Teror Ular Kobra, 4 Warga Gowa Tewas, Kini Warga Pilih Berkebun Bersama-sama dan Tak Lagi Sendiri

4 petani kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan tewas dipatuk kobra. Kini, warga memilih berkebun bersama-sama tak lagi sendiri akibat teror ular kobra

TribunSolo.com/Agil Tri
ANAK ULAR KOBRA - Penampakan sebagian anak ular kobra Jawa yang ditemukan di Masjid At Taqwa di Perumahan Griya Adi, Desa Palur, Kecamatan Mojolaban, Sukoharjo, Selasa (17/12/2019). 

TRIBUNKALTIM.CO, GOWA - Petani di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, enggan mengolah kebunnya karena takut menjadi korban serangan ular kobra.

Teror ular kobra di Desa Mamampang, Kecamatan Tombolopao, Gowa, Sulawesi Selatan tersebut sudah memakan korban jiwa.

Akibatnya warga setempat yang berprofesi sebagai petani menjadi khawatir lantaran teror ular kobra tersebut.

Terlebih, sejumlah warga melihat ular kobra masih berkeliaran di perkebunan warga dengan berbagai ukuran.

Bahkan, seorang warga mengaku berhenti menggarap kebunnya lantaran khawatir menjadi korban.

"Minggu lalu saya lihat langsung itu ular panjangnya sekitar tiga meter lebih. Saya sempat kejar tapi lari ke rimbunan bambu" kata Riming (50) kepada Kompas.com, Kamis (19/12/2019).

Terbaru 31 Ekor Sembunyi di Karpet Masjid, Sebab Ular Kobra Bermunculan Terungkap, Korban Berjatuhan

Berikut Doa Bisa Dibaca Ketika Menghadapi Ular Kobra dan Agar Terhindar dari Gangguan Hewan Buas

Ingin Mencoba Kuliner di Kota Yogyakarta, Ada Tongseng Bulus hingga Sate Kobra, Inilah Tempatnya

Temuan 31 Anak Kobra Dekat Mimbar Masjid Sukoharjo Buat Heboh, Terlihat saat Lipatan Karpet Dibuka

Meski diteror ular kobra, sebagian warga masih melakukan aktivitas perkebunan namun dilakukan secara bersama-sama.

Hingga saat ini, warga berhasil menangkap dua ekor ular kobra.

"Sekarang kalau ke kebun harus ramai-ramai, tidak boleh sendiri karena takut ada ular," kata Riming.
Seperti diberitakan sebelumnya, empat korban digigit ular kobra.

"Sudah ada empat korban digigit ular kobra dan dua di antaranya meninggal di tempat yang lainnya meninggal saat dievakuasi ke rumah sakit," ujar Kanit Binmas Polsek Tombolopao, Aipda Musruri kepada Kompas.com di lokasi penemuan, Rabu (18/12/2019).

Kepala Desa Mamampang, Abdul Azis Daus mengaku kemunculan ular kobra merupakan hal yang baru pertama kali terjadi.

Menurut dia, menanggap kemunculan ular ini dianggap tidak lazim, sebab Sulawesi Selatan bukanlah wilayah endemik ular kobra.

"Kalau ular semacam piton sejak dulu banyak, tetapi penemuan ular kobra sampai ada warga yang tewas baru kali ini terjadi," ujarnya.

Dia menambahkan, warga yang terkena gigitan ular kobra seketika mengalami panas tinggi dan kesulitan bernapas.

"Luka bekas gigitan ular berwarna hitam, korban meninggal di tempat," katanya.

31 Ekor Ular Kobra di Masjid

Memasuki bulan Desember 2019, fenomena munculnya ular kobra di berbagai daerah mulai meresahkan masyarakat.

Tak hanya meresahkan, korban gigitan ular kobra pun mulai berjatuhan, satu diantara sejumlah kasusnya terjadi di Kota Depok, Jawa Barat.

Wagiman (61) seorang pedagang di Pasar Kemiri Muka, Beji, Kota Depok, menjadi korban gigitan ular kobra ketika tengah beraktivitas di lapaknya.

Yang terbaru dan membuat heboh, sebanyak 31 ekor anak ular kobra Jawa ditemukan di Masjid At Taqwa di Perumahan Griya Adi, Desa Palur, Kecamatan Mojolaban, Sukoharjo.

Menurut takmir Masjid, Lanjar (47), anak ular sangat berbisa dan mematikan itu pertama kali ditemukan pada Sabtu (7/12/2019) lalu.

Dia menceritakan, saat itu ada beberapa jemaah hendak menunaikan salat Ashar, dia menemukan seekor anak ular kobra di tumpukan karpet yang berada di mimbar depan.

• Mengira Ikan Dalam Lobang, Tangan Junaidi Dipatuk Ular Kobra dan Tewas

• Kronologi Tewasnya Pemuda Pencari Ikan yang Tewas Akibat Gigitan Ular Kobra, Sempat Tak Mau Lepas

• Orangtua Tewas Digigit Kobra, Kini Heri yang Memandikan dan Memberi Makan Adik-adiknya, Ini Kisahnya

• Inilah 5 Desa Unik di India, Ada yang Penduduknya Hidup Bersama Ular Kobra dan Desa Pro Perempuan

"Saat mau salat, di karpet dekat mimbar ditemukan satu ekor ular, pas kita cek di lipatan karpet yang lain ternyata ditemukan ular juga," ungkapnya saat ditemui TribunSolo.com, Selasa (17/12/2019).

"Pada hari pertama ketemu 6 ekor ular kobra, tetapi semua terpaksa dilenyapkan," katanya.

Menurutnya, ini merupakan kejadian pertama kali yang terjadi di lingkungan masjid yang berada di permukiman.

Karena semakin banyak ditemukan maka penanganan ular ini kemudian dibantu seorang anggota TNI dari Brigrif 6, Janu Wahyu yang juga anggota komunitas pencinta ular, Exalos Indonesia.

Selama empat hari menyisir yang dilakukan Janu, dia menemukan puluhan anak ular kobra Jawa atau yang memiliki nama latin Naja Sputatrix.

"Saya temukan lagi 25 ekor, yang 5 ekor sudah saya rilis atau saya lepas liarkan lagi, ini tinggal 20 ekor," kata Janu.

Menurut Janu, ular tersebut banyak ditemukan di gudang karpet yang berada di dekat mimbar masjid.

"Ular petama kali saya temukan di tumpukan keramik, dan tumpukan karpet," jelasnya.

Tumpukan karpet itu kemudian digelar satu per satu di dalam ruangan masjid, dan banyak sekali ditemukan anak ular di sana.

Dia memperkirakan, induk dari anak ular itu masuk ke dalam masjid sekitar dua bulan yang lalu, untuk bertelur lantas pergi.

"Proses penetasan telur ular sekitar dua bulan, dan telur ular ini tidak dierami, jadi setelah si induk bertelur, dia pergi," terangnya.

• BPBD Tangkap 3 Kobra Sekaligus di 1 Titik, Terungkap Pemicu Ular Mau Masuk Rumah dan Cara Mencegah

• Kisah Petugas Padamkan Kebakaran Hutan: Merinding Lihat Kobra Tiba-tiba Keluar dari Sarang

• Petugas Karhutla Berhamburan Selamatkan Diri, Kebakaran Hutan Ular Kobra Keluar dari Sarangnya

Dia menambahkan, ular yang ditemukan sekitar umur 2 hingga 3 minggu dengan panjang sekitar 20 cm.

Untuk mengantisipasi masjid tersebut digunakan sebagai sarang ular, pihaknya dan pengurus masjid menutup lubang di dalam gudang, yang dijadikan tempat untuk pompa air.

TEROR ULAR KOBRA - Seekor anak ular kobra dalam botol plastik disaksikan Seorang pemuda yang berbaring dibangsal usai medapatkan perawatan Rumah Sakit di Jakarta Selatan. Sabtu (14/12/2019) Pemuda tersebut digigit ular di Wilayah Jakarta Timur dan selamat setelah mendapat pertolongan dan harus istrirahat untuk pemulihanya. (TRIBUNNEWS.COM/Bian Harnansa)
TEROR ULAR KOBRA - Seekor anak ular kobra dalam botol plastik disaksikan Seorang pemuda yang berbaring dibangsal usai medapatkan perawatan Rumah Sakit di Jakarta Selatan. Sabtu (14/12/2019) Pemuda tersebut digigit ular di Wilayah Jakarta Timur dan selamat setelah mendapat pertolongan dan harus istrirahat untuk pemulihanya. (TRIBUNNEWS.COM/Bian Harnansa) ((TRIBUNNEWS.COM/Bian Harnansa))

Komunitas Ciliwung Depok pun membagikan edukasi mengenai ular kobra, dengan Elang Erwanda sebagai narasumbernya.

1. Mengenal lebih jauh ular kobra

Pada prinsipnya, Elang mengatakan bahwa ular kobra tidak mengganggu, dan justru cenderung takut dengan kehadiran manusia.

Kemudian, ular pun tidak mengejar apabila bertemu manusia dan kemunculannya disebabkan beberapa faktor yang diantaranya habitatnya yang hilang, hingga mata rantainya yang rusak.

Lanjut Elang, bulan November hingga Januari memang siklus ular menetaskan ularnya.

"November, Desember, Januari, adalah siklus ular menetas. Sekarang musim hujan, jadi sarang ular terlalu basah, ular juga tidak suka. Makanya banyak muncul ke permukaan," kata Elang dikonfirmasi, Selasa (17/12/2019).

Tempat yang disukai ular kobra ada tempat yang lembab dan tumpukan barang-barang seperti kayu, ranting, kardus, dan sebagainya.

Ular kobra bisa menjalar lewat ranting pohon, atau dinding rumah yang masih kasar.

2. Hal yang harus dilakukan bila bertemu ular

Elang mengatakan, hal utama yang harus dilakukan apabila bertemu ular adalah tidak melakukan gerakan apapun alias diam.

"Boleh berteriak, tapi diam seperti patung," jelas Elang.

Sambil berdiam diri, pastikan tetap mengamati ular tersebut ketika mulai bergerak meninggalkan lokasi.

3. Yang harus dilakukan jika terkena gigitan ular kobra

Gigitan ular kobra tidak mengeluarkan banyak darah, namun tubuh korban akan merasakan panas hingga sensasi rasa terbakar.

Elang mengatakan, jika menjadi korban gigitan ular kobra pastikan bagian yang terkena gigitan lebih rendah dari posisi jantung.

Semisal, apabila bagian telapak tangan yang digigit maka pastikan tangan terus diarahkan turun ke bawah dibawah posisi jantung.

Ikat bagian yang digigit ular menggunakan tali atau kain atau yang lainnya dan tidak terlalu kencang.

Hal tersebut, berguna untuk memperlambat peredaran bisa ular di dalam tubuh.

Selain mengikat bagian tubuh digigit ular, pastikan juga mengkonsumsi air putih, susu, hingga madu dengan jumlah yang cukup banyak, dan jangan pernah tertidur serta terus terjaga.

Selain menggigit, ular kobra juga bisa menyembur. Apabila terkena semburannya, jangan pernah menggosoknya.

"Bisa ular bisa memancar dari jarak dua meter, jika terkena mata jangan dikucek tapi basuh pada air yang mengalir. Karena bisa ular dalam hitungan detik bisa mengkristal," beber Elang.

4. Mencegah munculnya ular

Menjaga lingkungan rumah tetap bersih dan jauh dari tumpukan sampah, merupakan hal penting untuk mencegah kemunculan ular.

Selain itu, masyrakat juga bisa menutup lubang-lubanh tikus yang ada di lingkungan sekitar.

Lubang-lubang seperti saluran air hingga selokan, juga bisa menjadi jalur masuknya ular.

Antisipasinya, adalah dengan menutup lubann terzebut menggunakan kawat besi atau baja, yang tak mudah dijebol binatang seperti tikus.

Beberapa kejadian ular ditemukan berada di plafon rumah warga. Untuk mencegah hal itu terjadi, rutin memotong ranting atau dahan pohon menjadi satu diantara sejumlah hal yang musti dilakukan.

Terakhir, Elang mengatakan bahwa pemangsa ular adalah biawak, oleh sebab itu ia menghimbau apabila menemukam biawak agar tidak membunuhnya.

"Biawak suka makan anak ular, biawak tidak menggigi dan tidak berbahaya untuk manusia. Jadi, kalo ada biawak jangan dibunuh, karena membantu untuk menjaga dari ular," pungkasnya.

• Pertolongan Pertama yang Dilakukan Menangani Gigitan Ular Berbisa, Ini yang Tidak Boleh Dilakukan

• Ternyata Begini 5 Cara yang Bisa di Coba untuk Mengusir Ular dengan Mudah, Bukan dengan Garam Dapur

• Leher Pria Surabaya Ini Dililit Ular Piton, 8 Fakta Soal Ini, Nasibnya Kini Sampai Faktor Pemicunya 

• Video Viral Duel Ular Kobra vs Piton Sampai Mati, Seluruh Tubuh Ditelan hanya Tersisa Ekor di Rahang

(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kobra Tewaskan Empat Warga, Petani Takut Berkebun"

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved