Jokowi Dukung Masuknya Rektor Asing, 4.700 Perguruan Tinggi, Tak Ada yang Masuk 100 Besar Dunia

Rencana Kemenristekdikti menggunakan rektor asing untuk memimpin perguruan tinggi Tanah Air, mendapat dukungan dari Presiden Jokowi.

Editor: Rafan Arif Dwinanto
Tribunnews.com/Theresia Felisiani
Usai Salat Idul Adha di Kebun Raya Bogor, Jokowi dan Iriana Bersalaman dengan Warga, Minggu (11/8/2019). 

Enggak akan kita masuk ke angka seratus besar (perguruan tinggi terbaik di dunia)," ujar Jokowi.

Usulan Rektor Asing di Perguruan Tinggi Indonesia, Rektor ITK Balikpapan: Setuju Kalau Ada yang Mau

Lima Perguruan Tinggi Bakal Diujicoba Dipimpin Rektor Asing, Begini Penjelasan Menristekdikti

Kemenristekdikti Rilis 50 Besar Perguruan Tinggi Vokasi, Dua Politeknik di Kaltim Ada di Posisi Ini

Saat ini, Presiden mengakui, memang belum ada perguruan tinggi di Indonesia yang masuk ke dalam jajaran 100 besar perguruan tinggi terbaik di dunia.

"Kita harus bicara apa adanya ya.

Dari ribuan perguruan tinggi kita, yang masuk ke world class university seratus besar itu enggak ada.

Kita harus ngomong apa adanya, enggak ada," ujar Jokowi.

Ketika ditanya kapan rekrutmen rektor asing akan dimulai, Presiden tersenyum.

"Ya nanti di kabinet baru," ujar dia.

Pemetaan dan Perbaikan Regulasi

Diberitakan, Kemenristekdikti merencanakan, di tahun 2020 sudah ada perguruan tinggi yang dipimpin rektor asing terbaik.

Pada 2024, jumlahnya akan ditambah menjadi lima perguruan tinggi.

"Kita baru mapping ya, mana yang paling siap, mana yang belum dan mana perguruan tinggi yang kita targetkan (rektornya) dari asing," ungkap Menristekdikti Mohamad Nasir dilansir dari rilis resmi Kemenristekdikti (26/7/2019).

Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Mensristek Dikti) Mohamad Nasir di Kantor Kemenristekdikti, Senayan, Jakarta, Jumat, (3/5/2019).
Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Mensristek Dikti) Mohamad Nasir di Kantor Kemenristekdikti, Senayan, Jakarta, Jumat, (3/5/2019). (Tribunnews.com/ Taufik Ismail)

"Kalau banyaknya, dua sampai lima (perguruan tinggi dengan rektor luar negeri) sampai 2024.

Tahun 2020 harus kita mulai," lanjut dia.

Menteri Nasir mengakui, saat ini ada beberapa perbaikan peraturan yang diperlukan untuk dapat mengundang rektor asing untuk dapat memimpin perguruan tinggi di Indonesia.

Dan dosen luar negeri untuk dapat mengajar, meneliti dan berkolaborasi di Indonesia.

Halaman
123
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved