Politikus PKB Ini Ungkap Kisah Dipukuli Oknum FPI pada 2008, Gus Dur Kala Itu Ikut Angkat Bicara
Politikus PKB tersebut mengaku dipukuli oleh oknum FPI saat memperingati Hari lahirnya Pancasila pada 1 Juni 2008.
Baca juga :
Wapres Jusuf Kalla Angkat Bicara Soal Izin FPI di Kemendagri, Sebut Indonesia Negara Demokrasi
Sebut FPI Sesuai dengan Pancasila, Awit Mashuri Beri Tantangan Ini Ke Presiden Jokowi
Nasib FPI Kini, Izin Tersandung Persoalan Ideologi Pancasila, Hingga Imam Besar Tak Kunjung Pulang
Disebut Ada Unsur Politis Dibalik Tak Terbitnya SKT FPI, Begini Klarifikasi Tegas Mendagri Tjahjo
"Kita butuh yang membawa dakwah yang ramah, kita butuh FPI yang membantu tsunami, tetapi rekam jejak di publik bagaimana ada razia bagaimana seolah-olah menempatkan diri tidak ada polisi," sarannya.
Namun, saat ditanya pendapatnya apakah FPI pantas mendapat izin atau tidak, Maman meminta ormas tersebut melakukan perubahan.
"Kalau saya sederhana, serahkan ke Mendagri soal administrasi, tapi bagi saya alangkah indahnya kalau FPI, karena ini tugas Mendagri hari ini FPI yang punya rekam jejak di publik kekerasan hilang, lalu berikan nama baru," ujarnya.
Menanggapi pengalaman Maman, Kepala Bidang (Kabid) Penegakan Khilafah DPP Front Pembela Islam (FPI), Awit Mashuri lantas memberikan pembelaanya.
"Di tahun 2008 di Monas, ini mau lurusin ini kan versi Kang Maman, sebenarnya waktu itu bukan masalah Pancasila, Ahmadiyah waktu itu."
"Di mana waktu itu kita dapat info dari polisi waktu itu HKBP kita mendapat di HI di lokasi acara, padahal kita mau ada aksi masalah BBM waktu itu," kata Awit Mushari.
Awit Mushari menjelaskan, kala itu kelompok FPI tak senegaja berpapasan dengan pihak Maman di Monas.
Mereka sempat saling ejek mengejek pada pertemuan tersebut.
Baca juga ;
Presiden Jokowi Angkat Suara Soal Izin FPI yang Belum Terbit, Ada Kemungkinan Tak Diperpanjang