Digagas Sejak 2003, Kini Tiga Perusahaan Asal China Ingin Bangun Jembatan Tol Teluk Balikpapan

Pembangunan Jembatan Tol Teluk Balikpapan yang menghubungkan Kota Balikpapan-PPU mulai memasuki tahap Prakualifikasi

Penulis: Mir | Editor: Doan Pardede
IST
Maket jembatan tol PPU-Balikpapan melewati Teluk Balikpapan 

Dengan sisi laut sepanjang 8,21 hektare dan sisi darat seluas 7,54 hektare.

"Jumlah pasti kebutuhan lahan akan diketahui setelah pengukuran dan pemasangan patok oleh BPN. Jumlah bidang bisa saja berkurang dan bisa saja bertambah," tambahnya.

Dilokasi yang sama, Kepala Bidang Pembangunan Setkab PPU, Nicko Herlambang menjelaskan, sesuai gambar rancangan peta bidang yang sebelumnya disosialisasikan kepada pemilik lahan, diimplementasikan dilapangan melalui pematokan.

Agar warga tahu bagian mana yang terkena pembebasan lahan serta tanam tumbuh dari lahan tersebut.

"Nanti setelah patokan semua diambil, dari satgas A dan satgas B memverifikasi hasil dilapangan. Kemudian dilakukan proses peta bidang untuk mengetahi detail bahwa lahan ini milik si A dan seterusnya," terangnya.

Tahap pematokan juga merupakan bagian sosialisasi ke lapangan. Pematokan dilakukan oleh pihak BPN, Bina Marga dan masyarakat.

"Setelah peta bidang jadi nanti, disosialisasikan kembali ke masyarakat, baru di appraisal dan muncul harga. Harga nanti kembali disosialisasikan lagi ke masyarakat," tandasnya.

Digagas Sejak Lama

Rencana Pembangunan Jembatan Tol Teluk Balikpapan yang menghubungkan Balikpapan-Penajam ini sudah sejak lama digagas. Bahkan saat  Bupati Penajam Paser Utara (PPU) masih dijabat  Andi Harahap periode 2003-2008 lalu, pembangunan jembatan tol ini mulai digaungkan.

Bahkan pada saat itu, Andi sempat sempat mendatangkan anggota Komisi IX  DPR RI yang menangani anggaran. Bahkan mereka sempat berkunjung di Pantai Nipah-nipah untuk melihat langsung rencana titik jembatan.

Namun upaya Andi untuk menghubungkan Balikpapan-Penajam melalui Melawai-Nipah-nipah tak berlanjut. Karena pada saat itu, Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak tidak memberikan dukungan untuk pembangunan jembatan tersebut.

Karena ditolak akhirnya Andi memutuskan untuk memindahkan lokasi jembatan dari Buluminung-Tanjung Batu. Bahkan saat itu, dilakukan pada tahap survei untuk menentukan titik tiang jembatan.

Tapi karena Andi Harahap kalah dalam Pilkada 2008, sehingga rencana jembatan ini juga redup.

Namun pada awal kepemimpinan  Bupati Yusran Aspar yang terpilih periode 2008-2013 tak melanjutkan pembangunan jembatan melalui Buluminung-Tanjung Batu. Bahkan survei tak dilanjutkan dan akhirnya kabar jembatan tersebut mulai hilang.

Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak bersama Bupati Yusran Aspar serta pejabat Kementerian PUPR dan Waskita Karya melakukan launching pembangunan Jembatan Tol Teluk Balikpapan, Minggu (13/5/2018) di Halaman Kantor Bupati kilometer 9 Nipah-nipah.
Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak bersama Bupati Yusran Aspar serta pejabat Kementerian PUPR dan Waskita Karya melakukan launching pembangunan Jembatan Tol Teluk Balikpapan, Minggu (13/5/2018) di Halaman Kantor Bupati kilometer 9 Nipah-nipah. (TRIBUN KALTIM / SAMIR)

Tapi dalam pertengahan kepemimpinannya, Yusran kembali mewacanakan untuk pembangunan Jembatan Tol Teluk Balikpapan. Keinginan Yusran ini mendapat sambutan dan dukungan dari Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved