Jokowi Dukung Masuknya Rektor Asing, 4.700 Perguruan Tinggi, Tak Ada yang Masuk 100 Besar Dunia
Rencana Kemenristekdikti menggunakan rektor asing untuk memimpin perguruan tinggi Tanah Air, mendapat dukungan dari Presiden Jokowi.
"Saya laporkan kepada Bapak Presiden, ini ada regulasi yang perlu ditata ulang.
Mulai dari peraturan pemerintahnya.
Peraturan menteri kan mengikuti peraturan pemerintah," ujar Nasir.
Nanti kalau peraturan pemerintah sudah diubah, peraturan menteri akan mengikuti dengan sendirinya," lanjut dia.
Saat ini, ia memperkirakan Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTNBH) sudah layak dipimpin rektor terbaik dari luar negeri.
Nasir mengatakan, praktik rektor asing memimpin perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi publik di suatu negara lumrah dilakukan di luar negeri.
Terutama di negara-negara Eropa, bahkan Singapura juga melakukan hal yang sama.
• BARU DIUMUMKAN, Inilah 45 Universitas Terbaik Menurut Kemenristekdikti, Adakah dari Kaltim-Kaltara?
• Kemenristekdikti Umumkan 8 Perguruan Tinggi Negeri Terbaik 2019, 4 Aspek Jadi Indikator Penilaian
• Undang Orang Asing untuk Jadi Rektor, Fahri Hamzah, Kemenristekdikti Tak Mampu Modernisasi Kampus
• Menristekdikti Keluarkan Kebijakan Pro Mahasiswa Soal Uang Kuliah Tunggal, Ini Penjelasan Lengkapnya
Menteri Nasir mencontohkan Nanyang Technological University (NTU) yang baru didirikan pada 1981, namun saat ini sudah masuk 50 besar dunia dalam waktu 38 tahun.
"Saya ambil contoh, negara yang paling dekat kita, Singapura.
Singapura ada NTU, Nanyang Technological University.
NTU itu berdiri tahun 1981.
Mereka di dalam pengembangan, saya pada saat itu diskusi dengan menteri dari Singapura, apa sejarahnya sehingga berhasil," ujar Nasir.
"Ternyata mereka mengundang rektor dari Amerika dan dosen-dosen beberapa besar.
Mereka dari berdiri belum dikenal, sekarang bisa masuk 50 besar dunia," lanjut dia. (*)