Delapan Ibu Hamil Positif HIV, Tersebar di 21 Puskesmas dan 6 Rumah Sakit di Kutim Kalimantan Timur

Angka temuan kasus penderita HIV/AIDS di wilayah Kabupaten Kutai Timur ( Kutim ) Provinsi Kalimantan Timur terus meningkat empat tahun terakhir.

Editor: Budi Susilo
Tribunkaltim.co/Christoper D
ILUSTRASI - Satpol PP Kota Samarinda menjaring tuna susila di kawasan Citra Niaga dan Vorvvo, Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur. Dari hasil pemeriksaan, terdapat dua orang terindikasi mengidap HIV/AIDS, Kamis (29/8/2019) dini hari. Angka temuan kasus penderita HIV/AIDS di wilayah Kabupaten Kutai Timur ( Kutim ) Provinsi Kalimantan Timur terus meningkat empat tahun terakhir. 

TRIBUNKALTIM.CO, SANGATTA - Angka temuan kasus penderita HIV/AIDS di wilayah Kabupaten Kutai Timur ( Kutim ) Provinsi Kalimantan Timur terus meningkat empat tahun terakhir.

Yakni 2015 hingga 2019 lalu.

Data hasil Voluntary Counseling Test (VCT) baik sukarela maupun inisiatif petugas kesehatan pada 29.831 orang.

Ditemukan 393 orang yang memiliki hasil positif HIV.

Khusus 2019 saja, VCT dilakukan pada 12.254 orang di Kutim.

Terdeteksi 118 orang dengan HIV positif.

Baca Juga: 

121 Anak di Bawah Umur Idap HIV & AIDS di Samarinda, Hingga 2019, ODHA Tembus 2 Ribu Orang

Sekretaris KPA Kaltara: Hilangkan Stigma HIV-AIDS dengan Sosialisasi dan Advokasi

Sudah 7.826 Orang di Kaltim Terinfeksi HIV, Gubernur: Ajak Masyarakat Lawan Penyebaran HIV/AIDS

Hari AIDS Sedunia, Mahasiswa di Samarinda Kalimantan Timur Gelar Edukasi di Jalanan

Dari jumlah tersebut diketahui ada delapan orang.

Semua ini merupakan ibu hamil dan satu bayi yang lahir dengan HIV +.

Sisanya, dari kalangan penyuka sesama jenis, pasien TBC.

Wanita Pekerja Seks (WPS) serta pelanggan WPS itu sendiri.

Mereka tersebar di 21 layanan Puskesmas dan enam rumah sakit di Sangatta, Kutim.

Melihat angka penderita yang terus meningkat, Dinas Kesehatan Kutim menggandeng Komisi Penanggulangan Aids Indonesia (KPAI) Kutai Timur

Dan stakeholder menggelar seminar kesehatan bertajuk, bersama masyarakat meraih sukses akhiri epidemic HIV/Aids, Rabu (8/1/2020).

Baca Juga: 

78 Orang Teridentifikasi HIV/AIDS, 215 Kena Penyakit Kelamin, Dinkes Berau Beber Ada Homo Seksual

1 Desember Peringati Hari AIDS Sedunia, Kenali lebih Dekat Fakta dan Mitos tentang Penyakit HIV/AIDS

Hari AIDS, Dinas Sosial Kalimantan Timur Gelar Rakor dan Sosialisasi Pencegahan Penyebaran HIV AIDS

Peringati Hari Aids, Gabungan Organisasi Gelar Acara & Minta Masyarakat Tak Diskriminatif pada ODHA

Seminar yang dibuka Wakil Bupati Kutai Timur, H Kasmidi Bulang ST MM menghadirkan narasumber dr Nurhayati dari World Healthy Organisation (WHO).

“Tingginya angka penderita, menjadikan HIV/Aids bukan saja permasalahan medis dan penyakit menular semata, tapi sudah menjadi masalah kesehatan masyarakat yang sangat luas,” kata Kasmidi.

Pencegahan, lanjut Kasmidi, harus berdasarkan pendekatan kesehatan masyarakat melalui upaya kesehatan primer, sekunder dan tersier.

Salah satu upaya dengan konseling dan pemeriksaan HIV.

“Mari kita sama-sama mengakhiri epidemic HIV/AIDS di Kutim, untuk mewujudkan three zero pada 2030," bebernya. 

Yakni, zero new HIV infection (tak ada lagi penderita baru).

Hari AIDS Sedunia Diperingati 1 Desember 2018, Simak Sejarahnya hingga Perbedaan HIV dan AIDS
Hari AIDS Sedunia Diperingati 1 Desember 2018, Simak Sejarahnya hingga Perbedaan HIV dan AIDS (Times Now)

Zero Aids related death (tidak ada lagi orang meninggal karena Aids

Dan zero stigma and discrimination.

"Tidak ada lagi stigma negative terhadap orang dengan HIV/AIDS,” ujar Kasmidi.

Sebelumnya, Kadis Kesehatan Kutim, dr Bahrani Hasanal mengatakan, ratusan penderita HIV yang terdeteksi petugas kesehatan, sudah diajak untuk melakukan pengobatan ART (antiretroviral).

Karena dari hasil penelitian, orang dengan HIV positif yang menjalani pengovatan ART, kecil kemungkinannya untuk menularkan.

ART tidak hanya menguntungkan bagi orang yang sudah diobat.

Tapi juga menurunkan beban epidemic di masyarakat.

Baca Juga:

Kisah Cinta Pasangan Gay Bule Italia dan Pria Jombang, Berakhir dengan Pencurian Obat HIV/Aids

Gelar Rapat Paripurna DPRD Samarinda, Penetapan Ranperda Soal AIDS Sampai Usaha Apotik Farmasi

Kerap Berhubungan Suami Istri Saat Pacaran, Perempuan Ini Derita HIV-AIDS Setelah Nikah 7 Tahun

Mahulu Terdeteksi Ada Penderita AIDS, Berdasar Pantauan KPA Kaltim

"Dengan memutuskan mata rantai penularan HIV secara cepat,” ungkapnya.

Namun, dari angka penderita yang sudah terdeteksi.

Menurut Bahrani, hanya 62 persen penderita HIV positif baru yang mulai pengobatan.

Dari 118 orang, hanya 88 orang yang menjalani perawatan.

Kemudian, 81 orang memenuhi syarat pengobatan ART.

Tetapi yang mulai menjalani pengobatan ART hanya 71 orang. 

Temuan Odha di Kutim Empat Tahun Terakhir

2016 : 36 Odha--59 persen berobat

2017 :109 Odha—60 persen berobat

2018 : 71 Odha—63 persen berobat

2019 : 118 Odha –61 persen berobat.

SUMBER DATA: Dinas Kesehatan Kutim (2020).

Baca Juga:

 Nagara Rimba Nusa Jadi Juara I Sayembara Desain Ibu Kota Baru, Berikut Daftar Pemenang dan Desain

 Selain Resmikan Tol dan Lihat Ibu Kota Baru di Penajam, Jokowi Bakal Lakukan Ini di Balikpapan

 3 Juara Sayembara Desain Ibu Kota Baru Bersinergi, Jadwal Pelaksanaan Konstruksi Fisik di Sepaku

 Inilah Pemenang Sayembara Desain Ibu Kota Baru, Tema Nagara Rimba Nusa Jadi Juara I

(Tribunkaltim.co/Margareta Sarita)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved