Jokowi Dukung Masuknya Rektor Asing, 4.700 Perguruan Tinggi, Tak Ada yang Masuk 100 Besar Dunia
Rencana Kemenristekdikti menggunakan rektor asing untuk memimpin perguruan tinggi Tanah Air, mendapat dukungan dari Presiden Jokowi.
Enggak akan kita masuk ke angka seratus besar (perguruan tinggi terbaik di dunia)," ujar Jokowi.
• Usulan Rektor Asing di Perguruan Tinggi Indonesia, Rektor ITK Balikpapan: Setuju Kalau Ada yang Mau
• Lima Perguruan Tinggi Bakal Diujicoba Dipimpin Rektor Asing, Begini Penjelasan Menristekdikti
• Kemenristekdikti Rilis 50 Besar Perguruan Tinggi Vokasi, Dua Politeknik di Kaltim Ada di Posisi Ini
Saat ini, Presiden mengakui, memang belum ada perguruan tinggi di Indonesia yang masuk ke dalam jajaran 100 besar perguruan tinggi terbaik di dunia.
"Kita harus bicara apa adanya ya.
Dari ribuan perguruan tinggi kita, yang masuk ke world class university seratus besar itu enggak ada.
Kita harus ngomong apa adanya, enggak ada," ujar Jokowi.
Ketika ditanya kapan rekrutmen rektor asing akan dimulai, Presiden tersenyum.
"Ya nanti di kabinet baru," ujar dia.
Pemetaan dan Perbaikan Regulasi
Diberitakan, Kemenristekdikti merencanakan, di tahun 2020 sudah ada perguruan tinggi yang dipimpin rektor asing terbaik.
Pada 2024, jumlahnya akan ditambah menjadi lima perguruan tinggi.
"Kita baru mapping ya, mana yang paling siap, mana yang belum dan mana perguruan tinggi yang kita targetkan (rektornya) dari asing," ungkap Menristekdikti Mohamad Nasir dilansir dari rilis resmi Kemenristekdikti (26/7/2019).

"Kalau banyaknya, dua sampai lima (perguruan tinggi dengan rektor luar negeri) sampai 2024.
Tahun 2020 harus kita mulai," lanjut dia.
Menteri Nasir mengakui, saat ini ada beberapa perbaikan peraturan yang diperlukan untuk dapat mengundang rektor asing untuk dapat memimpin perguruan tinggi di Indonesia.
Dan dosen luar negeri untuk dapat mengajar, meneliti dan berkolaborasi di Indonesia.