Satgas Pengawas BBM Ternyata Dibekukan Sejak Oktober Lalu, Ini Penjelasan Pemkab Berau

Satgas Pengawas BBM Ternyata Dibekukan Sejak Oktober Lalu, Ini Penjelasan Pemkab Berau,

Editor: Mathias Masan Ola
Tribunkaltim.co, Geafry Necolsen
Panjangnya antrean di SPBU, memaksa masyarakat untuk membeli BBM eceran. Meski harganya sangat mahal, namun pilihan ini lebih rasional jika dibanding mengantre berjam-jam di SPBU. 

dipertanggungjawabkan), akan menimbulkan masalah dikemudian hari. Karena alasan itu, oleh Bupati

( satgas ) dibekukan sejak Oktober (2019) lalu,” ujarnya.

Pemkab Berau, kata Agus, terus berupaya mencari cara lain, untuk mengatasi keluhan masyarakat tentang

sulitnya mendapat BBM, karena antrean dikuasai oleh pengetab.

Agus Tantomo mengatakan, persolan distribusi BBM yang terjadi di Kabupaten Berau, sangat kompleks.

Menurutnya, antrean yang mengular di SPBU selama bertahun-tahun ini, ada hubunganya dengan

ketersediaan stok BBM, jumlah SPBU yang masih sedikit dan jam operasional SPBU yang sangat singkat,

karena habis 'diborong' pengetab.

“Kalau kita lihat, di mana-mana ada pengetab dan pengecer. Tapi tidak sampai terjadi antrian panjang

seperti di Berau. Jadi akar masalahnya karena stok BBM yang terbatas dari Pertamina. Mereka seharusnya

menambah kuota BBM untuk Berau,” tegasnya.

Selain penambahan kuota, Pertamina juga harus mendorong penambahan jumlah SPBU. Kedua cara ini,

menurut Agus Tantomo yang memegang gelar master binis dari Australia ini, akan mampu mengurai

antrean BBM.

Sebelumnya, Sales Executive III PT Pertamina, Wilayah Kaltara yang juga membawahi Berau, Andi Reza

Halaman
1234
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved