TONTON Live Streaming ILC tvOne Bahas Kebijakan Gubernur DKI Anies Baswedan, Ahok BTP Hadir?
TONTON Live Streaming ILC tvOne malam ini yang membahas kebijakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Pada ILC tvOne kali ini, presenter Karni Ilyas
Menanggapi pertanyaan apakah hal ini sudah terjadi sejak era Gubernur Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, Anies Baswedan mengiyakan hal tersebut.
Ia menekankan hal ini terjadi setiap tahun.
"Iya terjadi, terjadi setiap tahun," kata Anies Baswedan.
Ia menegaskan yang membedakan adalah saat dirinya menjadi gubernur, ada yang memfoto hal tersebut dan menyebarkannya.
"Hanya bedanya tidak ada yang memfoto lalu menyebarkan," kata dia.
Tunjukkan RKPD 2017
Anies kemudian memberikan contoh angka Rencana kerja Pemerintah Daerah (RKPD) tahun 2017 yang disusun tahun 2016.
Dalam rencana anggaran tersebut juga terdapat kejanggalan anggaran.
"Lalu ada di sini, ini belanjanya unik penghapus papan tulis senilai Rp 53 miliar," jelasnya.
Data yang diperlihatkan oleh Anies ada pembelian penghapus papan tulis sebesar Rp 53 miliar.
Anies kemudian memperlihatkan detail kejanggalan dari anggaran tersebut.
"Menurut RKPD ini, akan beli penghapus papan tulis setiap anak satu, tiap bulan satu selama 12 bulan," kata dia.
Ia kemudian menjelaskan hal tersebut dulu tidak geger karena tidak ada yang mengambil foto tentang kejanggalan itu dan menyebarkannya.
"Tapi karena pada waktu itu tidak ada yg men-screen capture jadi tidak rame, tidak geger," jelasnya.
Anies kemudian memperlihatkan data RKPD yang telah menjadi APBD, angka-angka janggal tersebut kembali menjadi Rp 0.
"Di akhir ketika sudah menjadi APBD angka belanja penghapus itu nol," terang Anies.
Video selengakapnya dapat dilihat mulai menit 6.40:
Lepas Atap JPO
Atap Jembatan Penyeberangan Orang ( JPO ) di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, dicopot atas perintah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Anies memerintahkan pencopotan atap JPO di antara Indofood Tower dan Menara Astra itu dalam rapat pimpinan (rapim) penataan pedagang kaki lima (PKL) di trotoar Thamrin-Sudirman dan pusat kuliner Thamrin 10 pada 23 Oktober 2019.
Video rapim itu diunggah ke akun YouTube Pemprov DKI Jakarta pada 30 Oktober 2019.
"Di sini kan ada JPO, atapnya dicopot, jadi tanpa atap, tidak usah pakai atap," ujar Anies saat memberikan arahan dalam rapim tersebut.

Anies memerintahkan atap JPO dicopot karena JPO itu hanya menghubungkan antar-trotoar (tempat outdoor) atau tidak menyambungkan halte Transjakarta.
Dengan dicopotnya atap jembatan, kata Anies, JPO Sudirman akan menjadi lokasi yang bagus untuk berfoto.
"Apa yang terjadi nanti kalau dibuka? Itu tempat selfie paling sering Pak nanti, karena pemandangan gedung di malam hari bagus sekali, sore, siang. Jadi atapnya copot, itu langsung jadi space terbuka," kata dia.
Anies menuturkan, gedung-gedung di kawasan Sudirman akan menjadi latar belakang untuk foto.
Dia mencontohkan pembongkaran JPO Bundaran Hotel Indonesia (HI) yang memperlihatkan gedung-gedung tinggi sebagai latar belakang untuk berfoto.
"JPO itu atapnya ada supaya tidak kena hujan dan panas, itu benar bila dari indoor ke indoor. Tapi kalau dari ruang terbuka ke ruang terbuka, sebetulnya tidak perlu ada penutup," ucap Anies.
Pantauan Kompas.com pada Rabu (6/11/2019), dari pukul 11.00 WIB hingga 12.00 WIB, tampak para pejalan kaki yang menyeberang lewat JPO itu rata-rata mengenakan masker.
Ada pula yang tampak memakai payung. Bahkan, beberapa di antara pejalan kaki menutup kepala mereka dengan tangan untuk menghalau teriknya matahari.
Pejalan kaki bernama Sania (24) mengaku merasakan teriknya matahari saat melintasi JPO tersebut.
"Lebih panas saja, kayak matahari itu di atas kepala kita banget kan. Jadi terik," ujar Sania.
Pejalan kaki lainnya, Robertus Rekawili Prasetyo, merasa lebih nyaman melintasi JPO itu sebelum atapnya dicopot.
"Kan bisa berteduh kalau lagi hujan, coba bayangkan saja hujan lewat sini, sudah basah kuyup duluan," kata Robertus.
Namun, ia mengakui pemandangan di sekitar Sudirman akan lebih indah terlihat dari atas JPO tanpa atap pada sore hari. (*)