Soal Oposisi Kritis dan Konstruktif, Putri Gusdur Ini Sependapat dengan Mardani Ali Sera
Putri Gusdur, Yenny Wahid bicara soal perlunya kehadiran oposisi yang kritis dan konstruktif untuk pemerintah. Senada dengan Mardani Ali Sera
Menurut Mahkamah, permohonan pemohon tidak beralasan menurut hukum.
• Lihat Masa Lalu, Tokoh Golkar Ini Khawatir Oposisi Akan jadi Duri dalam Daging Bila Gabung ke Jokowi
• Tertawa Tanggapi Wacana Oposisi Gabung ke Jokowi, Cak Imin Ingatkan Soal Jatah PKB
• Partai Koalisi Indonesia Kerja Ini, Terllihat Alergi Jika Oposisi Dapat Posisi Sama dari Jokowi
Presiden PKS Tunggu Dewan Syuro
Presiden Partai Keadilan Sejahtera atau PKS Sohibul Iman menuturkan bahwa partainya belum menentukan sikap politikpasca-pembubaran koalisi parpol pendukung pasangan Prabowo-Sandi pada Pilpres 2019.
Sohibul Iman mengatakan, arah politik PKS pada periode 2019-2024 akan ditentukan berdasarkan keputusan Majelis Syuro sebelum pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih pada 20 Oktober mendatang.
"Kita lihat perkembangan yang ada secara politik dan yang kedua adalah bagimana sikap dari Majelis Syuro.
Saya kan eksekutif.
saya tidak bisa sendiri kecuali harus bedasarkan keputusan Majelis Syuro," ujar Sohibul Iman di kediaman pribadi Prabowo Subianto, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Jumat (28/6/2019).
Sohibul Iman pun belum dapat memastikan saat ditanya apakah PKS akan tetap menjadi oposisi atau beralih mendukung pemerintah.
Ia mengatakan, sebelum pelantikan calon presiden dan wakil presiden terpilih, segala kemungkinan masih terbuka.
"Namanya politik semuanya ada ya dalam politik," kata Sohibul Iman.
Secara terpisah, Sekjen PKS Mustafa Kamal menuturkan bahwa partainya akan berkonsultasi ke konstituen lebih dulu sebelum menentukan sikap politik.

Kendati demikian ia memastikan PKS akan terus menjalin komunikasi dengan empat partai lainnya, yakni Gerindra, PAN, Demokrat dan Partai Berkarya.
"Kita masih punya waktu sampai pelantikan.
Masing-masing partai akan konsultasi dengan konstituennya.
Mudah-mudahan ada titik temu," kata Mustafa.
Sebelumnya, calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto secara resmi telah membubarkan Koalisi Indonesia Adil dan Makmur.