Menkopolhukam Wiranto Ditusuk

Menkopolhukam Wiranto Ditusuk, Partai Solidaritas Indonesia Usul Tetapkan Gawat Darurat Radikalisme

Menkopolhukam Wiranto dan peristiwa-peristiwa lain membuktikan bahwa radikalisme sudah sangat mengancam bangsa.

Editor: Budi Susilo
Kolase Tribunkaltim.co
Lawan terorisme. Partai Solidaritas Indonesia mengutuk atas aktivitas terorisme. Kasus Menkopolhukam Wiranto ditusuk pihak yang diduga terpapar paham radikalisme. Partai Solidaritas Indonesia usulkan gawat darurat. 

"Saat saya berbalik arah ke sana, ngawasi pak Wiranto juga pejabat di rombongan, pak kapolda kemana sih nih pikir saya, pak Kapolda ternyata sudah keluar lewat sana, pas saya kesana nyerang, yang laki-laki nyerang pak Wiranto," kata Kompol Daryanto.

Menurutnya, pelaku yang perempuan juga melakukan penyerangan menggunakan kunai.

"Kalau menggunakan itunya si perempuannya iya (pakai kunai), kalau lelakinya saya lihat lelaki itu jatuh karena kedesak, " kata Kompol Daryanto.

Posisi Kompol Daryanto saat kejadian berhadapan dengan Wiranto.

Kompol Daryanto sempat menyalami Wiranto sebelum kejadian penusukan.

"kan saya salaman, pengamanan waktu itu, berhadapan, karena kepekaan akhirnya saya bergeser, disini ada ajudan juga, ada celah dikit dia masuk makanya kedesek, jatuhlah dia," kata Kompol Daryanto.

Menurut Kompol Daryanto, istri Abu Rara, Fitri Andariana sempat melakukan perlawanan pada polisi.

"Perlawanan, bukan bohong saya, ini ibu-ibu apa sih cuman waktu itu saya gak terasa, setelah ngocor wuih darah saya sepak ke samping," kata Kompol Daryanto.

Sementara itu Karo Penmas Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo pelaku penusukan Wiranto, Abu Rara memang sudah diincar oleh Kepolisian.

"Abu Rara memang sudah diikuti, dari penangkapan Abu Sei, kemudian dalam pemeriksan dia juga melakukan rekrutmen kepada 8 orang, dua orang ditangkap, Abu sei ini berpisah.

Terus dia pergi ke Kampung Menes, di Lampung Menes belum diketemukan adanya persiapan ataupun bukti secara otentik perbuatan melawan hukum oleh Abu Rara," kata Dei Prasetyo dikutip dari Kompas TV.

Dari hasil pemeriksaan oleh Densus 88, Abu Rara sendiri sedang merasa takut dan khawatir.

Sebab pimpinannya sudah terlebih dulu ditangkap.

"Baru dalam proses pemeriksan Dendsus 88 Abu Rara takut, stres dan tertekan setelah mendengar boleh dikatakan ketuanya dia.

Meskipun dia dalam kelompok aktif tertangkap, wah ini tertangkap saya kahwatir saya akan ditangkap, " kata Dedi Prasetyo.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved