DPRD Samarinda Dukung Keputusan Dinas Pendidikan Tutup PAUD Tempat Almarhum Yusuf Sekolah
DPRD Samarinda dukung keputusan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan menutup PAUD tempat almarhum Yusuf sekolah.
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA -- DPRD Samarinda dukung keputusan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan menutup PAUD tempat almarhum Yusuf sekolah.
Keputusan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan ( Dinas Dikbud ) Kota Samarinda menutup PAUD Jannatul Atfal-tempat sekolah M Yusuf didukung anggota DPRD Samarinda.
Komisi IV DPRD Kota Samarinda mengapresiasi keputusan Dinas Dikbud menutup PAUD tersebut.
Menurut anggota dewan, langkah pemerintah sudah tepat.
"Kalau menurut saya tindakan Disdik sudah tepat.
Karena ini untuk mengantisipasi dan memberi pelajaran buat PAUD lainnya ataupun tempat penitipan anak," ujar Ketua Komisi IV DPRD Kota Samarinda, Sri Puji Astuti kepada wartawan saat dikonfirmasi.
BACA JUGA
Gali Informasi Tambahan, Kapolresta Samarinda Temui Orangtua Ahmad Yusuf Ghozali
Polisi Menduga Yusuf Gazali Terseret Air di Parit Depan PAUD Saat Hujan Deras,Penyelidikan Berlanjut
Polresta Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Yusuf Gazali yang Ditemukan tanpa Kepala, Ini Tujuannya
Jarak Penitipan Anak & TKP 6 Km, Jasad Tanpa Kepala Bukan Yusuf Balita yang Hilang? Ini Kata Polisi
Politisi Demokrat ini menilai tiap PAUD wajib mengikuti standar keamanan dalam tata kelola sekolah dengan benar.
Dari kasus M Yusuf, ada dugaan pintu terbuka dan gerak gerik almarhum tak terpantau pihak sekolah.
Artinya, keamanan sekolah tak terjamin.
"Seharusnya ada satpam dan CCTV kan supaya keamanan terjaga," ujar Sri Puji Astuti.

Ia menambahkan dari kasus Yusuf juga menjadi bahan evaluasi yang penting bagi Pemkot Samarinda, khususnya Disdikbud.
Aturan perlindungan anak sudah mengatur jelas mulai dari tingkat pusat hingga daerah. Namun, implementasi di lapangan masih minim.
BACA JUGA
Mayat Balita tanpa Kepala di Samarinda, Keluarga Pastikan Mayat Ahmad Yusuf Ghozali
Misteri Jasad Balita Tanpa Kepala, Kaos Bergambar Tugu Monas Mirip Pakaian Terakhir Yusuf
"Jadi ini sebenarnya tamparan keras buat kita bersama, kalau memberikan izin PAUD itu harus jelas SOP-nya seperti apa.
Dan regulasi yang dibuat oleh Dinas Pendidikan, walaupun kita memang membutuhkan PAUD ya," kata Sri Puji Astuti.
Ia berujar bakal memanggil Disdikbud untuk memperbaiki pemberian izin kepada PAUD di Samarinda.
Penegasan regulasi harus dijalankan sesuai ketentutan yang berlaku.
"Jadi nanti, pembinaan dari Disdik seperti apa, kita minta dari Dewan Pendidikan (tindakannya) seperti apa. Karena kita menginginkan kota ini, Kota yang layak anak," pungkas Sri Puji Astuti.
Dinas Pendidikan Samarinda Putuskan Tutup PAUD Tempat Almarhum Yusuf Dititipkan
Diberitakan sebelumnya, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan ( Disdikbud ) Kota Samarinda mengambil sikap tegas untuk menutup Pendidikan Anak Usia Dini ( PAUD ) Jannatul Athfal, tempat almarhum Yusuf sekolah.
Keputusan ini diambil setelah internal Disdikbud Samarinda menggelar musyawarah, Kamis (26/12/2019), di Kantor Disdikbud Samarinda.
Pihak Disdikbud beralasan keputusan menutup PAUD untuk meredam tuntutan masyarakat sekitar terhadap sekolah ini.
Warga setempat menilai sekolah lalai sehingga mengakibatkan nyawa Yusuf tak bisa diselamatkan.
"Insya Allah kami yang tutup, ketimbang masyarakat yang menutup PAUD itu," ujar Kadis Dikbud, Asli Nuryadin saat ditanya wartawan, Kamis (26/12/2019).
Asli Nuryadin menambahkan, dasar penutupan PAUD ini juga didukung dari fakta yang terjadi di lokasi ini.
Kemudian, surat dari kepolisian, pemerhati perlindungan anak dan warga sekitar.
"Pertimbangan ya sih banyak, dari fakta kejadian itu. Ada surat dari Kapolsek juga, ada dari organisasi perlindungan anak, ada juga dari masyarakat," kata Asli Nuryadin.

Rencananya, surat penutupan PAUD Jannatul Atfal bakal dilayangkan hari ini.
Disdikbud berharap pihak sekolah tak lagi melakukan aktivitas apapun di sekolah tersebut.
BACA JUGA
Inilah Catatan Penanganan Kasus Polda Kalimantan Utara Selama 2019
Voyeurisme di Samarinda, Kelainan Seks yang Membuat Penderitanya Senang Mengintip Orang Lain
Pertama di Kaltara, Energize Tunggu PLTU Malinau Berhasil Melalui Tahap Uji Coba Isolasi
Tragedi 2016 Bom Molotov di Gereja Oikumene, Korban Alvaro Terkini Membaik Gemar Main Drum Bernyanyi
Keputusan ini bersifat final. Tidak ada toleransi dari Pemerintah tak menghentikan aktivitas di sana.
"Supaya itu tidak berkepanjangan, kami close dulu sambil kami menunggu langkah-langkah selanjutnya seperti apa, supaya tidak bias," pungkas Asli Nuryadin.
Kasus kematian Yusuf menarik simpati dunia maya hingga tingkat nasional. Mulanya, Yusuf dikabarkan hilang diculik.
Sekira 2 pekan kemudian, tubuh Yusuf ditemukan di anak Sungai Karang Mumus sekitar 2 kilometer dari sekolah.
Namun, kondisi mayatnya memperihatinkan.
Mayat Yusuf tanpa kepala. Keluarga menyakini jasad tersebut Yusuf dan telah dikebumikan sesaat setelah ditemukan. (*)