Ibu Kota Baru
Sambut IKN di Kaltim, APINDO Sebut Pelatihan Harus Dikebut, Jumlah Mekanik Alat Berat Masih Kurang
Menurut Ketua DPP APINDO Kaltim Slamet Brotosiswoyo jumlah mekanik alat berat dari seluruh perusahaan tambang di Kaltim hanya 4 ribu orang saja.
Penulis: Jino Prayudi Kartono | Editor: Rita Noor Shobah
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Sambut IKN di Kaltim, APINDO Sebut Pelatihan Harus Dikebut, Jumlah Mekanik Alat Berat Masih Kurang
Kalimantan Timur dikenal dengan daerah kaya akan sumber daya alamnya.
Batubara dan minyak bumi menjadi sumber alam yang berlimpah di Kaltim.
• Ibu Kota Indonesia di Kaltim, Apindo Kaltim: Siapkan SDM Jangan Sampai Kalah dengan Orang Luar
• BREAKING NEWS - Tanah Mengeluarkan Api, Warga Takut Tragedi Lumpur Lapindo Melanda Tempat Mereka
• Tak Goyang Ekonomi Daerah, Apindo Samarinda Berharap Perusahaan Tambang Penuhi DMO
• Andai Diberi Kesempatan, Dosen ITS Ini Mengaku Sanggup Hentikan Semburan Lumpur Lapindo
Untuk itu perusahaan tambang berusaha meningkatkan produksi dari kedua sumber daya alam tersebut.
Salah satunya penambahan alat berat menjadi cara setiap perusahaan tambang mendapatkan batubara maupun minyak bumi.
Hanya saja jumlah mekanik alat berat tidak seimbang dengan banyaknya alat berat yang ada.
Menurut Ketua DPP Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Kaltim Slamet Brotosiswoyo jumlah mekanik alat berat dari seluruh perusahaan tambang di Kaltim berjumlah 4.000 orang saja.
Menurutnya jumlah mekanik alat berat di Kaltim tidak ideal dalam menangani alat berat yang ada di Kaltim.
Sebagai catatan jumlah alat berat di Kaltim berjumlah 6.000 unit.
"Minimal satu alat berat itu dikerjakan tiga mekanik. Jadi jangan heran beberapa mekanik bekerja di beberapa perusahaan lainnya," ucap Slamet Brotosiswoyo, Jumat (4/10/2019).
Menurutnya pemerintah baik provinsi maupun tiap daerah lain mengadakan program pelatihan bagi calon mekanik.
Sebab jika tidak begitu menyebabkan mekanik lokal bisa kalah saing dengan mekanik luar daerah bahkan luar negeri.
"Belum lagi dengan IKN di Kaltim ini tentunya arus pekerja dari luar bertambah. Jika tidak disaingi dengan pelatihan tentunya yang lokal bisa kalah," ucap Slamet.
Menurutnya Balai Latihan Kerja menjadi cara untuk meningkatkan kualitas para mekanik.
• Pembangunan IKN di Kaltim Butuh Rp 460 Triliun, Menteri PUPR: Itu Masih Hitungan Kasar, Bisa Lebih!
• Lokasi Pusat IKN di Kaltim Masih Dirahasiakan, Wabub PPU Hamdam Sebut 1 Kandidat yang Terkuat
• Sambut IKN di Kaltim, Parlemen Balikpapan Revisi Perda yang Dinilai Mengekang Investasi
• Inilah ASN yang Akan Dipindahkan ke IKN di Kaltim, Menpan RB Singgung Usia Muda dan Masa Pensiun
Namun gedung BLK yang mumpuni hanya ada di Samarinda. Sementara daerah lain tidak sebanding dengan gedung BLK di Samarinda.
"Yang jelas kalau Balikpapan mau gedung BLK baru harus memiliki fasilitas yang mumpuni dan tentu menampung para mekanik ini lebih banyak.
Kalau memang benar mau dibangun lagi sebaiknya membutuhkan persiapan yang matang," pungkas Slamet.