Tekan Peredaran Narkoba di Tarakan, BNNK Usulkan Penerapan Kodefikasi Speed Boat, Ini Tujuannya
Tekan Peredaran Narkoba di Tarakan, BNNK Usulkan Penerapan Kodefikasi Speed Boat, Ini Tujuannya
Penulis: Christoper Desmawangga | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO,TARAKAN -Tekan peredaran narkoba di Tarakan, BNNK usulkan penerapan kodefikasi Speed Boat ini tujuannya
Bandar narkotika selalu berinovasi guna terhindar dari tangkapan petugas.
Namun, ternyata praktek pengendalian narkotika dari balik jeruji besi masih terjadi.
Hal ini juga yang membuat peredaran narkotika di Kota Tarakan, Kalimantan Utara seakan tidak pernah ada habisnya.
Pasalnya, pengedar yang telah divonis pengadilan, tetap dapat menjalankan bisnisnya dengan menggunakan handphone atau ponsel di tahanan.
Padahal penggunaan ponsel di tahanan jelas-jelas dilarang.
• Medina Zein Positif Narkoba, Ibra Azhari Bantah Jerumuskan Adik Ipar: Kan Enggak Ada Barang Bukti
• Sebelum Ada Penerbangan, BNNK Samarinda Periksa Urine Pilot dan Pramugari di Bandara APT Pranoto
• Selama 2019, BNNK Balikpapan Sudah Menangkap 14 Tersangka dan Barang Bukti 2.027,54 Gram Sabu
• Jelang Tutup Tahun 2019, BNNK Bontang Rehabilitasi 8 Warga Korban Narkoba
"Kalau petugas berinovasi, mereka juga berinovasi, mereka terus mempelajari pola-pola kerja petugas.
Kalau di Lapas, tidak kita pungkuri masih ada yang kendalikan narkoba dari tahanan, pernah kita ungkap di sana juga. Ponsel masuk sampai ke dalam sel," tutur Plh Kasi Berantas Badan Narkotika Kota (BNNK) Tarakan, Ipda Angestri BR, Selasa (31/12/2019).
"Pihak Lapas harus ada pembenahan. Paling tidak kita lakukan kontrol bersama," sambungnya.
Terkait dengan kerap masuknya narkotika ke Tarakan melalui jalur laut menggunakan Speed Boat Ia telah menyusun sejumlah rencana aksi yang nantinya akan diusulkan ke Pemerintah Daerah,
yakni melakukan kodefikasi dan kualifikasi motoris speed boat di perairan Tarakan - Kalimantan Utara (Kaltara).
Menurutnya, hal itu perlu dilakukan sebagai upaya untuk menekan peredaran narkotika. Bahkan, usulan tersebut juga dapat menjadi pemasukan daerah jika nantinya diterapkan.
Dirinya menjelaskan, mengenai skema usulan tersebut, melakukan kodefikasi terhadap speed boat berupa pemberian nomor seri lambung,
melakukan pengecatan terhadap speed boat berdasarkan wilayah, termasuk memberikan nomor pada mesin speed boat.
Hal itu berguna untuk mengidentifikasi asal usul Speed Boat termasuk siapa pemiliknya.
Dengan adanya data base speed boat yang beredar di perairan Tarakan dan sekitarnya, memudahkan juga untuk melacak siapa pemilik speed boat yang kerap digunakan mengantarkan narkotika.
"Kurang lebih kendaraan di darat. Motor pribadi juga bayar pajak kan, data kendaraan di darat juga jelas ada di Samsat, sama halnya dengan di air.
Ini sekaligus bisa jadi pendapatan daerah. Jadi, speed boat pribadi maupun yang untuk antar penumpang, harus terdata dengan usulan regulasi ini," tuturnya.
Sedangkan kualifikasi motoris, hal ini berkaitan dengan lisensi pengendara speed boat.
Motoris juga perlu menjalani serangkaian tes agar dapat mengendarai Speed Boat termasuk melakukan tes urine pada tahapan tes, dan tes urine berkala.
"Ini berkaitan dengan kompetensi motoris, seperti SIM. Kalau diterapkan, usulan ini bisa jadi tatanan pengawasan, kontrol kita bersama.
Tentu hal ini melibatkan instansi terkait, Dishub, dan lainnya, serta peran Pemerintah setempat," urainya.
Dirinya pun berharap usulan tersebut dapat menadi pertimbangan semua pihak yang terkait, jika nantinya disetujui dan diterapkan, nantinya harus ada payung hukumnya, entah Pergub maupun Perda.
Dua Tahun BNNK Tarakan Kalimantan Utara Mampu Mengungkap 21 Kasus narkoba
Sementara itu, dua tahun berturut-turut mulai 2018 dan 2019 Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Tarakan.
Bisa dikatakan telah melampaui target.
• Pakai CCTV & Handy Talky Pengedar Narkoba Eks Pasar Segiri Samarinda Jualan Narkotika di Tempat Baru
• Mau Rayakan Ultah di Singapura, Gadis Indonesia Ini Malah Ditahan karena Bawa Barang Mirip Narkoba
• Lagi Santai di Rumah Sewaan, Pengedar Narkoba Digerebek Aparat Polsek Muara Jawa Kutai Kartanegara
• Bupati Ajak Anak Didik Jauhi Narkoba, Pesan Saat Hadiri HUT SMAN 1 Sendawar
• Mau Rayakan Ultah di Singapura, Gadis Indonesia Ini Malah Ditahan karena Bawa Barang Mirip Narkoba
Yang telah ditentukan dalam mengungkap kasus narkoba yang terjadi di Kota Tarakan Provinsi Kalimantan Utara.
Berdasarkan data BNNK Tarakan tahun 2018 bidang pemberantasan narkoba ditargetkan 5 kasus, namun ternyata dapat mengungkap kasus sebanyak 15 kasus.
"Dari 15 kasus ini, 14 kasus selesai di tahun 2018 dan 1 kasus selesai 2019 dengan total tersangka sebanyak 18 orang," ucap Staf Pemberantasan Agus Andi, Kamis (28/11/2019).
Menurut Agus Andi, 18 orang tersangka ini ada satu orang yang berasal dari mahasiswa dan ada pula napi narkoba.
Napi narkoba artinya tersangka tersebut sering kali terlibat kasus narkoba.
Dari tersangka barang bukti yang ditemukan sebanyak 604,17 gram.
Bagaimana dengan tahun 2019, untuk tahun 2019 kata Agus Andi, target lebih sedikit sejak adanya Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Kaltara.
"BNNP Kalimantan Utara menargetkan tahun 2019 pengungkapan kasus sebanyak 15 kasus, yang terdiri dari 10 kasus ditangani BNNP Kalimantan Utara, 2 kasus BNNK Nunukan dan 3 kasus BNNK Tarakan. Jadi kita targetnya hanya 3 kasus di tahun 2019," ucapnya.
Meskipun di tahun 2019 ditargetkan hanya 3 kasus, namun BNNK Tarakan mampu mengungkap kasus sebanyak 6 kasus.
Jadi dua tahun berturut-turut kami mampu melebihi target pengungkapan kasus narkoba.
Tahun 2019 ini dari 6 kasus kami dapat 7 orang tersangka dengan barang bukti 192, 99 gram.
"Artinya dua tahun berturut-turut kasus narkoba yang kami ungkap sebanyak 21 kasus," ujarnya.
Saat ditanya berapa target pengungkapan kasus narkoba di tahun 2020?
"Untuk itu saya belum tahu, mungkin akhir desember baru diinfokan BNNP Kalimantan Utara berapa targetnya," katanya.
Kalangan Pegiat Wisata Perangi narkoba
Di tempat terpisah, di Kalimantan Timur Samarinda juga ada upaya memerangi narkoba dari kalangan usaha wisata.
Pemilik kapal wisata Wujudkan Sapta Pesona pariwisata Samarinda Kalimantan Timur Ikut Perangi narkoba Melalui Hal Ini
Seiring semakin gencarnya promosi pariwisata di Kota Samarinda, Kalimantan Timur maka tingkat kunjungan wisatawan ke kota Tepian Samarinda semakin meningkat.
Hal ini dibuktikan dengan aktivitas kapal wisata yang di inisiasi oleh Dinas Pariwisata Provinsi Kalimantan Timur semakin banyak peminatnya.
Setidaknya setiap akhir pekan, kapal wisata hilir mudik di sungai mahakam untuk mengangkut ratusanb wisatawan untuk susur sungai mahakam.
• Dinas Pariwisata Gelar Kemilau Sarung Samarinda, Tampilkan Karya Keren Para Desainer Lokal
• Ajak Kota Balikpapan Kerjasama Bidang Pariwisata, Malaysia Target 4 Juta Kunjungan dari Indonesia
• Jadi Unggulan Pariwisata Kaltim, Tapi Faktor Ini yang Bikin Berau Masih Tertinggal dari Bali
• Kabar Gembira, Gista Putri Melahirkan Anak Perempuan, Unggahan Menteri Pariwisata Banjir Ucapan
• Kebut Peningkatan PAD, Usai Pelabuhan, Kini Dishub PPU Sasar Retribusi Parkir di Sektor Pariwisata
Menyikapi kondisi ini, BNN kota Samarinda sebagai leading sector penanganan masalah narkoba di Kota Samarinda Kalimantan Timur mendukung sapta pesona pariwisata
Dengan memasang himbauan berupa poster dan stiker untuk menjauhi narkoba.
Salah satu upaya sapta pesona adalah agar kondisi pariwisata aman, tertib, bersih, sejuk, indah, ramah dan kenangan.
"Karena itu untuk mensuport agar aman dengan cara bersih dari peredaran narkoba," kata Kepala BNN kota Samarinda Siti Zaekhomsyah, dikonfirmasi Tribunkaltim.co pada Rabu (27/11/2019).
Karena itu, untuk menciptakan kondisi aman, kata Siti wisatawan perlu selalu di ingatkan agar menjaga keluarga dan menjauhi dari penyalahgunaan narkoba.
Sementara itu, Owner kapal wisata Pesut Bentong dan Pesut Kita Husaini dikonfirmasi mengapresiasi langkah pencegahan yang dilakukan oleh BNN Kota Samarinda.
Promosi pencegahan narkoba ini, menurut saya tepat, karena pengunjung yang menggunakan kapal wisata di dominasi oleh para keluarga.
Sehingga orang tua juga semakin sadar akan bahaya narkoba.
Dan ini bagus, karena setiap wisatawan akan selalu membaca
"Dan ingat pesan-pesan bahaya narkoba yang di pasang di kapal," paparnya.
(Tribunkaltim.co)