Ibu Kota Baru
Spekulan 'Teror' Telepon Genggam Camat hingga Kepala Desa di Sepaku, Ini yang Mereka Minta
Bahkan ada yang berani order lahan dengan pejabat pemerintah baik di level desa, kelurahan hingga kecamatan
Penulis: Muhammad Fachri Ramadhani | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO, SEPAKU - Banyak cara para spekulan tanah berakselerasi demi meraih tujuannya.
Salah satunya dengan cara menelpon kontak para kepala desa, lurah hingga camat Sepaku Penajam Paser Utara (PPU).
Tak ada hal lain selain tanya jawab seputar tanah.
Bahkan ada yang berani order lahan dengan pejabat pemerintah baik di level desa, kelurahan hingga kecamatan.
Ya, ternyata godaan spekulan tak hanya menyerang masyarakat.
Level atas pemerintahan di kecamatan Sepaku pun tak kalah seksi.
Telepon genggam semakin banyak berdering. Kebanyakan dari nomor tak dikenal.
Tak diangkat nanti dari tim kajian pusat IKN. Diangkat ternyata spekulan yang entah dari mana dapat nomor telepon.
Seperti itulah dibeberkan Camat Sepaku Risman Abdul dalam beberapa hari belakangan ini.
Tak hanya dirinya sebagai camat yang mendapat teror telepon berdering, hal itu juga dialami 11 kepala desa dan 4 lurah di kecamatan Sepaku PPU.
"Saya gak tahu, mereka dapat kontak kepala desa saya, lurah saya bahkan nomor camat dari mana.
Nanya berapa harga tanah, bisakah pesan sekian hektare. Via telpon, tapi saya abaikan.
Tugas utama saya mengawal apa yang ditetapkan pemerintah," ungkap Camat Sepaku Risman Abdul kepada Tribunkaltim.co di ruang kerjanya.
Kepala Desa dan Lurah juga jadi sasaran empuk para spekulan dan mafia tanah di lokasi calon ibu kota negara (IKN).
Tak bisa ditampik merekalah pemegang data dan informasi wilayah, termasuk soal tanah.
"Orang (spekulan) pada mengecek tanah ada. Orang yang pesan tanah banyak, lewat para lurah dan kades saya," ujar Camat Sepaku Risman Abdul.
Untuk menangkal hal tersebut, Camat Sepaku Risman Abdul mengaku telah menginstruksikan langkah antisipatif kepada 11 Kepala Desa dan 4 Lurah di Sepaku, agar
tak mudah melakukan proses administrasi kepada siapa pun terkait jual beli lahan.
"Alhamdulilalh, sampai dengan hari ini belum ada proses atau surat administrasi tanah ke meja saya, belum ada.
Mulai dari isu IKN sampai penetapan sampai hari ini tak ada," ungkapnya. (bie)
Baca Juga;
Waspada Nelayan, Gelombang Tinggi Capai 2,5 Meter
Stres Kerja, Ini Tips Agar Hubungan Suami Istri Tetap Terjaga
Hidup Penuh Optimistis, Bisa Memperpang Umur
Jual Beli Lahan di Kaltim Bakal Dibekukan Sementara, Berikut Wilayah yang Terkena Dampak
