Stok Menipis dan Cuaca Ekstrem, Harga Jagung Bakal Naik, Ini Antisipasi Dinas Perdagangan Balikpapan

Stok menipis dan cuaca ekstrem, harga jagung bakal naik, ini antisipasi Dinas Perdagangan Balikpapan.

Penulis: Heriani AM | Editor: Rita Noor Shobah
TRIBUNKALTIM.CO/ HERIANI
ILUSTRASI - Pedagang jagung di Pasar Klandasan saat jelang tahun baru beberapa waktu lalu. 

Menurutnya, jagung tidak diproduksi secara massal di Balikpapan. Hanya di waktu-waktu tertentu saja seperti jelang pergantian tahun.

BACA JUGA

Raih 16 Panji Keberhasilan Tapi Bantuan Keuangan Diterima Balikpapan Lebih Kecil dari Paser

Kabar Gembira, Mulai Tahun 2020 Ketua RT di Penajam Paser Utara Dapat Gaji Rp 2 Juta

Tahun Ini Pemasangan Jargas di Penajam Paser Utara Dapat Bonus Kompor, Ini Jadwal Pemasangannya

Sempat Rusak Tersenggol Kapal, Turap di Jalan Ahmad Yani Kabupaten Berau Mulai Diperbaiki

Prinsipnya, harga komoditas bahan pokok atau pangan mengikuti tren harga nasional.

Ada beberapa komoditas yang ditentukan Harga Eceran Tertinggi (HET) oleh pemerintah.

Mengantisipasi isu lonjakan harga jagung tersebut, Philipus menyatakan pihaknya terus rutin memonitor, agar nanti lonjakan harga tidak terlalu signifikan.

"Secara rutin kami melalui bidang perdagangan internasional memonitor harga ke lapangan.

Termasuk yang tren diisukan naik seperti jagung. Secara rutin kami punya jadwalnya. Terutama ke pasar rakyat dan koordinasi dengan distributor," pungkasnya.

Cuaca Ekstrem, Bahan Pokok Terlambat Masuk ke Penajam Paser Utara, Harga di Pasar Langsung Naik

Sementara itu di Penajam Paser Utara kenaikan harga kebutuhan pokok juga mulai terjadi. 

Terjadinya cuaca ekstrem beberapa waktu belakangan di awal tahun 2020 ini berdampak pada keterlambatan pasokan bahan pokok ke Kalimantan Timur ( Kaltim ),

begitu pun di Kabupaten Penajam Paser Utara ( PPU ).

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved