Mancanegara
BREAKING NEWS Pangkalan AS di Irak Dihujani Roket, Iran Balas Dendam Gunakan Rudal Jelajah
Hari ini Rabu 8 Januari 2020 dini hari waktu setempat Pangkalan Militer Amerika di Irak dihujani puluhan roket, Iran balas dendam dengan rudal jelajah
TRIBUNKALTIM.CO - Hari ini Rabu 8 Januari 2020 dini hari waktu setempat, Pangkalan Militer Amerika di Irak dihujani puluhan roket, Iran balas dendam gunakan rudal jelajah.
Kabar ini, awalnya diwartakan akun stasiun televisi Iran, PressTV, Rabu pagi ini WIB.
Namun, sementara ini belum ada keterangan resmi Militer Irak.
Di lapangan terbang ini, ditempatkan sejumlah pesawat nirawak MQ-1 Reaper, yang diduga turut dikerahkan saat pembunuhan Mayjen Qasem Soleimani.
Namun versi lain menyebut, serangan terkoordinasi ini dilakukan elemen-elemen Korps Garda Republik Iran (IGRC).
• Jenderal Top Tewas dalam Serangan AS, Iran Buka Sayembara Hadiah Rp 1,1 T untuk Bunuh Donald Trump
• Iran Incar 35 Target Kepentingan AS Seusai Kibarkan Bendera Perang, Trump Ancam Serang 52 Sasaran
• Ribuan Orang Sambut Jenazah Sang Jenderal Qasem Soleimani, Massa Teriak Matilah Amerika!
• Bendera Merah Iran Berkibar setelah Jenderalnya Dibunuh, Ini Artinya, Tanda Perang dengan Amerika?
Perkembangan lebih lanjut terkait serangan roket ke pasukan AS di Irak masih menunggu laporan-laporan lebih detil dari lapangan.
Qasem Soleimani, Kepala Pasukan Quds Garda Republik Iran tewas akibat serangan rudal di Bandara Baghdad, Kamis (2/1/2020).
Pembunuhan dilakukan Militer AS atas perintah Presiden Donald Trump.
Kematian Qasem menyulut kemarahan Iran dan Irak.
Iran bertekad membalas serangan ini menggunakan segala cara.
• Jenderal Iran Qasem Soleimani Tewas, Ini Nasib Uji Coba Piala Dunia Timnas Amerika Serikat di Qatar
• Kronologi Tewasnya Jenderal Iran Qasem Soleimani Diserang AS, Donald Trump Singgung Soal Perang
Parlemen dan pemerintah Irak memutuskan mengusir pasukan AS dan sekutunya dari negara itu.
Jerman lebih awal menarik kontingen mereka di Irak.
Prajurit Jerman yang bertugas sebagai instruktur ditarik ke Yordania dan Kuwait.
Swedia, Denmark, dan Latvia juga melakukan hal sama mengingat perkembangan situasi yang tidak kondusif di Irak.
Sebaliknya, Pentagon mengirimkan 3.000 prajurit Lintas Udara 82 dari Fort Bragg, North Carolina menuju Kuwait.