Seorang Bocah 3 Tahun Alami Penganiayaan Hingga Patah Kaki, Ibu Kandung Diduga Idap Gangguan Jiwa
Seorang Bocah 3 Tahun Alami Penganiayaan Hingga Patah Kaki, Ibu Kandung Diduga Idap Gangguan Jiwa,
TRIBUNKALTIM.CO SAMARINDA -Seorang Bocah 3 Tahun Alami Penganiayaan Hingga Patah Kaki, Ibu Kandung Diduga Idap Gangguan Jiwa.
Seorang bocah MD (3th), menjadi korban penganiayaan oleh ibu kandungnya sendiri ( MO ), dan saat ini dalam penanganan Rumah Aman di bawah asuhan Sri Utari, yang juga menjadi Tim Penanggulangan Kekerasan ( Tipeker ).
Saat ini korban ( MD ) tengah menjalani perawatan jalan secara intensif di rumah, sembari menyembuhkan kakinya yang patah, akibat dianiaya oleh Ibu kandunganya yang mengalami depresi.
Meski diduga kuat perlakuan kasar terhadap MD dilakukan oleh ibu kandungnya, Polsek Samarinda Ulu mengaku, tidak akan turut campur lebih dalam, untuk menangani kasus tersebut. Hal itu karena pihaknya tidak menerima laporan resmi dari saksi maupun keluarga.
Baca Juga; Kabar Baik Persib Jelang Lawan Barito Putera Robert Rene Alberts Mengaku Sangat Senang
Baca Juga; Hadapi Rival Sekota Juventus, Inter Milan Kehilangan Pemain Penting, Lautaro dan Lukaku Bisa Main?
Baca Juga; Prediksi Big Match Liga Inggris Man City vs Chelsea, Laga Emosional Frank Lampard
Baca Juga; Kalah Adu Penalti, Indonesia Gagal ke Final, Malaysia Tantang Thailand Perebutkan Gelar Juara
Baca Juga; Timnas Indonesia vs Malaysia Usai, Ini Suasana Luar Stadion Batakan Balikpapan, Kepolisian Kewalahan
Kapolsek Samarinda Ulu, Kompol Indra Wahyu Madjid melalui Kanit Reskrim Ipda M Ridwan mengatakan, saat itu dirinya menerima telpon dari ibu Sri Utari selaku pengelola Rumah Aman.
Dalam percakapannya dengan Ibu Utari, tercetus dugaan telah terjadi tindak penganiyaan terhadap MD, yang dilakukan oleh kedua orang tuanya.
"Dari informasi itu, kami tindaklanjuti dengan memanggil kedua orang tua MD. Namun keduanya tidak mengakui jika telah menganiaya MD." kata Ridwan, Sabtu (23/11/2019).
Namun cukup disesalkan, pengakuan ini tidak disertai dengan adanya saksi, yang melihat langsung penganiayaan terhadap MD, yang diduga dilakukan oleh kedua orang tuanya.
"Sementara dari pengakuan suaminya, kondisi fisik MD, ada memar merah di sekitar mulut MD, diakibakan si anak meminum teh yang masih panas dari gelas," terang Ridwan.
Sementara untuk luka patah di kaki kanan yang dialami MD, Ridwan menyebut bahwa itu adalah luka baru. Namun demikian, lagi-lagi itu belum bisa dibuktikan, apalagi jika kedua orang tuanya adalah pelaku penganiayaan.