Pilkada Kukar
Semakin Banyak Calon Kepala Daerah Bersaing Pilkada 2020 Kukar, Dosen Fisipol Unikarta Angkat Bicara
Awal tahun suhu perpolitikan di Kutai Kartanegara ( Kukar ) Provinsi Kalimantan Timur semakin menghangat.
Penulis: Jino Prayudi Kartono | Editor: Budi Susilo
Selain lobby-lobby yang cantik, para calon ini diyakini harus memiliki bensin yang cukup besar agar parpol tertarik dan dapat menggunakan mesin parpol yang ada.
"Riset yang saya lakukan pada Pilkada pertama di indonesia yaitu di kukar 2005," tuturnya.
"Maka elektabilatas saja tidak cukup," ungkapnya.
Penjaringan lewat parpol saya perhatikan lebih pada "mengintip isi tas" para kandidiat untuk pemilih di Kukar.
Dapat di mobilasi lewat jejaring mesin parpol yang maupun seperti Golkar.

"Namun perlu finansial sebagai oli mesin dan juga jejaring hirarki birokrasi," ucapnya.
Lalu bagaimana dengan calon yang mengikuti jalur independen dapat bersaing dan memenangkan Pilkada?
Menurut pria yang sedang menempuh pendidikan S3 di Jogja ini hal tersebut bisa saja terjadi.
Asalkan calon tersebut memiliki relawan yang punya jaring lebih luas dan baik.
Tentunya kemampuan secara finansial menjadi modal tambahan dalam pergerakan di Pilkada kali ini.
Baca Juga:
• Presiden Jokowi Injakkan Kaki di Desa Pemaluan Kaltim, Selamat Datang Ibu Kota Baru
• Bappenas Kembali Kunjungi Lokasi Ibu Kota Baru di Sepaku, Pemkab Penajam Paser Utara Siapkan 3 Hal
(Tribunkaltim.co)