Pendidikan
Menebar Fasilitator Praktik Baik 48 Sekolah di Paser dan Bontang, Menerapkan Mikir Nadiem Makarim
Tanoto Foundation melalui Program PINTAR bekerja sama dengan Kementerian Agama, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Paser dan Bontang Kalimantan Timur
"Sejak itu, kami dari Kemenag melatih 400 guru untuk mengikuti pelatihan modul 1,” ungkap Drs. H. Sartono, M.M dari Kementerian Agama Balikpapan ketika membuka pelatihan modul 1 kohor 2.
Setelah acara pembukaan, peserta melihat video pidato Nadiem Makarim, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.
“Ajaklah kelas berdiskusi bukan hanya mendengar, berikan kesempatan kepada murid untuk mengajar di kelas," ujarnya.

Cetuskan proyek bakti sosial yang melibatkan seluruh kelas, temukan suatu bakat dalam diri murid yang kurang percaya diri.
Tawarkan bantuan kepada guru yang sedang mengalami kesulitan.
Apapun perubahan kecil itu, jika setiap guru melakukannya secara serentak.
"Kapal basar bernama Indonesia ini pasti akan bergerak,” kata Nadiem Makarim dalam pidato.
Pidato Nadiem Makarim ini sejalan dengan unsur pembelajaran Mengalami, Interaksi, Komunikasi, dan Refleksi ( Mikir ) yang dikenalkan pada pelatihan modul 1 untuk membangun proses pembelajaran aktif.
Dengan menerapkan Mikir, pada saat yang sama, siswa dipersiapkan memiliki keterampilan abad 21
Yaitu berpikir kritis, memecahkan masalah secara kreatif, bekerja sama, dan berkomunikasi dengan baik.
Pada hari terakhir, seluruh peserta akan melakukan praktik mengajar dan membuat Rencana Tindak Lanjut (RTL) untuk menerapkan materi-materi yang diterima selama 3 hari.
Pasca pelatihan, para fasilitator daerah yang telah mengikuti pelatihan ini diwajibkan menerapkan pembelajaran aktif di kelasnya, sebelum mereka melatih dan mendampingi para guru di sekolah dan madrasah mitra di daerahnya.
(Tribunkaltim.co)