Perintah Presiden Jokowi, Polri akan Copot Kapolda yang Tak Bisa Atasi Karhutla, Ini Wilayah Rawan

Polri siap menjalankan perintah Presiden Jokowi soal copot Kapolda yang tak mampu atasi kebakaran hutan dan lahan atau karhutla

Editor: Rafan Arif Dwinanto
Foto HO/BPBD PPU
Personel BPBD PPU memadamkan api pada karhutla di Kelurahan Sungai Parit beberapa waktu lalu. Pemadaman dilakukan secara manual karena akses menuju TKP sulit dijangkau. 

Ia melanjutkan, dalam upaya penanganan ini pemerintah telah menerjunkan, 5.679 personel yang terdiri dari TNI, Polri, SKPD, dan masyarakat.

Dengan estimasi di masing-masing provinsi sekitar 1.500 personel.

"Setiap provinsi mendapat bantuan 1512 personel. Kira-kira 1.000 dari TNI, 200 dari polri.

Kemudian sisanya dari BPBD, SKPD dan dari masyarakat. Jadi akan direkrut juga masyarakat yang ada di lokasi tersebut," ungkap dia.

Selain itu, Pemerintah juga menurunkan unit helikopter water boombing, untuk melakukan penyiraman pada titik-titik api.

"Jadi, jika tim pasukan gabungan, misalnya menemukan titik api, maka mereka akan koordinasi dengan tim helikopter water boombing.

Pasukan water boombing akan melangsungkan pengeboman," kata Agus.

Tim gabungan BPBD PPU lakukan pemadaman Karhutla di Desa Girimukti pada 17 Juli 2019 lalu.
Tim gabungan BPBD PPU lakukan pemadaman Karhutla di Desa Girimukti pada 17 Juli 2019 lalu. (Foto Pusdalops BPBD PPU)

Karhutla di Riau

Kabut asap kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) sudah berdampak pada kesehatan masyarakat.

Dinas Kesehatan (Diskes) Provinsi Riau mencatat sebanyak 826 warga terserang infeksi saluran pernapasan akut (ISPA).

Hal ini disampaikan Sekretaris Dinas Kesehatan Riau, Yohanes ketika dikonfirmasi Kompas.com via seluler, Rabu (31/7/2019).

"Data yang kami terima saat ini adalah Pelalawan 582 kunjungan, Bengkalis 57 kunjungan, dan Rohil 187 kunjungan. Totalnya 826 orang," kata Yohanes.

Dia mengatakan, data ini merupakan periode bulan Juli.

Namun, masih ada dinas kesehatan di kabupaten dan kota yang belum mengirimkan laporan penderita ISPA tersebut.

"Kabupaten dan kota lain belum mengirim laporan," sebutnya. Dia mengaku kunjungan pasien ISPA mengalami peningkatan.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved