Diciduk Densus 88 Soal Bom Molotov, Jejak Digital Abdul Basith Dosen IPB Bukan Orang Sembarangan
Diciduk Densus 88, soal Bom Molotov, jejak digitalnya, dosen IPB University Abdul Basith Facebook & Kemristekdikti ungkap bukanlah orang sembarangan
Nggak ada yang tahu kalau materi leadership dan motivasional yang sering saya bawakan banyak saya kutip dari beliau. Juga rahasia dan hikmah kehidupan yang sering jadi pemanis saat di atas panggung. Itu juga banyak dari beliau.
Selain memegang rekor MURI dunia motivasi, beliau selalu menanamkan karakter positif kepada siapapun utamanya peserta-peserta seminar beliau. Makanya hand sign beliau saat berfoto selalu membentuk huruf C sebagai simbol dari Character, Communicative,Competence dan lainnya.
Bukan sekadar teori, di usia yang menginjak 60an saja beliau berhasil melawan diri sendiri dengan menaklukkan Mount Everest sebagai pembuktian kekuatan keyakinan dan kesungguhan.
Saya ingat ketika kami satu panggung bersama dengan pak Mardigu Wowiek, beliau menegur saya ketika kami memberikan santunan kepada anak-anak yatim.
"Mas, kitalah yang seharusnya mencium tangan mereka karena mereka anak-anak kesayangan Nabi"
Akhirnya saya yang sudah terlanjur dicium tangannya oleh beberapa anak, harus mulai dari awal lagi untuk berbalik mencium tangan mereka setelah meniru apa yang beliau dan pak Wowiek lakukan.
Bukan setahun dua tahun saya mengenal beliau, bahkan beberapa kali saya berkunjung ke rumah beliau bersama anak dan istri. Jadi bukan sekadar kenal beliau saja tapi juga istri beliau yang memiliki peran penting dalam dunia pendidikan, bu Illah adalah Direktur Kopertis Wilayah lll jadi seluruh kampus di DKI ada dalam 'kekuasaan' beliau.
Bukan jabatan yang main-main!
Tiba-tiba....
Dengkul saya lemas, terkulai lemah sabtu kemarin, isi kepala pun nge-hang karena bingung, kaget, heran, tak percaya, sambil menganalisa sebuah berita.
Jantung berdegub kencang, sementara tubuh seperti tidak memiliki tulang... Begitu lunglai...saya menghela nafas berkali-kali untuk memastikan apa yang saya saksikan.
Bukan karena seminar seharian, bukan pula karena kurang asupan makanan...bukan....
"Kok bisa!!?"
Bisik saya membatin...
Tidak ada info yang bisa digali,
Tidak ada sumber yang bisa di konfirmasi,
Cuma ada satu potong kalimat pendek yang menguras otak!