Berita Eksklusif
Dosen Fahutan Unmul: Hati-hati Pilih Kayu Bajakah, Bisa untuk Cegah Kehamilan dan Meracun Ikan
Dosen Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman, Rustam Fahmy meminta masyarakat berhati-hati memilih kayu Bajakah
"Akan punah dengan sendirinya, kalau tidak ditemukan pohon tinggi di daerah itu.
Nah, untuk lokasi-lokasi pohon tinggi ini biasanya ada di dalam hutan konservasi atau dilindungi.
Misalnya saja di Balikpapan, di mana di daerah itu yang memiliki hutan dengan pohon tinggi.
Kalau paling dekat ya di Hutan Lindung Sungai Wain," paparnya.
• Penjualan Kayu Bajakah di Berau Makin Marak, BKSDA Khawatir Picu Kerusakan Ekosistem Hutan
• Ada Kayu Bajakah di Hutan Penajam, Bupati Abdul Gafur Masud Ingatkan Tetap Jaga Kelestarian Alam
Sampai saat ini, belum ada aturan yang melindungi kayu Bajakah.
Artinya, kayu ini tidak dilindungi dan boleh dieksploitasi. Namun, ditegaskan, kayu ini akan dilarang peredarannya ketika kayu tersebut didapat di daerah yang dilindungi.
"Apabila dibiarkan maka para pencari kayu Bajakah ini bisa merambat masuk ke dalam hutan konservasi atau hutan lindung.
Tentu, hal ini akan mengganggu ekosistem hutan tersebut.
Dan bagi para pengguna, agar lebih berhati-hati lagi.
Sebab, penelitian untuk kayu ini masih minim.
Jadi harus lebih dipastikan lagi pemanfaatan ya," lanjutnya lagi.
Tidak hanya tumbuh di kawasan hutan Kalimantan Tengah, pohon Bajakah ternyata juga tumbuh di dalam hutan, Kabupaten Penajam Paser Utara, yang merupakan lokasi ibu kota baru Indonesia.
Tumbuhan yang jika dipotong, akarnya mengucurkan cairan seperti air tersebut saat ini tengah viral pasca-diteliti oleh tiga orang siswa asal Palangkaraya.
Hasil penelitian mereka, akar pohon Bajakah diyakini mampu mengobati penyakit mematikan seperti kanker dan tumor.
Wargapun, tak menyia-nyiakan kesempatan emas untuk membuka peluang bisnis.