Tak Hanya Incar Menkopolhukam Wiranto, Ini Target Rencana Jahat Abu Rara dan Fitri Lainnya
Abu Rara dan Fitri, pelaku penusukan Menkopolhukam Wiranto terpapar radikalisme dan punya sasaran lain
Saat itu juga menurut Dedi Prasetyo, Abu Rara langsung dilumpuhkan.
Sementara istri Abu Rara, Fitri Andariana, masih terus melakukan perlawanan ketika akan diamankan.
Malahan menurut Dedi Prasetyo, Fitri Andariana sempat mencoba menyerang Kapolda.
"Saat itu juga untuk menyerang pak Wiranto sudah dilumpuhkan oleh pengawal pribadi dan polisi setemapat, yang perempuan nyoba serang polisi lagi yang deket pak Kapolda, Kapolda serang tapi ditepis pake tongkat komando oleh kapolda kemudian ditendang jatuh baru ditangkap," kata Dedi Prasetyo.
Melihat Fitri Andariana ditangkap, Abu Rara langsung berontak.
Senjata kunai yang masih melekat di lengannya juga melukai orang lain selain Wiranto.
"Melihat istrinya ditangkap Abu Rara berontak, karena dia menggunakan pisau jenis kunai, itu dia melekat di tangan.
Sehingga sulit untuk dilepas, pisau ini kalau sudah melekat di tangan sulit dilepas, makanya setiap orang yang kena lukanya pasti dua.
Saat dilakukan pelumpuhan oleh aparat karena berontak akhirnya ajudan Danrem kena juga," kata Dedi Prasetyo.
Kesaksian tetangga Ftri Andriani
Fitri Andriani dan Syahril Alamsyah dikabarkan sebagai pasangan suami istri.
Namun, tetangga Fitri Andriani di kampung halamannya di Desa Sitanggal, Kecamatan Larangan, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah mengaku tidak mengetahuinya.
Tetangga terakhir melihat Fitri pulang kampung saat lebaran tahun ini.
Masiroh (34), tetangga Fitri mengatakan bahwa Fitri Andriani sudah merantau ke Tanggerang Banten sejak lulus SD.
Para tetangga mengetahui bahwa Fitri Andriani bekerja sebagai asisten rumah tangga (ART).
"Merantau sejak SD. Informasi dari orangtua bekerja sebagai asisten rumah tangga. Tapi memang jarang pulang. Kalau pulang jarang keluar rumah. Anaknya pendiam dan tertutup," kata Masiroh mengutip Kompas.com.
Di Brebes, FD tinggal bersama orangtuanya yang bekerja sebagai petani, serta kakak dan adiknya.
Oleh tetangganya, perempuan kelahiran Brebes, 3 Mei 1999 yang menyerang Wiranto tersebut dikatakan belum menikah.
Tim Gegana Polda Banten melakukan penggeledahan di kontarkan yang didiami oleh pasutri pelaku penusukan Wiranto di Pandeglang, Kamis (10/10/2019).
Tim Gegana Polda Banten melakukan penggeledahan di kontarkan yang didiami oleh pasutri pelaku penusukan Wiranto di Pandeglang, Kamis (10/10/2019). (KOMPAS.COM/ACEP NAZMUDIN)
Kepala Desa Sitanggal Untung Andi Purwanto mengatakan FD sempat mengabarkan berencana akan menikah.
Namun untung tidak mengetahui calonnya.
"Informasinya memang mau dipinang. Mau menikah," kata dia.
Namun keterangan berbeda didapatkan dari Mulyadi, Ketua RT tempat FD dan SA tinggal.
Menurut Mulyadi, FD adalah istri SA. Ia menyebut mereka telah menikah pada Agustus 2019 lalu, atau tiga bulan setelah SA tinggal di kontrakan Kampung Sawah, Gang Kenari, Desa / Kcamatan Menes, Pandeglang.
"Dia minta izin menikah di Bogor, pas balik lagi ke sini sudah bawa istri, bercadar, sekitar 19-20 tahunan," kata Mulyadi. (*)