Menkopolhukam Wiranto Ditusuk

Menkopolhukam Wiranto Ditusuk, Tetangga Ungkap Ada yang Janggal dalam Keseharian Pelaku

Warga Kampung Sawah sempat merasa janggal dengan tingkah laku pasangan suami istri penusuk Kemenko Polhukam Wiranto.

Editor: Doan Pardede
KOMPAS.COM/ACEP NAZMUDIN
Warga sekitar kontrakan pasutri penusuk Kemenko Polhukam Wiranto bercerita mengenai keseharian pelaku di Kampung Sawah, Desa Menes, Kecamatan Menes, Kabupaten Pandeglang, Kamis (10/10/2019). 

TRIBUNKALTIM.CO - Warga Kampung Sawah, RT 04 RW 01, Desa Menes, Kecamatan Menes, Kabupaten Pandeglang, Banten, sempat merasa janggal dengan tingkah laku pasangan suami istri penusuk Kemenko Polhukam Wiranto.

Salah seorang warga, Nita, mengatakan, aktivitas sehari-hari keduanya jarang diketahui warga lantaran pintu rumah sering tertutup meski mereka berjualan pulsa.

"Ya, memang jualan pulsa, tapi tapi enggak pernah itu gabung-gabung. Saya juga sampai gak tahu namanya, kita sempat curiga sih, tapi hati-hati takut timbul fitnah," kata Nita kepada wartawan di Kampung Sawah, Kamis (10/10/2019).

Aksi Pelaku Sebelum Menusuk Wiranto Terekam Kamera, Mondar-mandir di Belakang Mobil Sambil Mengamati

Potret Keluarga Pelaku Penusuk Menkopolhukam Wiranto, Pamit ke Jakarta untuk Cari Kerja

Foto Pelaku Penusukan Wiranto Beredar, Sebelum Beraksi Berawal Berdiri di Belakang Mobil

Abu Rara Tersangka Penusukan Menkopolhukam Wiranto Dikenal Pendiam dan Sudah Menikah 2 Kali

Dia juga mengatakan tidak pernah melihat pelaku pria ke masjid.

Bahkan saat Jumat pun, kata dia, tidak shalat di masjid Kampung Sawah.

"Kalau yang lain jumatan di sini, dia malah jalan kaki, gak tahu ke mana," kata dia.

Sementara warga lain, Sheny, mengatakan pernah mendengar cerita dari anak kedua pelaku yang mengaku ibunya tidak memiliki peralatan shalat di kontrakannya seperti mukena dan sajadah.

Sheny juga mengaku pernah sekali masuk ke rumah kontrakan pelaku saat hendak membeli pulsa.

Saat itu, dia mengatakan, menjumpai pistol dan sejumlah buku agama.

"Saya lihat ada pistol, kata anaknya yang umur 13 tahun itu punya Abi (pelaku pria)," kata dia.

Ketua RT setempat, Mulyadi, mengatakan, keduanya tinggal di sebuah kontrakan petak yang disewa sejak Februari 2019.

"Mulai ngontrak kira-kira Februari, sudah sekitar 7 bulan lah, pertama masuk dia yang laki - laki bernama Syahril Alamsyah sama anaknya perempuan umur sekitar 13 tahun," kata Mulyadi kepada Kompas.com di Kampung Sawah, Desa Menes, Kecamatan Menes, Kabupaten Pandeglang, Kamis (10/10/2019).

Dua pelaku penusukan Menkopolhukam Wiranto yang merupakan suami istri, Syahril Amansyah alias Abu Rara dan Fitri Andriana.
Dua pelaku penusukan Menkopolhukam Wiranto yang merupakan suami istri, Syahril Amansyah alias Abu Rara dan Fitri Andriana. (Istimewa)

Kepada Mulyadi, Syahril mengaku berbisnis online berbagai macam barang, mulai dari madu, pakaian anak-anak, pulsa dan travel.

Saat pertama masuk ke kontrakan di Kampung Sawah, kata Mulyadi, Syahril tidak membawa istri.

Namun tiga bulan lalu, sekitar bulan Agustus, dia meminta izin akan menikah di Bogor.

"Dia minta izin menikah di Bogor, pas balik lagi ke sini sudah bawa istri, bercadar, sekitar 19-20 tahunan," kata Mulyadi.

Mulyadi mengaku tidak menaruh curiga apa pun terhadap keluarga Syahril.

Sebagai ketua RT, dia hanya menjalankan tugasnya seperti menanyakan identitas dan pekerjaan sehari-hari.

"Mangkanya saya kaget pas tahu mereka pelakunya, enggak nyangka," kata dia.

Presiden Jokowi perintahkan usut tuntas

Presiden Joko Widodo (Jokowi) angkat bicara perihal penusukan yang dialami oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam), Wiranto, pada Kamis (10/10/2019).

Diketahui, peristiwa Wiranto ditusuk ini terjadi di pintu gerbang Lapangan Alun-alun Menes Desa Purwaraja Kecamatan Menes, Kabupaten Pandeglang, Banten.

Atas insiden ini, Wiranto yang ditusuk mendapatkan dua luka tusuk di bagian perut sebelah kiri bawah.

Wiranto seusai ditusuk pada pukul 12.00 WIB, dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Pandeglang Kecamatan Kaduhejo, Kabupaten Pandeglang, Banten.

Ia lalu dirujuk ke Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta Pusat (Jakpus).

Jokowi kemudian ke RSPAD guna menjenguk Wiranto.

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Wiranto diserang oleh orang tak dikenal di Pandeglang, Banten pada Kamis (10/10/2019).
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Wiranto diserang oleh orang tak dikenal di Pandeglang, Banten pada Kamis (10/10/2019). (Istimewa Tribunnews.com)

Dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, Kamis (10/10/2019), Jokowi menuturkan telah meminta kepala Badan Intelejen Negara (BIN), kemudian Tentara Nasional Indonesia (TNI) untuk mengusut kasus penusukan Wiranto tersebut.

"Saya juga tadi siang langsung saya perintahkan kapolri, kepala BIN, didukung TNI untuk mengusut tuntas dan menindak tegas terhadap pelaku dan jaringan yang terkait peristiwa tadi siang," kata Jokowi setelah menjenguk Wiranto di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta, Kamis (10/9/2019).

Mantan Gubernur Jakarta ini juga meminta agar jaringan yang melukai Wiranto ini diusut hingga ke akarnya.

"Yang paling penting jaringan ini harus dikejar," kata dia.

Ia mengatakan bahwa Wiranto keadaannya telah sadar.

Namun ia harus menjalani operasi.

Jokowi lantas meminta agar seluruh masyarakat Indonesia mendoakan Wiranto.

"Saya mohon doa restu seluruh masyarakat, seluruh rakyat Indonesia agar beliau segera diberikan kesembuhan serta kembali pulih," kata Jokowi.

Pelaku Penusukan Menkopulhukam Wiranto Diketahui 2 Kali Bercerai

Pakar Psikologi Ungkap Pelaku dan Penolong Wiranto Punya Emosi Serupa saat Kejadian Berlangsung

Krisdayanti Komentari Kabar Wiranto Ditusuk, Tak Bisa Telan Makanan hingga Singgung Pengamanan

Menkopolhukam Wiranto Ditusuk, Pengamanan Terhadap Jokowi Dievaluasi

 (Kompas.com)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved