Tetes Air Mata Ketua DPP FPI Rindu Habib Rizieq Shihab, 'Beliau Bukan Koruptor'

Air mata Ketua DPP FPI Awit Mashuri tiba-tiba menetes saat membicarakan sosok Habib Rizieq Shihab

Editor: Syaiful Syafar
YouTube Najwa Shihab
Tetes Air Mata Ketua DPP FPI Rindu Habib Rizieq Shihab, 'Beliau Bukan Koruptor' 

"Ketika itu, tiba-tiba ada memakai label apa jubah-jubah dan pemukul."

"Saya 14 jahitan, di sini empat jahitan, (sambil menunjuk dagu)," lanjut Maman.

Bahkan kala itu, Presiden ke-4 Indonesia, Abdurrahman Waid (Gus Dur) turut menengok Maman.

Gus Dur menyanyangkan tragedi tersebut.

"Dan Gus Dur (mengatakan) tak boleh lagi (darah) terkucur bagi pembela kebhinekaan," ucap Maman menirukan kata Gus Dur waktu itu.

Imanul Haaq lantas menyayangkan sejumlah aksi FPI yang sempat melakukan hal-hal anarkis.

"Ketika tiba-tiba FPI menjadi laskar, seolah-olah menjadi polisi syariah melakukan intimidasi, hate speech di panggung-panggung publik, melakukan mimbar-mimbar dakwah menjadi mimbar fitnah, mencaci maki aparat negara, mencaci maki termasuk Pancasila," ungkap Maman.

Akbar Faizal Berapi-api Sebut Prabowo dan Jokowi tak Mesti Satu Bahasa, Kapitra Ampera Sindir Nasdem

PKB Masih Malu-Malu Akui Merapat ke PDIP Songsong Pilwali Balikpapan 2020

Disebut Ada Unsur Politis Dibalik Tak Terbitnya SKT FPI, Begini Klarifikasi Tegas Mendagri Tjahjo

Setelah Presiden Jokowi Bicara, Tjahjo Kumolo Jelaskan Progres Terbaru Perpanjangan SKT FPI

Kendati demikian, Maman mengatakan, diirinya masih membutuhkan FPI, meski dengan catatan.

"Kita butuh yang membawa dakwah yang ramah, kita butuh FPI yang membantu tsunami, tetapi rekam jejak di publik bagaimana ada razia bagaimana seolah-olah menempatkan diri tidak ada polisi," sarannya.

Namun, saat ditanya pendapatnya apakah FPI pantas mendapat izin atau tidak, Maman meminta ormas tersebut melakukan perubahan.

"Kalau saya sederhana, serahkan ke Mendagri soal administrasi, tapi bagi saya alangkah indahnya kalau FPI, karena ini tugas Mendagri hari ini FPI yang punya rekam jejak di publik kekerasan hilang, lalu berikan nama baru," ujarnya.

Menanggapi pengalaman Maman, Kepala Bidang (Kabid) Penegakan Khilafah DPP Front Pembela Islam (FPI), Awit Mashuri lantas memberikan pembelaanya.

"Di tahun 2008 di Monas, ini mau lurusin ini kan versi Kang Maman, sebenarnya waktu itu bukan masalah Pancasila, Ahmadiyah waktu itu."

"Di mana waktu itu kita dapat info dari polisi waktu itu HKBP kita mendapat di HI di lokasi acara, padahal kita mau ada aksi masalah BBM waktu itu," kata Awit Mushari.

Awit Mushari menjelaskan, kala itu kelompok FPI tak senegaja berpapasan dengan pihak Maman di Monas.

Mereka sempat saling ejek mengejek pada pertemuan tersebut.

"Ketemulah di Monas, saling kata-kataan terjadilah ribut, sebetulnya seperti itu jadi ga usah cengeng menurut saya, namanya kata-kataan begitu kan, iya jadi enggak usah cengeng gitu, laki-laki lah wajar," lanjut Awit Mushari.

Simak videonya:

(*)

Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul DPP FPI Nangis Minta Pemerintah Tak Dzolimi Habib Rizieq Shihab, PKB: Kan yang Berangkat Dia Sendiri, https://bogor.tribunnews.com/2019/08/01/dpp-fpi-nangis-minta-pemerintah-tak-dzolimi-habib-rizieq-shihab-pkb-kan-yang-berangkat-dia-sendiri?page=all. Penulis: Vivi Febrianti
Sumber: Tribun Bogor
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved