DPRD DKI Batal Pilih Wagub Pengganti Sandiaga Uno Hari Ini, Penyebabnya Masih Soal Tatib.
DPRD DKI Jakarta batal memilih pengganti Sandiaga Uno Senin (22/7/2019), sedianya paripurna pemilihan Wagub DKI Jakarta, dilakukan hari ini.
Namun Rian Ernest menegaskan bahwa kabar ini masih rumor.
Ia pun meminta KPK terlibat untuk mengawasi keseluruhan proses pemilihan Wakil Gubernur DKI Jakarta yang sedang berjalan di DPRD DKI Jakarta saat ini.
Ketua Fraksi Demokrat-PAN DKI Jakarta Taufiqurrahman (tengah) usai menerima kunjungan tiga Cawagub PKS di Gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat, Selasa (22/1/2019). (Tribunnews.com/Danang)
Satu kursi ratusan juta
Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mendengar rumor ada politik uang di balik pemilihan Wakil Gubernur DKI Jakarta.
Hal itu disampaikan Wakil Ketua DPW PSI Jakarta, Rian Ernest, Senin (15/7/2019). Ia mendapatkan informasi tersebut dari dua anggota DPRD DKI Jakarta.
• Bisakah Sandiaga Uno Kembali Jadi Wagub DKI Jakarta Jika Kalah Pilpres? Simak Aturan Ini
• Nama Erwin Aksa Muncul sebagai Calon Wagub DKI Jakarta, Begini Respons Anies dan Gerindra
"Kami dengar kabar ada serangkaian persengkongkolan dalam menentukan syarat kuorum pada rapat pemilihan Wagub DKI Jakarta yang harus dibayar dengan ratusan juta," jelas Rian.
"Modusnya pokoknya untuk datang, untuk datang duduk itu ada uangnya.
Jadi nanti siapapun ini bisa atur apakah paripurna mau jadi menyetujui atau menolak.
Siapa yang mau ikut diatur ada uangnya, kebayang ya dan 1 kursi ratusan juta," sambung dia.
Rian mengatakan kabar tersebut masih rumor.
"Tapi ingat, ini masih rumor.
Saya tidak bisa kasih tahu siapa yang memberi tahu saya soal siapa yang melakukannya siapa.
Saya mesti rahasiakan identitasnya," tutur Rian.
Rian Ernest (Tribunnews.com/Fransiskus Adhiyuda)