pada pertumbuhan ekonomi daerah dengan terbukanya lapangan kerja.
Berdasarkan wacana pemindahan ibukota negara dan fakta pembangunan di atas, bisa diperkirakan bahwa ke depan gairah investasi di Kota Balikpapan bakal meningkat, terutama di sektor properti. Jika tadinya banyak orang memilih berinvestasi properti di kota Jakarta, maka sekarang saatnya berinvestasi properti di Kota Balikpapan.
"Jika memang wacana pemindahan ibukota negara ke Kaltim kuat, bisa diprediksi harga properti di Balikpapan, terutama di kawasan premium akan naik berlipat," kata Head of Promotion Borneo Bay City, Tri Wijaya. Kawasan premium yang lokasinya sangat strategis ini dimiliki oleh Borneo Bay City, sebuah kawasan bisnis dan tempat tinggal di pusat kota Balikpapan, yang merupakan mahakarya Agung Podomoro Land.
Untuk melengkapi wacana Kaltim sebagai Ibu Kota negara, maka pembangunan infrastruktur dan fasilitas lainnya diprediksi membuat pertumbuhan ekonomi semakin merangkak naik di Balikpapan. "Dan dari segi Sumber Daya Manusianya, tentu akan meningkatkan jumlah tenaga profesional. Hal ini akan diringi dengan permintaan kebutuhan tempat tinggal yang nyaman, memadai dengan fasilitas lengkap serta keamanan yang terjamin 24 jam. Dan apartemen Borneo Bay City adalah solusinya," kata Tri Wijaya.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rini Soemarno mengatakan, pembangunan RDMP Kilang Balikpapan merupakan bagian dari proyek strategis Pertamina, memiliki peran penting dalam mewujudkan kemandirian dan ketahanan energi nasional. Proyek RDMP kilang Balikpapan ini akan mendorong Pertamina dalam rangka meningkatkan kapasitas pengolahan minyak mentah kilang dari 260 ribu barel per hari menjadi 360 ribu barel per hari. Sekaligus meningkatkan fleksibilitas untuk mengolah minyak mentah yang lebih ekonomis dengan tingkat sulfur yang lebih tinggi hingga 2 persen.
EPC pembangunan kilang Balikpapan digarap konsorsium terdiri dari SK Engineering & Construction Co.Ltd, sebagai pemimpin konsorsium, dan Hyundai Engineering Co.Ltd. , PT. Rekayasa Industri dan PT PP (Persero) Tbk sebagai anggota konsorsium. Nantinya kapasitas Kilang Balikpapan akan bertambah hingga 100 ribu barel per hari, atau naik 38 persen dari sebelumnya 260 ribu barel per hari menjadi 360 ribu barel per hari. Selain itu, RDMP Kilang Balikpapan juga akan menghasilkan produk baru propilen sebesar 230 ribu ton per tahun.
"Proyek ini juga akan langsung menyerap tenaga kerja hingga 14.000 pekerja pada waktu puncaknya. Pertamina telah kami dorong untuk mengoptimalkan pemanfaatan tenaga kerja lokal. Diharapkan RDMP Kilang Balikpapan akan memberi efek multiplier bagi ekonomi baik daerah, maupun Nasional," kata Rini disela acara penandatanganan pelaksanaan rancangan konstruksi RDMP Kilang Balikpapan di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta (dikutip dari www.merdeka.com/uang/kilang-balikpapan-mulai-pembangunan-fisik-serap-14000-tenaga-kerja Senin-10/12).
Pengembangan proyek kilang Pertamina ini akan menjadi keuntungan yang besar bagi investor yang berniat untuk menyewakan unit Borneo Bay City kepada para tenaga kerja ahli.
Sebab kawasan Borneo Bay City ini hanya berjarak kurang dari 10 menit dari Lokasi proyek Pertamina. Artinya, ini adalah keunggulan berupa efisiensi waktu, dan bisa menjadi pertimbangan para tenaga ahli yang bertugas di Pertamina untuk memilih tinggal di apartemen Borneo Bay City.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltim/foto/bank/originals/borneo-bay-city-1.jpg)