Fakta Penguasa dari Satu Keluarga di Kalimantan Timur, Kompak Bantah Bangun Dinasti Politik
Terkuak fakta menarik tentang penguasa di dua daerah di Kalimantan Timur. Mereka yang duduk di jabatan penting eksekutif dan legislatif berasal dari
TRIBUNKALTIM.CO - Terkuak fakta menarik tentang penguasa di dua daerah di Kalimantan Timur. Mereka yang duduk di jabatan penting eksekutif dan legislatif berasal dari satu keluarga.
Inikah dinasti politik baru di Kalimantan Timur?
Berikut fakta-fakta yang TribunKaltim.co rangkum tentang lingkaran kekuasaan dari satu keluarga di Kaltim.
• Bupati Lampung Utara Ditangkap, Basaria Tegaskan Dinasti Politik Dapat Perhatian Khusus dari KPK
• Jadi Calon Ketua DPRD, Andi Faisal Bantah Bangun Dinasti Politik, Sebut Lahir dari Sistem Demokrasi
• Keluarga Terjun ke Politik Boleh, Asal tak Membuat Dinasti Politik, Apa Alasannya?
1. Ibu Wali Kota, Anak Ketua DPRD
Dua kader Partai Golongan Karya (Golkar) berhasil menduduki posisi penting eksekutif dan legislatif di Kota Bontang, Kalimantan Timur secara bersamaan.
Menariknya, kedua kader Golkar tersebut adalah seorang ibu dan anak.
Sang ibu bernama Neni Moerniaeni menjabat sebagai Wali Kota Bontang sejak Maret 2016.
Sedangkan anaknya, Andi Faisal Sofyan Hasdam menjabat sebagai Ketua DPRD Kota Bontang 2019-2024.

Menarik untuk diketahui, ayah Andi, Sofyan Hasdam juga merupakan Wali Kota Bontang dua periode sebelumnya (1999 - 2011).
Sebelumnya, Sofyan Hasdam memimpin Kota Bontang selama 10 tahun atau dua periode.
Sofyan Hasdam juga sempat maju sebagai calon gubernur Kaltim pada Pilkada Kaltim 2018. Namun, ia kalah dari rivalnya Isran Noor-Hadi Mulyadi.
Kemudian, pada Pileg 2019, Sofyan Hasdam maju sebagai Caleg DPR RI dari Partai Nasdem. Sayang, ia gagal melenggang ke Senayan.

Sementara ibu Andi, sebelum menjabat sebagai wali kota, Neni Moeniaeni menjabat sebagai Ketua DPRD Bontang setahun sebelum suaminya lengser.
Sejarah mencatat, bahwa pada masa itu, antara suami dan istri memegang jabatan di eksekutif dan legislatif.
Kini, fenomena tersebut terulang kembali dalam pola sejarah.