Anak Buah Prabowo Subianto Bela Anies Baswedan Gusur Warga Sunter, Tak Pernah Janji Saat Kampanye
Anak buah Prabowo Subianto bela Anies Baswedan gusur warga Sunter, tak pernah janji saat kampanye
TRIBUNKALTIM,CO - Anak buah Prabowo Subianto ini bela Anies Baswedan gusur warga Sunter, tak pernah janji saat kampanye.
Diketahui, warga yang puluhan tahun bermukim di Sunter digusur oleh Pemprov DKI Jakarta di era Gubernur Anies Baswedan.
Meski dikritik sejumlah pihak, namun Anies Baswedan dapat pembelaan dari anak buah Prabowo Subianto yang merupakan anggota DPRD DKI Jakarta dari Partai Gerindra.
Warga DKI Jakarta yang kecewa digusur ini lantas menyindir janji kampanye Anies Baswedan kala bersama Sandiaga Uno, yang tak akan menggusur warga.
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Fraksi Partai Gerindra M. Taufik klaim Gubernur Anies Baswedan tidak pernah umbar janji kampanye untuk tak melakukan penggusuran dalam urusan menata Ibu Kota.
"Nggak ada janji nggak ada penggusuran," kata Taufik saat dihubungi, Senin (18/11/2019).
• Video Klarifikasi Lengkap Sukmawati Adik Megawati Soal Membandingkan Nabi Muhammad SAW dan Soekarno
• Jokowi Pertimbangkan Masukan Soal Ahok Jadi Bos BUMN Pertamina, Termasuk Penolakan Arie Gumilar
• Erick Thohir Beberes BUMN, Ahok Pertamina, Sandiaga Uno PLN, Ini Respon Istana Negara via Fadjroel
• Tak Dibela PSI, PBNU, dan Yusuf Mansur, Sukmawati Tante Puan Maharani Salah, Ngelantur dan Offside
Ia menyatakan demikian untuk menanggapi tudingan warga Sunter, Jakarta Utara yang sebut Anies sudah ingkari janji kampanyenya sendiri.
Sebagaimana diketahui pada Kamis (14/11) Pemprov DKI Jakarta membongkaran bangunan liar di Jalan Agung Perkasa III, Sunter, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Hasilnya, Pemprov DKI Jakarta membongkar 25 lapak usaha yang berdiri di sana.
Taufik tetap konsisten mengatakan Anies Baswedan tak pernah umbar berjanji untuk tidak lakukan penggusuran di masa kepemimpinannya.
Dia menyebut penggusuran harus dilakukan jika tanah yang ditinggali warga punya status lahan milik pemerintah.
"Setahu saya nggak ada (janji). Makanya tergantung lokasinya apa. Tanah siapa itu?," ujarnya.
Soal keberatan yang disampaikan warga, ia menganggap wajar. Terpenting, warga yang terdampak penggusuran disediakan hunian layak.
"Biasa aja, kalau protes masyarakat mah biasa. Biasa aja," kata dia.