Baru Dibuat, Petisi Tolak UTBK Dimajukan Sudah Didukung 73Ribu Orang, Pelajar Takut Depresi & Gila
Wacana pemerintah memajukan waktu pelaksanaan UTBK 2020 menjadi di akhir 2019 langsung menuai respons dari masyarakat.
Penulis: Doan Pardede | Editor: Rita Noor Shobah
Bahkan di www.change.org kini muncul sebuah petisi berjudul "Tolak Dimajukannya UTBK ke Semester 5".

Petisi ini dibuat oleh Devan Hadrian dan ditujukan kepada Kemenristekdikti RI.
Sejak dibuat sekitar 2 hari lalu, petisi ini sudah mendapat dukungan lebih dari 73 ribu tanda tangan.
Baca juga :
Bukan Hanya UTBK, Inilah 6 Penentu Lulus SBMPTN 2019; Rektor PTN Juga Bisa Punya Kriteria Sendiri
Pilihan Pertama SBMPTN 2019 Diprioritaskan, Nilai UTBK Tinggi Bisa Kalah dengan yang Lebih Rendah
Berikut narasi dalam petisi berjudul "Tolak Dimajukannya UTBK ke Semester 5" tersebut:
Wacana pemerintah untuk memajukan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) 2020 mendapat banyak protes.
Protes ini kebanyakan dilayangkan oleh siswa-siswi SMA kelas XII sendiri, terutama melalui media sosial seperti Twitter.
Awal dari banyakanya protes ini adalah pernyataan dari Menristekdikti Mohamad Nasir, sebagai berikut :
"Kita ambil sekitar November-Desember (2019), jadi Januari sudah ada kepastian diterima di perguruan tinggi.
Siswa tinggal mengejar Ujian Nasional (UN) mereka."
Menurut beliau, UTBK dimajukan agar siswa mempunyai waktu yang lebih panjang untuk mempersiapkan UN tanpa harus memikirkan UTBK yang telah dijalani pada semester lima.
Menurut saya, langkah Kemenristekdikti ini kurang dipertimbangkan secara matang.
Dimajukannya UTBK ke akhir semester 5 bukannya akan meningkatkan hasil UTBK dan UN, tetapi justru berpotensi menjatuhkan keduanya.