Pesawat Sriwijaya Air Mulai Jarang Terbang ke Berau, Begini Penjelasan Maskapai dan Pihak Bandara
Sudah sepekan ini maskapai penerbangan Sriwijaya Air tidak melakukan penerbangan dari dan menuju Bandara Kalimarau.
TRIBUNKALTIM.CO – Sudah sepekan ini maskapai penerbangan Sriwijaya Air tidak melakukan penerbangan dari dan menuju Bandara Kalimarau.
Hal ini diungkapkan oleh Kepala Seksi Teknik dan Operasional Bandara Kalimarau, Budi Sarwanto kepada Tribunkaltim.Co.
Menurut Budi, sudah tujuh hari Sriwjaya Air tidak melayani penerbangan rute Berau – Balikpapan.
• Sriwijaya Air dan Nam Air Digugat oleh Citilink, Begini Penyebabnya
• Perselisihan Manajemen Sriwijaya Air dengan Garuda Indonesia, Nam Air Dipastikan Tetap Terbang
• Penerbangan Sriwijaya Air Batal ke Berau dan Tarakan, Ada Kabut Asap Jarak Pandang Hanya 600 Meter
• Daftar Ketentuan Bagasi yang Diterapkan 6 Maskapai Indonesia: Lion Air, Citilink hingga Sriwijaya
“Ada surat pemberitahuna ke kami, isinya hanya cancel flight (batal terbang), tanpa batas waktu. Tidak ada keterangan apapun selain itu,” kata Budi Sarwanto kepada Tribunkaltim.Co, Selasa (1/10/2019).
Menurut Budi, keterangan batal bukan alasan yang tepat. “Karena tidak ada penjelasan kenapa sampai batal,” katanya lagi.
Namun Budi menduga, pembatalan penerbangan ini ada kaitannya dengan masalah manajemen Sriwijaya Air di tingkat pusat.
“Sepertimya terkait masalah manajemen, mereka kan sedang ada masalah internal perusahaan. Hampir semua rute banyak yang kosong (tanpa penerbangan). Di kami (Bandara Kalimarau) hanya pemeberitahuan batal terbang tanpa batas waktu,” ujarnya.
Budi menambahkan, setiap maskapai penerbangan yang melayani rute reguler memiliki slot time. Dan sejauh ini ini, slot time Sriwijaya ke Bandara Kalimarau masih tersedia.
“Slot time masih ada, tapi ada batasanya. Kalau 21 hari berturut-turut tidak ada penerbangangan, otomatis slot time-nya harus dicabut,” tegas Budi.
Menurut Budi, Sriwjaya Air terkahir kali melakukan penerbangan ke Bandara Kalimarau pada hari Minggu (29/9/2019) malam. “Jadi (jika ada sanksi pencabutan slot time) dihitung mulai dari hari Minggu kemarin,” ungkapnya.
Budi Sarwanto berharap, agar Sriwijaya Air menyampaikan alasan yang jelas soal pembatalan penerbangan ini.
“Kalau bikin surat dengan alasan yang tepat tidak ada masalah. Tapi kalau tidak ada alasan yang tepat membatalkan penerbangan ini, maka pencabutan slot time bisa dilakukan setelah 21 hari tanpa pemberitahuan,” tandasnya.
Dikonfirmasi secara terpisah, Branch Manager Srwiajaya Air Kabupaten Berau, Presly membantah jika Sriwijaya Air tidak melayani penerbangan selama sepekan berturut-turut.
Menurutnya, memang ada beberapa penerbangan yang dibatalkan karena kabut asap yang terjadi selama kurang lebih dua pekan.
Namun Presly membenarkan, jika penerbangan terkahir dilakukan pada hari Minggu (29/9/2019) kemarin.