Mengenal Jumpa Kopi Khas SMP Negeri Tenggarong Ini, Siswa Saling Tukar Koleksi Buku Bacaan
Ini Jumpa Kopi adalah strategi untuk membuat koleksi buku di pojok baca ruang kelas SMPN 4 Tenggarong terasa selalu baru.
"Karena dengan jurnal tersebut akan ketahuan berapa jumlah buku yang dibaca tiap bulan,” ujar Agus.
Untuk menambah koleksi buku bacaan, selain menganggarkan 20 persen dari dana Bantuan Operasional Sekolah, sekolah juga melibatkan orang tua siswa.
Dalam rapat, para orang tua siswa sepakat untuk mendukung gerakan literasi dengan menyumbangkan buku semampu mereka secara sukarela.
Rata-rata orang tua siswa menyumbang satu buku untuk menambah koleksi pojok baca.
"Namun di pojok baca, bukunya juga berasal dari perpustakaan,” tutur Agus.
Untuk membuat siswa terpapar terus menerus dengan buku, sekolah mitra Tanoto Foundation ini juga membangun taman-taman baca di halaman dan lorong sekolah.
Sekolah menyebutnya dengan nama Teras Baca dan Terminal Baca.
• Kenalkan Literasi pada Anak Sejak Dini, DPK Ajak Murid TK se-Bontang Kunjungi Perpustakaan Kota
Teras baca terletak di lorong jalan masuk ke sekolah, dan terminal baca di bawah pohon yang rindang.
“Strategi mendekatkan siswa dengan buku terbukti efektif untuk membuat siswa tergerak untuk membaca. Bahkan dalam sebulan ada siswa yang membaca 27 buku bacaan,” ujar pak Agus yang bangga dengan peningkatan minat membaca siswanya.
Kali ini Agus Suparmanto, yang juga fasilitator daerah Program PINTAR Tanoto Foundation menyebarkan Jumpa Kopi.
Ini yang dilakukan di sekolahnya melalui group facebook Forum Peningkatan Kualitas Pendidikan.
“Saya membagikan link FB Jumpa Kopi yang saya tulis kepada seluruh kepala sekolah SMP di Tenggarong," ungkapnya.
Ternyata banyak yang tertarik karena Jumpa Kopi memecahkan masalah penyediaan buku bacaan di kelas.
"Juga minim biaya,” katanya.
• Tanoto Foundation Bermitra dengan 24 Sekolah di Kukar
• Guru SMP di Balikpapan dapat Pelatihan dari Tanoto Foundation, Kenalkan Metode Pembelajaran Baru
Satu di antara siswa kelas 7A SMP Negeri 4 Tenggarong, Fatiyah Febiana, menyatakan kesenangannya.
Dirinya merasa riang atas penerapan program Jumpa Kopi.
Dengan program tersebut, ia semakin senang membaca.
“Bukunya selalu baru dan saya sudah membaca puluhan buku dalam bulan ini,” ujarnya.
(Tribunkaltim.co)