Baru Dibuat, Petisi Tolak UTBK Dimajukan Sudah Didukung 73Ribu Orang, Pelajar Takut Depresi & Gila

Wacana pemerintah memajukan waktu pelaksanaan UTBK 2020 menjadi di akhir 2019 langsung menuai respons dari masyarakat.

Penulis: Doan Pardede | Editor: Rita Noor Shobah
capture www.change.org
Petisi penolakan dimajukannya jadwal UTBK 2020 menjadi akhir 2019 muncul di www.change.org 

Padahal, di semester 5 mereka juga mempunyai materi sekolah yang harus dipelajari untuk UN (dan biasanya juga digabungkan dengan materi semester 6).

Jika siswa dipaksa untuk mempelajari keduanya pada saat yang bersamaan, maka fokus siswa akan terpecah dan tidak dapat memperoleh hasil maksimal pada keduanya.

Akan lebih baik jika UTBK tetap dijadwalkan setelah UN, sehingga siswa dapat memanfaatkan jendela waktu antara UN dan UTBK untuk persiapan UTBK yang maksimal.

4. Belum adanya alasan memprioritaskan UN

Saya yakin hampir semua pelajar SMA di Indonesia (termasuk saya sendiri) sependapat bahwa SBMPTN/UTBK lebih penting daripada UN.

Ini mengingat fungsi UN yang hanya sebatas kelulusan dan peringkat sekolah, dan sama sekali tidak mempengaruhi penerimaan di perguruan tinggi.

Jika memang pemerintah ingin mengubah sistem menjadi seperti ini, mungkin dapat dipertimbangkan jalur baru untuk penerimaan mahasiswa yang menggunakan NEM UN.

Atau, kenapa tidak UN saja yang dimajukan ke semester 5?

Toh kebanyakan sekolah juga memadatkan materi semester 6 di semester 5, sehingga secara teknis pada akhir semester 5 siswa sudah menyelesaikan materi UN.

Dengan demikian, semakin banyak waktu untuk mempersiapkan UTBK yang memang menjadi prioritas.

Berdasarkan alasan-alasan di atas, saya berpendapat bahwa wacana Menristekdikti untuk memajukan UTBK harus dibatalkan.

Saya berharap petisi ini dapat dibaca oleh pihak-pihak yang berwenang dan membawa dampak dalam perumusan kebijakan ini.

Terima kasih.

Sejumlah warganet yang mengaku mendukung petisi ini juga memberikan sejumlah komentar.

Sejumlah warganet yang mengaku warganet meminta agar wacana UTBK 2020 tersebut dibatalkan, karena dikhawatirkan bisa membuat pelajar depresi bahkan gila.

Diena Nur Basyithah:

Mohon maaf Bapak/Ibu pejabat Kemendikbud Yth.

maaf sekiranya lancang, saya ingin mengeluarkan suara saya sebagai warga negara Indonesia yang mempunyai hak bersuara.

mungkin bapak/ibu menginginkan sistem pendidikan di Indonesia menjadi lebih maju seperti negara2 yang telah menjadi contoh dalam sistem pendidikan. namun dapat diketahui bahwa tidak semua anak Indonesia MAMPU untuk mengikuti nya.

perihal dimajukannya utbk pada angkatan lulusan 2020 menurut saya itu bukanlah jalan keluar yang baik.

justru MEMBUAT para peserta didik depresi dengan tidak adanya persiapan yang matang dan memberikan hasil yang tidak diinginkan.

untuk mencegah HANCURNYA "GENERASI PENERUS" ini mohon jika ingin membuat suatu kemajuan dalam sistem pendidikan TOLONG diseimbangkan dan disesuaikan pada KAMI PARA PELAJAR INDONESIA. Sekian terimakasih.

Mohon pengertiannya BAPAK/IBU Yth. Semoga dengan petisi ini bisa dijadikan BAHAN PERTIMBANGAN untuk BAPAK/IBU Yth.

Marsya Destiana:

karena bisa gila

Tsabita Amalia:

Karena masa depan saya tidak sebercanda itu untuk dijadikan kelinci percobaan karena saya akan berjuang demi orang tua saya yg sudah ikut serta memperjuangkan cita cita saya

Christopher Lie:

Beban belajar di semester 5 saja sudah cukup berat, apalagi ditambah dengan wacana ini. Kesehatan mental pelajar juga penting!

Salsabila Ardiana:

KARENA OTAK SAYA BUKA OTAK MAUDY AYUNDA!!! TOLONGGGG

(TribunKaltim.co/Doan Pardede)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved