Ibu Kota Baru

Pindah ke Kaltim, IKN Langsung Punya 3 Stadion Internasional, 1 Punya Desain Unik dan Jarang Ditemui

Selain bandara, pelabuhan, dan tol, Kaltim juga termasuk dalam wilayah yang memiliki fasilitas olahraga yang cukup memadai.

Penulis: Doan Pardede | Editor: Cornel Dimas Satrio Kusbiananto
kolase YouTube dan TribunKaltim.co
3 Stadion internasional yang ada di Kaltim 

Klub sepak bola setempat, Borneo FC, diketahui lebih senang menggunakan Stadion Segiri yang lokasinya lebih dekat ke pusat kota.

Beginilah gladi bersih pembukaan Piala Gubernur Kaltim 2016 di Stadion Utama Palaran, Samarinda (tribunkaltim/Nevrianto H)
Beginilah gladi bersih pembukaan Piala Gubernur Kaltim 2016 di Stadion Utama Palaran, Samarinda (tribunkaltim/Nevrianto H) (TribunKaltim/Nevrianto H)

2. Stadion Aji Imbut, Tenggarong, Kutai Kartenegara

Diresmikan pada 2011, Stadion Aji Imbut memiliki desain yang tergolong jarang ditemukan di stadion manapun di Indonesia.

Dengan kapasitas 35.000 penonton, stadion memiliki dua atap berbentuk setengah lingkaran dan saling berhadapan.

Stadion Aji Imbut menjadi kandang Mitra Kukar.

Baca juga :

Dampak Ekonomi Kaltim Jadi IKN, Ketua Kadin : Pertumbuhan Ekonomi Balikpapan Bisa Capai 2 Digit

Pemerintah Pastikan 2021 Bangun Fisik IKN di Kalimantan, Bambang Brojonegoro: 2024 Pindah

Stadion Aji Imbut adalah sebuah gelanggang olahraga/stadion yang berlokasi di Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur, Indonesia.

Stadion ini dibangun sebagai sarana olahraga untuk PON XVII tahun 2008.

Sebelumnya stadion ini bernama Stadion Madya Tenggarong atau Stadion Kudungga.

Kemudian, pada tanggak 28 Maret 2011 Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek Ishak meresmikan stadion ini dengan nama GOR Aji Imbut.

Pemberian nama Stadion Aji Imbut itu berdasarkan kajian yang mendalam terhadap seorang figur yang sangat berjasa dalam sejarah pembangunan di Kesultanan Kutai Kartanegara.

Aji Imbut adalah gelar dari Sultan Aji Muhammad Muslihuddin.

Berdasarkan catatan historis bahwa Aji Imbut pada saat itu ingin memindahkan pusat pemerintahannya dari Marangan (kini di kawasan Loa Kulu dan Jembayan) ke wilayah hulu.

Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved