Warga Sering Jadi Korban, Lurah Lok Tuan Bontang Akan Pasang Plang Peringatan Bahaya Buaya
Karena Warga sering menjadi korban, Lurah Lok Tuan Bontang akan memasang Plang peringatan bahaya buaya
Saat mereka semua hendak naik ke darat, korban tertinggal hingga penerkaman terjadi.
"kakak korban yang ikut berenang, teriak dari atas jembatan. Ayo, naik ada yang jalan, dia lihat buaya. Tapi korban keburu diterkam," ujar Aipda Ahmad Bajuri.
BACA JUGA
Belum Kunjung Rampung, Pemkab Kutai Timur Anggarkan Rp 10 Miliar Untuk Causeway Pelabuhan Kenyamukan
Diincar Sejak Akhir 2019, Pemuda di Kutim Kepergok Polisi Lempar Bungkusan Sabu ke Tiang Listrik
2 Ribu Warga Samarinda Terdampak Banjir, Bendungan Benanga Nyaris Menyentuh Level Awas
Polda Kaltim Bongkar Sidikat Jual Beli Kendaraan Bodong, Amankan 10 Mobil dan 2 Motor dari Tersangka
Beruntung korban berpegangan kuat di tiang jembatan. kakak korban dengan heroik terjun ke air kemudian memukul tubuh buaya tersebut.
Sementara rekan lainnya mengambil sebilah balok ulin, kemudian menghantam ke tubuh buaya yang saat itu masih menempel di badan korban.
Menerima pukulan dan serangan itu, buaya tersebut akhirnya melepaskan diri lalu pergi menjauh.
"kakaknya turun ke bawah. Dipukul buaya itu sampai lepas. Temannya bawa kayu balok ulin, juga ikut hantam buaya itu. Lari buayanya," ujar Aipda Ahmad Bajuri.
Belakangan diketahui, korban sempat bertarung melawan buaya.
Akibat serangan tersebut, korban mengalami luka gigitan di bagian leher dan punggung, juga luka cakar pada bagian dada.
Aipda Ahmad Bajuri melanjutkan, ia menyebut usai selamat dari terkaman buaya, korban pulang ke rumah tak melapor kepada orangtua.
Ia langsung mandi, bersiap pergi ke masjid untuk melaksanakan ibadah shalat Maghrib.
“Bapaknya melihat baju korban berlumur darah. Ditanya, baru jujur dia kalau habis digigit buaya di dekat rumahnya,” katanya.
Korban saat ini dibawa di Rumah Sakit Pupuk Kaltim, untuk diberikan penanganan medis lanjutan. (Tribunkaltim.co)