Ibu Kota Baru
Inilah 3 Angkutan Massal Canggih dan Ramah Lingkungan yang Disiapkan di Ibu Kota Baru, Satunya MRT
Kemenhub akan menyiapkan sejumlah infrastruktur Angkutan Massal yang terintegrasi dan ramah lingkungan di ibu kota baru, salah satunya MRT
Penulis: Doan Pardede | Editor: Januar Alamijaya
Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro memastikan di tahap awal pemerintah tak akan membangun bandara dan pelabuhan komersial di area ibu kota baru.
“Kita enggak bangun bandara maupun pelabuhan (baru),” ujar Bambang di Menara Kompas, Jakarta, Rabu (28/8/2019).

Bambang menambahkan, untuk akses transportasi, nantinya akan ditopang oleh dua wilayah yang berdekatan dengan ibu kota baru, yakni Samarinda dan Balikpapan.
“Untuk bandara ada Sepinggan di Balikpapan dan di Samarinda,” kata Bambang.
Baca juga :
Ibu Kota Negara di Kaltim, Begini Tanggapan Ketua Umum APPSI Longki Djanggola
Bersyukur PPU Ditunjuk Sebagai Lokasi Ibu Kota Negara, Bupati Siapkan Lahan 300.000 Hektare
Nantinya, lanjut Bambang, di ibu kota baru hanya akan dibangun markas militer baik untuk Angkatan Darat, Laut dan Udara.
“Nanti di kota baru nambah satu pangkalan udara saja. Itu bisa untuk pesawat kepresidenan juga,” ucap dia.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo resmi mengumumkan ibu kota baru berada di Provinsi Kalimantan Timur.
Lokasi yang dipilih adalah di sebagian Kabupaten Penajam Paser Utara dan sebagian di Kabupaten Kutai Kertangera, Provinsi Kalimantan Timur.
Belum lama ini Presiden Joko Widodo telah menyatakan Ibu Kota Indonesia di Kaltim. Rencana pemindahan ibu kota dari Jakarta dipilih ke Kalimantan Timur.
Banyak awalnya yang menanti keputusan soal ibu kota baru, akhirnya jelang tutup bulan Agustus, Presiden Joko Widodo memberikan kabar secara resmi bahwa Ibu Kota Indonesia di Kalim.
Sebelumnya kandidat calon ibu kota baru ada tiga provinsi yakni Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur yang dipimpin oleh Gubernur Kaltim Isran Noor.
Lalu Presiden Joko Widodo mengumumkan, kandidat ibu kota baru mengerucut lagi menjadi dua kandiat, yakni Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur.