Harga Ayam di Pasar Induk Sangatta Naik Rp 4 Ribu - Rp 10 Ribu per Kilogram, Ini Penyebabnya

Harga Ayam di Pasar Induk Sangatta Naik Rp 4 Ribu - Rp 10 Ribu per Kilogram, Ini Penyebabnya

Penulis: Jino Prayudi Kartono | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO/JINO PRAYUDI KARTONO
Pedagang ayam Pasar Induk Sangatta Juliarti menjual daging ayam Rp 42 ribu perkilogram. Harga tersebut meningkat. Sebelumnya daging ayam yang ia jual sekitar Rp 38 ribu perkilogram. 

memelihara massa otot.

2. Meningkatkan performa fisik

Daging kambing juga penting untuk memaksimalkan fungsi otot, karena mengandung asam amino beta-

alanin yang dibutuhkan tubuh untuk memproduksi karnosin.

Karnosin sendiri merupakan substansi penting untuk fungsi otot. Beta-

alanin ditamukan dalam daging-daging dengan protein tinggi, seperti daging kambing dan sapi. Karnosin level tinggi dalam otot

manusia sering dikaitkan dengan penurunan tingkat kelelahan dan peningkatan performa olahraga. Pola makan rendah beta-alanin, 

seperti pola makan vegetarian dan vegan, bisa menurunkan tingkat karnosin dalam otot dari waktu ke waktu.

Di sisi lain, konsumsi suplemen beta-alanin dosis tinggi selama empat hingga 10 minggu terbukti

meningkatkan jumlah karnosin dalam otot

sebanyak 40 hingga 80 persen. Meski begitu, konsumsi daging kambing atau makanan tinggi beta-alanin

secara rutin cenderung lebih menguntungkan bagi para atlet dan mereka yang ingin mengoptimalisasi

performa fisik.

3. Mencegah anemia

Anemia adalah kondisi yang biasa terjadi, karena rendahnya sel darah merah dan menurunkan jumlah oksigen dalam darah.

Gejala utamanya termasuk kelelahan dan kondisi tubuh yang lemah. Kekurangan zat besi menjadi penyebab utama anemia,

namun bisa dengan mudah dicegah dengan mengatur pola makan.

Daging kambing adalah salah satu sumber zat besi terbaik. Tidak hanya mengandung zat besi heme (zat besi dari makanan hewani), tetapi

daging kambing juga meningkatkan penyerapan zat besi non-heme (zat besi dari makanan nabati).

Heme-zat besi hanya ditemukan dalam makanan yang berasal dari hewan.

Itulah mengapa, orang-orang yang menerapkan pola makan vegetarian dan vegan sering kali kekurangan heme-zat besi.

Hal itu pula yang menjelaskan mengapa vegetarian cenderung berisiko mengalami anemia daripada pemakan daging.

Jadi, menambah daging ke dalam daftar makanan harian bisa menjadi strategi untuk mencegah

kekurangan zat besi penyebab anemia.

Beberapa studi observasi mengaitkan asupan daging merah tinggi dengan peningkatan risiko kanker dan

penyakit jantung.

Karena kontaminan, konsumsi daging kambing olahan atau terlalu matang menjadi perhatian.

Jadi, usahakan mengonsumsi daging kambing tanpa lemak dalam jumlah yang moderat

dengan tingkat kematangan sedang untuk opsi yang lebih sehat.

4. mengandung asam lemak anti kanker

Kanker yang sering dialami oleh pria adalah kanker prostat.

Kanker ini cukup berbahaya sehingga pria selalu dianjurkan untuk menjaganya dengan rutin mengalami ejakulasi.

Selain itu, pria juga disarankan untuk mengonsumsi daging kambing yang mengandung asam lemak CLA.

Asam lemak ini bermanfaat untuk mencegah terbentuknya kanker di dalam tubuh,

Jadi, mengonsumsi daging kambing dalam jumlah yang sesuai atau terbatas tidak akan menjadi masalah.

5. Menyeimbangkan level kolesterol

Yang harus kita pahami adalah kolesterol itu ada dua pertama kolesterol jahat dan yang kedua kolesterol baik.

Daging kambing mengandung kolesterol, tapi masuk ke golongan kolesterol yang baik

karena kandungan lemak jenuhnya cukup rendah dibandingkan dengan daging sapi.

Asal dalam porsi yang tepat tidak memberikan efek negatif.

Baca Juga;

BREAKING NEWS Warga Datangi Pemkab Kutim, Kesulitan Mendapat BBM Premium dan Pertalite di SPBU

BREAKING NEWS Gunakan KRI Teluk Ende, Ratusan Taruna Tingkat II AL, Disambut Danlanal Sangatta Kutim

Mencegah Bahaya Siber Khususnya di Laut, Lanal Sangatta Berencana Membangun Puskodal

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved