Dinkes Penajam Paser Utara Sebut Bukan Hanya Kemiskinan yang Bisa Sebabkan Stunting
Data terakhir Dinkes Penajam Paser Utara, jumlah kasus stunting mencapai angka 471 di 10 lokus Kelurahan/Desa di 3 Kecamatan di Penajam Paser Utara.
Penulis: Heriani AM | Editor: Budi Susilo
Namun karena ada suatu urusan ia lapor RT sebagai warga miskin itu tidak boleh," kata Rahmad Masud.
• Balita Balikpapan Meninggal Dunia, Tatalaksana Gizi Buruk Harus Ada Inisiatif Data Keluarga Miskin
• Balita Penderita Gizi Buruk Meninggal, Dinas Kesehatan Balikpapan Beri Klarifikasi: Itu Komplikasi
• Kisah Pilu Balita Diduga Gizi Buruk Akhirnya Meninggal Dunia: Mak Adek Sakit, Mau Pulang
Data BPS
Dari data pusat statistik kota Balikpapan tahun 2018 tercatat sekitar 2,6 persen dari total warga Balikpapan dikategorikan sebagai warga miskin.
Kepala BPS Balikpapan Achmad Zaini mengatakan beberapa hal yang menjadi indikator seseorang dikatakan miskin.
Pertama dari jumlah pendapatan yang didapat warga per orang. Dengan menggunakan modul konsumsi Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) menghitung angka kemiskinan menggunakan konsep kemampuan seseorang untuk memenuhi kebutuhan dasar (basic need approach)
Selain itu BPS menggunakan metode menghitung garis kemiskinan dengan dua komponen yaitu Garis Kemiskinan Makanan (GKM) dan Garis Kemiskinan Bukan Makanan.
GKM merupakan nilai pengeluaran kebutuhan minimum makanan.
Contoh makanan seperti padi-padian, umbi-umbian, ikan, sayuran, daging, telur dan lainnya setara kebutuhan kalori sebesar 2.100.
Dari hasil penghitungan tersebut diperoleh besaran nilai garis kemiskinan terhitung sebesar Rp 545.971 per orang dalam satu bulan.
Jika dibawah nilai tersebut dikatakan warga tersebut berkategori miskin.
"Misal gaji satu orang dikatakan dua juta rupiah.
Lalu dalam satu rumah terdapat empat sampai lima orang dan harus menafkahi kelima anggota keluarga.
Dari gaji satu bulan tersebut dibagi dengan Rp 545.971.
Jika hasilnya dibawah nilai tersebut dikatakan miskin" kata Achmad Zaini.
Di tahun 2018 masyarakat miskin kota Balikpapan terhitung sekitar 17.860. Dalam data BPS, Kota Balikpapan diklaim sebagai kota dengan tingkat kemiskinan paling rendah di Kalimantan Timur.
Kota Samarinda sendiri memiliki presentase warga miskin sebesar 4,77 persen.
Sedangkan kabupaten Mahakam Ulu sebesar 11,29 persen.
(Tribunkaltim.co)