Ketua BEM Jawab Siapa Massa yang Membakar hingga Jatuh Korban, Yasonna Langsung Alihkan Mifkrofon

Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Yasonna Laoly dengan tiga Ketua BEM universitas terkenal di Indonesia.

Editor: Doan Pardede
Channel Youtube Indonesia Lawyers Club
Terjadi perdebatan antara Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Laoly dengan tiga Ketua BEM universitas terkenal di Indonesia. 

TRIBUNKALTIM.CO - Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Yasonna Laoly dengan tiga Ketua BEM universitas terkenal di Indonesia.

Perdebatan tersebut terjadi dalam program acara 'Indonesia Lawyers Club' pada Selasa (24/9/2019) malam.

Tiga ketua BEM itu antara lain :

Total 235 Orang, Berikut Rincian Korban Demo UU KPK dan RKUHP di Sejumlah Wilayah, Beberapa Kritis

Sebut Siapa yang Menunggangi Aksi Demo Mahasiswa, Penjelasan Ketua BEM UI Ini Disambut Tepuk Tangan

Demo Mahasiswa dalam Berita Media Internasional: Soroti Polisi hingga Kutip Pernyataan Ketua DPR

Ada Demo Ricuh Warganet Keluhkan Twitter Down, Kemkominfo RI Klaim Tidak Lakukan Tindakan Apapun

- Manik  (Universitas Indonesia)

- Dinno Ardiansyah (Universitas Trisakti)

- Fatur (Universitas Gadjah Mada).

Mulanya, Yasonna menegaskan bahwa pemerintah sudah ikhlas untuk menunda RKUHP.

Namun, Yasonna mengatakan jika masih terjadi lagi terdapat perdebatan, ia menduga ada motif lain di balik gelombang protes menolak RKUHP.

"Jadi saya kira Bang Karni tidak banyak-banyak saya mau menyampaikan atas nama pemerintah kita sudah mengambil keputusan dengan senang hati dengan legowo."

"Kalau masih ada upaya untuk mengatakan ini dengan suatu gerakan, i question the motif, i question the motif (saya mempertanyakan motif)," ujar Yasonna dikutip TribunWow.com dari channel YouTube Indonesia Lawyers Club pada Rabu (25/9/2019).

Kemudian, Yasonna membeberkan cara jika ada pihak yang akan menolak RKUHP.

"Tadi Pak Imam Putrasidin misalnya dengan Revisi Undang Undang KPK, kita ini kan negara beradab, berhukum ada mekanisme konstitusional kok," ujarnya.

Namun ia menduga bahwa gerakan massa ada yang menunggangi.

"Apa yang diambil di jalan sana? Sampai apa? Mau apa? Menjatuhkan Pemerintah? this is the way you do it (ini caranya kalian melakukan ini)? Main paksa?

Itu memang caranya? Kalau semua orang mau main paksa dengan caranya sendiri, this is the way you do it, the truly nation? I dont think so ? (Ini caranya kalian melakukan ini ? Ini yang benar-benar bangsa? aku rasa tidak)," katanya

Halaman
123
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved