Hari Kedua Usai Ada Penikaman Karena Lelang Proyek Puskesmas Petung, Kini Seperti Ini Setkab PPU
Puluhan personel dari dari Kepolisian dan Satpol PP tampak berjaga di tiga pintu masuk Setkab PPU.
Penulis: Heriani AM | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, PENAJAM - Pasca keributan berujung penikaman oleh salah satu dari dua perusahaan yang mengikuti lelang proyek pembangunan UPT Puskesmas Petung begini kondisinya.
Kini Sekretariat Kabupaten (Setkab) Penajam Paser Utara atau PPU, Kalimantan Timur dijaga ketat puluhan personel keamanan.
Puluhan personel dari dari Kepolisian dan Satpol PP tampak berjaga di tiga pintu masuk Setkab PPU pada Selasa (2/7/2019).
Pantauan Tribunkaltim.co, sekitar pukul 08.00 Wita, tiga pintu, yakni pintu utama, pintu samping dan pintu belakang dijaga ketat oleh pihak keamanan aparat resmi.
Untuk masuk kedalam gedung, dilakukan pemeriksaan terlebih dahulu.
Kepala Seksi (Kasi) Operasi dan Pengendalian Satpol PP PPU, Muhtar menuturkan, penambahan personel dilakukan melihat situasi dan kondisi yang ada.
"Penambahan personel itu sifatnya situasional saja," katanya kepada Tribunkaltim.co, Selasa (2/7/2019).
Terhitung sebelum keributan yang saat itu diluar kendali dan terjadi sangat cepat, pihaknya telah menambahkan 9 orang personel tambahan.
Sebelumnya, LPSE-ULP memang telah melakukan koordinasi untuk pengamanan proses verifikasi dokumen manual yang sebelumnya dikirim secara elektronik oleh kedua perusahaan yang mengikuti lelang.
Namun dengan adanya kejadian tidak menyenangkan tersebut, Muhtar melanjutkan, sebagai langkah antisipasi, pihaknya telah menambah personel untuk berjaga.
"Satu peleton tadi pagi kita turunkan lagi. Total yang berjaga saat ini di Setkab PPU berjumlah 23," tuturnya.
Personel yang berjaga tersebut, standby hingga proses verifikasi dokumen oleh kedua perusahaan selesai, yang dijadwalkan selesai hari ini.

Namun jika ada lanjutan proyek lainnya, prioritas penambahan pasukan tetap ada.
"Kita prioritaskan untuk menambah pasukan, mengantisipasi kejadian seperti kemarin," pungkasnya.
Kabar sebelumnya, suasana lantai empat persis depan ruangan Layanan Pengadaan Secara ELektronik (LPSE) dan Unit Layanan Pengadaan (ULP) dan Bagian Pembangunan, Sekretariat Kabupaten (Setkab) Penajam Paser Utara (PPU) tiba-tiba ricuh, Senin (1/7/2019).
Awalnya, puluhan orang sedang menunggu depan ruangan LPSE-ULP untuk pembuktian dokumen lelang proyek pembangunan Puskesmas Petung senilai Rp 4,9 miliar.
Entah siapa yang memulai, kemudian terjadi keributan yang menyebabkan seorang terkena tikaman.
Korban sempat turun ke lantai tiga melewati tangga. Tak lama kemudian ia dibawa ke Rumah Sakit Ratu Aji Putri Botung.
Hari itu, LPSE-ULP mengundang dua perusahaan yang mengajukan penawaran untuk melakukan pembuktian dokumen secara manual. Sebelumnya, dokumen mereka sudah diserahkan melalui online.
Salah seorang saksi mata yang enggan disebut namanya menuturkan, peristiwa tersebut terjadi pukul 08.30 Wita.
"Kami di ruangan tiba-tiba dengar ada keributan di luar. Kronologinya saya kurang paham karena tidak menyaksikan secara langsung," katanya, Senin (1/7/2019).
Pantauan Tribunkaltim.co, pihak keamanan masih terus berjaga di sekitar Setkab PPU.
"Pada dasarnya kami tetap lanjutkan proses lelang proyek ini, karena tidak ada aturan yang membuat kami harus menghentikan proses itu," katanya, Senin(1/7/2019).
Berdasarkan dokumen elektronik yang dikirimkan oleh penyedia jasa, setelah dievaluasi dikerucutkan menjadi dua peserta yang mengikuti lelang untuk diundang dalam rangka pembuktian dokumen.

Anang Widianto melanjutkan, sepanjang proses lelang masih berjalan, pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak keamanan.
"Kami minta pengamanan terus sampai proses selesai," imbuhnya.
Lebih lanjut, ia mengaku heran karena keributan tidak seharusnya terjadi, karena ada sistem yang mengatur untuk mencegah kecurangan.
Sistem lelang sifatnya terbuka sehingga siapapun bisa mengajukan penawaran. Penawaran yang paling pas, yakni teknis yang memenuhi syarat dan menawarkan harga terendah.
"Kita tetap lanjut. Pembuktian dokumen kita tetap tunggu hingga besok," tegasnya.
Terpisah, Wakil Bupati PPU, Hamdam, menyayangkan kejadian tersebut. Ia mengatakan kejadian itu di luar kendali Pemerintahan Daerah.

"Kita tidak tahu bahwa ada oknum yang membawa senjata tajam. Kami sangat menyayangkan kejadian ini," tuturnya.
Atas kejadian ini, pengamanan ekstra akan dikerahkan di lingkungan Setkab PPU.
"Penjagaan dan antisipasi harus lebih maksimal lagi dari pihak keamanan Setkab PPU," ujar Hamdam.
Sementara itu, Kapolres AKBP Sabil Umar saat dikonfirmasi mengatakan, sampai malam ini masih dilakukan gelar perkara mengenai kasus penikaman di Setkab PPU.

Ia mengatakan, sampai sekarang masih melakukan penyelidikan termasuk memeriksa sejumlah saksi dan CCTV.
"Saya masih di kantor ini lakukan gelar perkara. Untuk tersangka sudah mengarah tapi kami masih dalami dulu," katanya (*)
SUBSCRIBE OFFICIAL YOUTUBE CHANNEL:
BACA JUGA:
Yusril Anggap Tugas jadi Pengacara TKN Berakhir, Begini Nasib Tim Hukum TKN Usai Menang Sidang MK
Andre Rosiade Ungkap Ada Parpol Koalisi Adil Makmur yang Diam-diam Ajukan Proposal ke Jokowi
PPDB Online di Balikpapan, Pendaftaran SMP Membeludak, Orangtua Calon Siswa Sebut Ribet dan Sulit
Beda Fasilitas Dibanding Zaman Gede Widiade Alasan Utama Marko Simic 'Melempem' di Persija
Pembuktian Dokumen Lelang Berujung Pertikaman, Proses Lelang Proyek LPSE-ULP Tetap Lanjut