Sederet Kendala yang Dihadapi Petugas untuk Padamkan Karhutla di Lokasi Ibu Kota Baru Indonesia
Sekda PPPU Tohar mengungkapkan sulitnya memadamkan karhutla di Penajam Paser Utara yang menjadi lokasi baru ibu kota Indonesia
Penulis: Heriani AM | Editor: Rafan Arif Dwinanto
"Kalau lahan biasa, tanpa gambut, kita semprot sudah padam karena hanya permukaan yang terbakar.
Tapi jika sudah lahan gambut, apinya masuk kedalam.
Pengalaman pada karhutla Petung Giripurwa, lahan gambutnya setinggi 1 meter lebih, dan terdapat kayu yang terbakar didasarnya," terangnya.
Armada yang digunakan dilapangan pun, ada yang mengalami kerusakan seperti armada AWC Polres Penajam Paser Utara.
"Alhamdulillah sudah diperbaiki," imbuhnya.
Satu pompa portabel juga tak luput mengalami kerusakan, akibat durasi hidup mesin melebihi kapasitas semestinya.
Pria yang juga menjabat ex officio Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD PPU ini menambahkan, antisipasi untuk kasus karhutla pada lahan gambut dan luas, adalah melakukan mapping.
Jajaran pemerintahan desa, kelurahan maupun kecamatan, diminta untuk memberikan fakta lapangan.
"Kedepan sangat diperlukan untuk implementasi dilapangan, bercermin dari kejadian lalu, kita kesulitan mendapatkan air.
Nanti disepakati, dititik tertentu dibuatkan embung, dan bisa kita antisipasi ada potensi yang bisa kita gunakan untuk pemadaman," pungkasnya. (*)