Jelang Pilkada Balikpapan 2020, Tohari Aziz Tunggu Instruksi Pimpinan PDIP

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Magnet Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Balikpapan pada 2020 mendatang sudah mulai menyedot sejumlah tokoh di Kota Balikpapan,

untuk menyusun taktik dan strategi agar bisa tampil sebagai kepala daerah dengan mencoba peruntungan di pesta demokrasi 5 tahunan tersebut.

Pilkada tahun 2020 mendatang rencananya akan berlangsung serentak di 9 provinsi, 224 kabupaten dan 37 Kota. 

Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) yang saat ini menjabat Wakil Ketua DPRD Kota Balikpapan Thohari Aziz mengaku, masih menunggu instruksi pimpinan partai untuk bertarung pada Pilkada Balikpapan.

Kepada Tribunkaltim.co, Thohari Aziz  menjelaskan, bahwa mekanisme  dari PDI Perjuangan merupakan suatu penugasan,

saat ini dirinya belum mendapatkan tugas yang jelas apakah akan mencalonkan atau tidak,

" Ya masih menunggu instruksi pimpinan partai dulu, baru kita jalan," katanya

Namun demikian, Ia mengaku sudah melakukan komunikasi dengan Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDIP Kaltim Safaruddin, dan memintanya untuk maju mencalonkan diri pada Pilkada Balikpapan tahun depan.

“ Semua harus butuh pertimbangan dari sisi manfaat dan mudharatnya, juga harus mendapatkan persetujuan dari partai dan juga keluarga," lanjutnya

Saat ini lanjut Thohari Aziz berharap yang maju untuk Pilkada tahun depan masih tertuju pada Safaruddin.

Namun demikian, secara pribadi Tohari Aziz mengaku siap bertarung pada Pilkada Balikpapan jika keputusan pimpinan sudah jelas mengarah pada dirinya. 

Rahmad Masud Cari Pendamping

Partai Golkar sebagai pemenang Pemilu Legislatif 2019 di Balikpapan, belakangan mulai bermanuver politik. Salah satunya berencana menggelar konvensi untuk kepentingan Pemilukada 2020 mendatang.

Untuk diketahui, Ketua DPD Golkar Balikpapan Rahmad Mas'ud didapuk sebagai calon kepala daerah oleh partai. Tunggal. Tak ada nama lain.

Partai berlambang beringin ini hanya tinggal mencari pendamping Rahmad yang juga Wawali Balikpapan 2015-2020 saat ini.

Lantaran dengan 11 kursi yang mereka peroleh di parlemen, mereka bisa langsung mengusung calon tanpa harus berkoalisi dengan partai mana pun.

Hal itu diungkapkan Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) Golkar Balikpapan, Andi Arif Agung kepada Tribunkaltim.co pada Rabu (14/8/2019).

"Pastinya kader sendiri kita utamakan. Tak ada nama lain. Pak Rahmad calon tunggal diusung Golkar sebagai kepala daerah," katanya.

Politisi Golkar berjuluk A3 ini membeberkan 4 kategori calon wakil wali kota yang dicari Golkar dalam misi pemenangan Pemilukada 2020 di Balikpapan.

"Kita persilakan ketua (Rachmad Mas'ud) mencari pasangannya. Mekanismenya melalui konvensi. Dari konvensi nanti beliau bisa melihat dan mengukur," ungkapnya.

Segmen pertama dari internal partai sendiri, dimana kader lainnya masih punya kans mendampingi Rahmad Mas'ud sebagai calon wakil wali kota di Pemilukada 2020 mendatang di Balikpapan.

Kedua tokoh politik, Golkar tak menutup kemungkinan berkoalisi dengan parpol lainnya, kendati tanpanya mereka bisa mengusung calonnya sendiri.

Ketiga tokoh masyarakat, seperti pengusaha, tokoh agama, tokoh pemuda dan tokoh adat. Dengan ketokohan mereka, diharapkan dapat mengokohkan elektoral calon yang diusung Golkar.

Terakhir dari kalangan birokrat, menurut A3, untuk menjalankan tugasnya di pemerintahan seorang kepala daerah harus memiliki pendamping yang tahu seluk-beluk pemerintahan.

Birokrat jadi salah satu opsi sosok yang dicari Golkar sebagai calon Wakil Walikota Balikpapan pada kontestasi politik 2020 mendatang.

"Yang pasti, pertama kita harus lihat curiculum vitae, kedua mekanisme survey, ketiga kita akan bicara chemestri.

Cocok dan pas menurut Pak rahamad, apa pun ceritanya ini bukan bicara momen Pilkada saja, kalau insya alloh menang ini perjalanan 5 tahun ke depan," selorohnya. 

Gerindra Utamakan Kader Partai

Dalam politik berlaku adagium 'Tak Ada Kawan dan Lawan yang Abadi'.

Partai-partai yang terkesan berseteru di panggung nasional ternyata cukup banyak mengikat kerja sama di Pilkada.

Wakil Ketua DPRD Balikpapan Sabaruddin Panrecalle dari Fraksi Gerindra beranggapan, Gerindra bersama PKS sejatinya dianggap koalisi yang tak bisa dipisahkan .

Namun demikian, Sabarudin mengatakan hubungan Gerindra sangat baik juga dengan partai partai lainnya, khususnya di daerah.

Begitu juga di Balikpapan, dalam kontestasi Pilkada 2020 nanti, Gerindra sangat baik bersilaturahmi dengan seluruh partai begitu juga sebaliknya.

“Ketika tujuan sama, visi sama dengan Gerindra, yaitu untuk kesejahteraan masyarakat, kenapa tidak. Dan semua ini Memang masih dinamis. Namanya juga politik,” tambahnya, Rabu (31/7).

Menyinggung Pilkada Balikpapan, ia menilai DPP tidak bisa memaksakan sepenuhnya calon kandidat yang akan diusung. Karena yang tahu karakteristik dan kondisi sosok yang cocok adalah daerah.

“Yang terpenting adalah konsolidasi dan survey.Tapi khusus Gerindra sepertinya sudah ada bayangan pasang calon yang diusulkan ke Pusat.

Yang jelas figur internal yang diutamakan. Tapi Kalo ada partai lain mau gabung,  yah monggo,” ujarnya saat ditemui di kantor DPRD Balikpapan, Selasa (13/8)

Sementara itu, sederet nama - nama calon kandidat Kota Balikpapan pada kontestan Pilwali Balikpapan tahun 2020 mendatang saat ini mulai bermunculan.

Namun demikian, belum ada lembaga survei yang menyatakan siapa kandidat terkuat pada kontestan Pilwali Balikpapan tahun 2020 mendatang.

Hanya saja sederet nama kandidat tersebut berasal dari sejumlah kalangan termasuk anggota DPRD dan pengusaha. (*)

Baca Juga

• Optimis Maju Di Pilwali 2020, Sarwono Siapkan Program Penanganan Banjir

• 3 Parpol Pendukung Jokowi-Maruf Ini Bakal Sodorkan Kandidat Sendiri, Bertarung di Pilwali Balikpapan

• Politisi Partai Demokrat Rustam Jasli Jajal Jalur Independen, Bertarung di Pilwali Balikpapan

• Siti Yara Pimpin Fraksi PKB Pembangunan dan Perjuangan, Basri Beri Sinyal di Pilwali Bontang

• Andi Harun Sudah Kantongi Calon Pendampingnya di Pilwali Samarinda, Fokus Atasi Banjir di Samarinda