Ibu Kota Baru
Gerak Cepat, PUPR Sudah Mulai Bekerja di Ibu Kota Baru Pertengahan 2020, Ini yang Pertama Dibangun
Terkait anggaran, keseriusan pemerintah membangun ibu kota baru di Kaltim mengundang pertanyaan sejumlah pihak.
Penulis: Doan Pardede | Editor: Samir Paturusi
Menhub menegaskan, pihaknya berkomitmen untuk mengutamakan pembangunan infrastruktur transportasi massal agar di ibukota yang baru nanti angkutan massal menjadi pilihan utama bagi masyarakat untuk bertransportasi.
“Jadi memang kita konsisten untuk transportasi (berbasis) kendaraan massal untuk menekan penggunaan kendaraan pribadi. Kalau pun ada kendaraan pribadi, saya inginkan kendaraan bertenaga listrik yang beroperasi,” ungkap Menhub.
Baca juga :
Ibu Kota Indonesia di Kaltim, Pakar Geografi dari UGM Ingatkan Tata Ruang Hingga Kebutuhan Primer
Kepala Bappenas Beberkan Kesalahan Jakarta yang Tak Ingin Diulang di Ibu Kota Baru Kalimantan Timur
Menhub mengungkapkan, sejumlah infrastruktur transportasi yang akan dibangun dan dikembangkan misalnya : Angkutan massal seperti :
- Moda Raya Terpadu (MRT)
- Light Rail Transit (LRT)
- Bus Rapid Transit (BRT).
“Jadi pembangunan ini merupakan rencana jangka panjang. Kita akan bangun secara bertahap,” imbuhnya.
Sementara terkait infrastruktur transportasi udara dan laut, Menhub menjelaskan, pengembangan bandara dan pelabuhan pun akan dilakukan untuk mendukung konektivitas transportasi dari dan ke Kalimantan.
Bangun sebuah pangkalan udara pesawat kepresidenan
Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro memastikan di tahap awal pemerintah tak akan membangun bandara dan pelabuhan komersial di area ibu kota baru.
“Kita enggak bangun bandara maupun pelabuhan (baru),” ujar Bambang di Menara Kompas, Jakarta, Rabu (28/8/2019).
Bambang menambahkan, untuk akses transportasi, nantinya akan ditopang oleh dua wilayah yang berdekatan dengan ibu kota baru, yakni Samarinda dan Balikpapan.
“Untuk bandara ada Sepinggan di Balikpapan dan di Samarinda,” kata Bambang.
Nantinya, lanjut Bambang, di ibu kota baru hanya akan dibangun markas militer baik untuk Angkatan Darat, Laut dan Udara.
“Nanti di kota baru nambah satu pangkalan udara saja. Itu bisa untuk pesawat kepresidenan juga,” ucap dia.
Berikut videonya :
(TribunKatim.co/Doan Pardede)