Curhat Karni Ilyas Host ILC, Jokowi dan Prabowo Subianto Bersatu, Akui Dibully Kedua Kubu 01 & 02
Curhat Karni Ilyas Host ILC, Jokowi dan Prabowo Subianto Bersatu, Akui Dibully Kedua Kubu 01 & 02
TRIBUNKALTIM.CO - Curhat Karni Ilyas Host ILC, Jokowi dan Prabowo Subianto Bersatu, Akui Dibully Kedua Kubu 01 & 02.
Pembawa acara program Indonesia Lawyer Club ( ILC ) Karni Ilyas angkat bicara terkait Prabowo Subianto yang masuk Menteri kabinet Jokowi 2019 - 2024.
Sikap Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto yang menyetujui ajakan Presiden Jokowi untuk berkoalisi, sempat menghebohkan berbagai pihak.
• Sosok Fachrul Razi Calon Menteri Jokowi, Tak Cuma Pecat Prabowo Subianto Ternyata Orang Dekat Luhut?
• Viral di Twitter, Ditanya Jokowi Siapa Menteri? Santri Pekalongan: Megawati, Ahok, Prabowo Subianto
• Rocky Gerung Ungkap Alasan Prabowo Subianto Jadi Menteri Jokowi, Singgung Kecerdasan Istana Negara
Diketahui Prabowo Subianto tiba di Istana negara pukul 16.07 WIB, Senin (21/10/2019).
Kala itu Prabowo Subianto didampingi Waketum Gerindra Edhy Prabowo yang juga ditunjuk jadi Menteri oleh Presiden Jokowi.
Sedangkan Prabowo Subianto merupakan kubu 02 yang menjadi satu-satunya lawan Jokowi dalam Pilpres 2019.
Melansir TribunWow.com dari program Indonesia Lawyers Club (ILC) tvOne Selasa, (22/10/2019), Karni Ilyas mengungkapkan posisi ILC di masa Pilpres 2019.
"Selama kampanye saya membawakan ILC dengan mencoba sekuat tenaga untuk selalu berimbang antara kubu 01 dan kubu 02," ujar Karni Ilyas, Selasa (22/10/2019).
Presenter senior, Karni Ilyas mengakui usahanya sudah sekuat tenaga, tapi berujung sia-sia.
"Tapi usaha saya memuaskan kedua kubu itu nyaris sia-sia."
Ia mengaku dalam membawakan program ILC selalu berusaha netral.
Namun tetap disangka berpihak oleh kedua kubu 01 dari Jokowi - Maruf Amin dan kubu 02 Prabowo Subianto - Sandiaga Uno.
"Sebab kalau tidak kubu 01 yang kecewa kubu 02 yang kecewa.
Selalu merasa ada yang kurang," ujar Karni Ilyas.
Atas hal itu, Karni Ilyas dan ILC memilih untuk mengambil cuti selama pemilu.
"Akhirnya saya ambil langkah untuk mencutikan ILC sementara.
Sampai pemilu terjadi," katanya.
Seusai pemilu berangsung, Karni Ilyas dan ILC saat itu kembali hadir namun tetap mendapat bully dan dihujat di Twitter, Fabeook, hingga Instagram.
"Tapi setelah pemilu terjadi, saya dan ILC malah dihujat melalui Twitter, media sosial, dan dianggap tidak mengungkap ketidakadilan yang terjadi terhadap kubu 02," sebut Karni Ilyas.
"Saya tetap memilih diam.
Nyatanya hari ini kubu 02 bergabung dengan atau menerima tawaran koalisi dari 01," singgung Karni Ilyas terhadap jawaban Prabowo Subianto kepada Jokowi untuk berkoalisi.
Kemudian Karni Ilyas lantas mengatakan banyak pihak yang kecewa namun juga ada yang senang.
"Banyak yang kecewa, kenapa terjadi koalisi tersebut.
Tapi banyak juga yang senang.
Memuji bahwa ini jalan untuk kerukuanan untuk semua," paparnya.
"Tapi sebaliknya juga muncul kritik dari pihak yang mengagungkan demokrasi bahwa ini adalah oligarki kekuasan di tangan segelintir orang, yang mengatur seluruh kekuasaan di republik ini dan karena itu susah di-chek or balance di kekuasaan," papar Karni Ilyas.
Ia lantas mengingatkan pembelaan Prabowo Subianto akan keputusannya.
Saat itu Prabowo Subianto mengutip kisah Abraham Lincoln dan William Seward.
"Namun kubu 02, atau pemimpinnya Prabowo di majalah Tempo mengingatkan bahwa ini seperti Abraham Lincoln."
"Yang awalnya berkompetisi keras sekali sampai Seward menyebut Abraham adalah monyet.
Tapi setelah Lincoln menang dia menawarkan untuk berkoalisi dengan Seward.
Awalnya Seward tidak bersedia tapi belakangan dia terima.
Alasannya Prabowo bahwa itu karena dua-duanya mencintai negaranya," ungkap Karni Ilyas.
"Itu juga mungkin maksudnya yang terjadi di Indonesia.
Tentu saja kita harus melihat buktinya 5 tahun ke depan.
Apakah koalisi ini manivestasi untuk bangsa atau sebaliknya," kata Karni Ilyas.
Menutup statementnya, Karni Ilyas mengucap satu ungkapan Abraham Lincoln.
"Ada satu ucapan yang dilupa Prabowo, Abraham lincoln pernah mengatakan.
'Kalau saya bisa menjadikan musuh saya sebagai teman maka berarti saya telah memenangkan pertarungan'," paparnya.
• Profil Jenderal Purn TNI Fachrul Razi, Calon Menteri Jokowi yang Pecat Prabowo Subianto di Militer
• Prabowo jadi Menteri Karena Intervensi PDIP? Ini Kata Puan Maharani, Jelaskan Arti Pakai Baju Putih
Prabowo Subianto Masuk Kabinet Jokowi
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengaku diminta menjadi Menteri bidang pertahanan (menhan) oleh Presiden Jokowi.
Dilansir TribunWow.com, hal itu Prabowo Subianto sampaikan setelah bertemu dengan Jokowi di Istana Negara, Senin (21/10/2019.
Prabowo Subianto diketahui tiba di Istana Negara pukul 16.07 didampingi Waketum Gerindra Edhy Prabowo yang juga ditunjuk jadi Menteri Jokowi.
Berbeda dengan para tokoh lainnya yang dipanggil, Prabowo Subianto diizinkan Jokowi mengumumkan posisi yang ditawarkan, yakni bidang pertahanan.
Awalnya, Prabowo Subianto yang didampingi Edhy tampak keluar dari gerbang Istana Negara dan disambut oleh awak media.
"Saudara-saudara sekalian, saya baru saja menghadap Bapak Presiden Republik Indonesia yang baru kemarin dilantik," ujar Prabowo Subianto.
Lantas Prabowo Subianto mengaku dirinya dan Edhy Prabowo diminta Jokowi untuk ikut dalam Kabinet Kementerian Jilid II.
"Saya bersama saudara Edhy Prabowo, kami diminta untuk memperkuat kabinet Beliau," tutur Prabowo Subianto.
Prabowo Subianto sebelumnya sudah sempat menyebut dirinya akan bersedia jika diminta untuk membantu pemerintah.
"Saya sudah sampaikan keputusan kami dari Partai Gerindra apabila diminta kami siap membantu dan hari ini resmi diminta dan kami sudah sanggupi untuk membantu," kata Prabowo Subianto.
Saat itu, Prabowo Subianto membeberkan Jokowi menjadikan dirinya calon Menhan.
"Saya beliau izinkan untuk menyampaikan bahwa saya diminta membantu Beliau di bidang pertahanan," aku Prabowo Subianto.

• Kabar Buruk, Hasto Kristyanto Persilakan Surya Paloh Out dari Jokowi, Demi Akomodir Prabowo Subianto
• Prabowo Subianto Hingga Nadiem Makarim Mau Jadi Menteri Jokowi, eks Owner Inter Milan Tak Bahagia
Untuk itu, Prabowo Subianto berjanji akan membantu pemerintah untuk mencapai tujuan demi kemajuan dan keamanan bangsa.
"Jadi tadi Beliau memberi beberapa pengarahan dan saya akan bekerja sekeras mungkin, untuk mencapai sasaran-sasaran dan harapan-harapan yang ditentukan," tutturnya.
Untuk jabatan Menteri apa yang akan diemban Edhy, Prabowo menyebut Jokowi yang akan mengumumkannya Rabu (23/10/2019).
(*)