Ditangkap Satpol PP, Ini Tas Pengamen Tua Ini Kejutkan Petugas, Butuh 5 Orang untuk Hitung Uangnya

Pria tua itu terjaring saat mengamen di simpang empat kawasan Cantel Kulon, Kecamatan Sragen

Editor: Doan Pardede
(Dokumentasi Satpol PP Sragen)
Petugas Satpol PP Sragen menghitung uang yang berada di tas milik Mbah Cipto senilai Rp 12 juta di Sragen, Jawa Tengah. 

TRIBUNKALTIM.CO - Seorang pengamen berusia lanjut bernama Cipto Wiyono Sukijo alias Mbah Cipto terjaring dalam operasi Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Sragen, Jawa Tengah.

Warga Desa Banaran, Kecamatan Sambungmacan, Sragen, Jawa Tengah itu terjaring saat mengamen di simpang empat kawasan Cantel Kulon, Kecamatan Sragen pada 28 Agustus 2019.

Setelah ditangkap, kakek berusia 74 tahun itu langsung dibawa ke rumah singgah milik Dinas Sosial Sragen.

Namun, karena kondisinya sedang labil Mbah Cipto dibawa ke Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) Surakarta.

Sementara, tas yang dibawa Mbah Cipto ditinggal di rumah singgah.

Petugas dari Dinas Sosial tidak berani membuka tas tersebut sehingga meminta petugas Satpol PP untuk menyaksikan.

Mereka dibuat terkejut setelah tas milik Mbah Cipto itu dibuka ternyata berisi uang dengan jumlah total Rp 12 juta dan selembar deposito senilai Rp 25 juta.

Satpol PP Berau Pantau Pengemis Musiman,Mereka Menyewa Kamar Kos untuk Istirahat Saat tak Ngemis

Kota Samarinda Jadi Destinasi Orang Terlantar dan Pengemis, Ini Beberapa Faktor Penyebabnya

10 Gembel Pengemis Terjaring Razia, Satpol PP Temukan Jimat. Untuk Apa?

"Bawaannya Mbah Cipto itu tas besar. Setelah diperiksa ternyata isinya beberapa kantung berisi uang. Kita hitung bersama uangnya ada sekitar Rp 12 juta dan selembar deposito senilai Rp 25 juta," ungkap Kasi Operasi dan Pengendalian Gangguan Trantib Satpol PP Sragen, Sriyono dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (3/9/2019).

Sriyono mengaku membutuhkan lima orang petugas untuk menghitung semua uang yang tersimpan di tas Mbah Cipto.

Uang senilai Rp 12 juta itu terdiri dari pecahan Rp 2.000, Rp 5.000 hingga Rp 100.000.

"Paling banyak pecahan Rp 2.000," jelasnya.

Menurut Sriyono, Mbah Cipto sudah tiga kali terjaring operasi Satpol PP.

Pertama terjaring saat mengamen di pasar, terminal lama Sragen, dan Cantel Kulon, Sragen.

Pihaknya mengaku belum sempat menanyai Mbah Cipto terkait uang yang dibawanya dalam tas serta selembar deposito digunakan untuk apa.

Karena, jelas Sriyono, kondisi Mbah Cipto masih belum stabil.

"Uangnya masih kami amankan di rumah singgah Dinas Sosial Sragen," tandasnya.

Sriyono menyampaikan selama ini Satpol PP terus menggiatkan operasi pengemis dan gelandangan (gepeng) di wilayah Sragen.

Operasi dilakukan untuk menciptakan keamanan, kenyamanan dan ketenteraman terhadap masyarakat.

Baca juga :

Pengemis Tajir Kembali Viral, Kali Ini Naik Toyota Vios dan Sempat Marah saat Aksinya Direkam

Cerita Pengemis Kaya, Pakai Mobil Pribadi jadi Viral, Begini Kisah Lengkapnya

Pengemis tajir marah aksinya direkam

Bulan April 2019 lalu, kisah pengemis tajir juga kembali membuat heboh publik.

Baru saja, tepatnya bulan Maret 2019 lalu petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Bogor berhasil meringkus seorang pengemis kaya Herman alias Nur (76) yang terciduk mengendarai mobil.

Tak lama berselang, pengemis tajir kembali ditemukan.

Kali ini, seorang pengemis terekam kamera mengendarai mobil di Jalan Samudera, Kota Lhokseumawe.

Video berdurasi 23 detik itu merekam aksi seorang pengemis yang baru saja selesai bekerja.

Pengemis tersebut mengenakan kaos berwarna merah dan peci masuk ke dalam mobilnya Toyota Vios Silver dengan nomor polisi B1101 WEE.

Tidak disebutkan kapan peristiwa itu terjadi.
Dari lokasi terlihat video itu di rekam di Jalan Samudera, Kota Lhokseumawe, pada siang hari.

Bahkan terlihat jelas gedung-gedung sekolah yang berada di sepanjang jalan tersebut.

Video itu beredar sejak Kamis (4/4/2019) malam di grup WhatsApp dan diunggah sejumlah media sosial.

Salah satu akun instagram yang mengupload video itu @tercyduk. aceh.

Sejumlah media warga net lain juga mengunggah video tersebut, misal @jadetabek.info.

Kepala Dinas Sosial Kota Lhokseumawe Ridwan Jalil yang dihubungi Kompas.com pada Minggu (7/4/2019) menyebutkan, berdasarkan informasi yang dihimpun petugas lapangan, pengemis tersebut berasal dari Kabupaten Bireuen.

“Petugas kita cek ke lapangan, himpun informasi. Namun identitasnya sampai sekarang kita belum tahu. Kalau asalnya, menurut informasi yang kita terima itu dari Kabupaten Bireuen,” kata Ridwan.

Dia menyebutkan, Dinas Sosial dan Satuan Polisi Pamong Praja terus memantau dan menertibkan pengemis di kota tersebut.

“Sampai sekarang kita cek terus dia, tapi tak pernah kelihatan lagi di Lhokseumawe. Saya juga sudah lihat video yang viral itu,” katanya.

Baca juga :

Viral di Medsos, Pengemis Bermobil Terjaring Satpol PP Lagi Mangkal di Simpang Lampu Merah Bogor

Ditangkap Satpol PP, Pengemis Viral yang Diduga Bawa Mobil Beri Pengakuan, Begini Katanya

Sementara itu, Kepala Satpol PP Lhokseumawe Irsyadi menyebutkan, petugasnya juga diminta untuk memantau pengemis yang menggunakan mobil tersebut.

“Sampai sekarang belum ketemu. Kalau ketemu kita tangkap dan kembalikan ke lokasi asalnya,“ pungkasnya.

 Sebelumnya, di dalam video itu, si perekam menanyakan “bapak uangnya untuk apa pak”

lalu si pengemis menjawab dalam bahasa Aceh “bek ka reukam lon apa (jangan rekam saya),” katanya sambil bergegas masuk ke dalam mobil.

Bahkan dia sempat menepis kamera yang merekamnya.

Si perekam tidak berhenti, dia masih merekam dan menjawab “masak droneuh ek moto, kiban cara ile, jak mita peng blo moto nyo.

Nyan plat moto Jakarta, singeuh lake lom, jak lom (masak Anda naik mobil, bagaimana caranya. Cari duit untuk beli mobil ya. Itu platnya Jakarta lagi. Besok minta-minta lagi, datang lagi. Terima kasih Pak),” sebut si perekam.

Sedangkan pengemis yang mengenakan sarung dan terlihat masih muda itu menggeber dua kali mobilnya lalu pergi.(*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved