Manuver Tri Rismaharini Tantang Anies Baswedan, Reaksi Politisi PDIP dan Gerindra Jadi Sorotan
Manuver Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini alias Risma dianggap menantang Anies Baswedan, reaksi politisi PDIP dan Gerindra jadi sorotan
TRIBUNKALTIM.CO - Manuver Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini alias Risma dianggap menantang Anies Baswedan, reaksi politisi PDIP dan Gerindra jadi sorotan.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini alias Risma mendapat sorotan setelah aksinya dalam menangani banjir.
Tak sedikit yang membandingkan aksi Tri Rismaharini dengan Anies Baswedan kala menangani banjir di Jakarta.
Namun cara Tri Rismaharini itu dianggap sebagai manuver politis untuk menantang Anies Baswedan sebagai Capres 2024.
Ketua Fraksi PDI Perjuangan ( PDIP ), DPRD DKI Jakarta, Gembong Warsono membantah Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini sudah bermanuver politik.
Gembong Warsono menilai pihak Partai Gerindra tengah sensi dengan beberapa pernyataan Tri Rismaharini.
Diketahui, perwakilan pihak Partai Gerindra, Syarif, juga hadir dalam acara tersebut.
• Kelemahan Anies Baswedan Dibongkar, Jangan Bandingkan dengan Risma, Syarif: Jauh, Jauh, Jauh, Jauh
• Anies Baswedan dan Walikota Surabaya Risma Atasi Banjir Dibandingkan, Politikus Gerindra Bereaksi
• Setelah Bongkar Lem Aibon, William Aditya PSI Kritik Ide TOA Anies Baswedan, Mirip Perang Dunia II
• Selain TOA Banjir, Ini Program Gubernur Jakarta Anies Baswedan Berharga Fantastis di Kolong Flyover
Mulanya, Gembong Warsono menceritakan kembali apa yang diungkapkan oleh Tri Rismaharini bahwa ada banyak orang dari Jakarta pindah ke Surabaya.
"La ketika Bu Risma ditanya kenapa orang Jakarta banyak? Karena banyak orang Jakarta pindah ke Surabaya itu karena satu ada warga masyarakat misalkan," jelas Gembong Warsono dikutip TribunWow.com dari channel YouTube Talk Show tv One, pada Senin (20/1/2020).
Satu di antara masyarakat yang pindah ke Surabaya mengatakan anaknya bisa sembuh dari asma setelah pindah ke Kota Pahlawan itu.
"Ada masyarakat warga Jakarta pindah Surabaya anaknya asma, setelah tinggal di Surabaya asmanya sembuh kan cuma soal itu," tutur Gembong Warsono.
"Tapi kan sebelumnya sempat menyinggung soal banjir, jadi kesannya agak menyerang begini," tanya presenter kemudian.
Gembong Warsono membantah Tri Rismaharini sedang bermanuver dan mencoba menyerang Pemprov Jakarta yang dipimpin Anies Baswedan.
"Enggaklah, ngapain nyerang-nyerang Jakarta, opo untunge (apa untungnya-red) Bu Risma nyerang Jakarta," kata dia.
Menurut Gembong Warsono, apa yang diceritakan Tri Rismaharini itu hanya cerita biasa dalam forum.
Selain itu, pernyataan Tri Rismaharini tentang Surabaya banjir tiga jam surut juga merupakan cerita biasa.
"Jadi ini manuver politiknya Bu Risma bukan?," tanya presenter.
"Enggak, enggak ada. Iya itu dalam forum.
Sama saja ke Pak Syarif cerita sama temen-temennya kan gitu saja apa bedanya?," balas Gembong Warsono.
Saat ditanya apakah itu hanya benar-benar cerita biasa atau memang ada unsur politis, Gembong Warsono menilai bahwa yang bermasalah justru para politikus Gerindra.
Dalam acara itu, turut hadir pula Politikus Gerindra, Syarif.
Menurutnya, Jakarta sekarang ini juga tengah sensitif dengan segala permasalahan yang ada.
"Begini Pak Gembong kalau sekedar bercerita pun, Bu Risma kan seorang politisi, namanya disorot dalam beberapa waktu terakhir," tanya presenter.
"Apalagi ketika komparasi nih Jakarta, Surabaya, Anies, Risma kan itu kental persperktif atau asumsi politisnya itu ingin disampaikan Bu Risma," lanjutnya.
"Enggak itu problem-nya Pak Syarif dan kawan-kawan dan saja, karena sensi betul Jakarta ini.
Sensitif, sensivitasnya tinggi karena Jakarta sedang ada masalah gitu loh persoalannya," Jawab Gembong Warsono.
"Kalau itu disampaikan tiga bulan lalu ketika masih musim panas mungkin enggak sepanas sekarang," tambahnya.
Gembong Warsono menilai, pernyataan Tri Rismaharini soal banjir Surabaya surut dalam tiga jam menjadi sensitif karena disampaikan sekarang.
Secara kebetulan Jakarta juga tengah bergulat dengan masalah banjir.
"Karena Bu Risma menyampaikan itu saat musim hujan ketika warga Jakarta gundah gulana," jelas Gembong Warsono.
"Iya ini Bang Syarif yang agak baperan nih," kata presenter mengofirmasi
"Iya," ujar Gembong mengiyakan.
Lihat videonya mulai menit ke-5.28:
Tolak Bandingkan Anies Baswedan dengan Tri Rismaharini
Politikus Partai Gerindra DKI Jakarta, Syarif meminta agar semua pihak jangan membandingkan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dengan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.
Syarif mengakui bahwa Tri Rismaharini merupakan sosok yang memang saat ini dibutuhkan oleh masyarakat.
Hal tersebut ditunjukkan melalui aksi-aksi Tri Rismaharini di lapangan.
"Ya bagus sampai tadi jadi pengatur lalu lintas ada beberapa gambar ya."
"Ya merakyat membutuhkan seperti ini dan terpenuhi oleh sosok Bu Risma dan soal yang ditunjukkan persoalan-persoalan ada di lapangan," kata Syarif.
"Ya melekat di lapangan, banjir, lalu lintas dan lain-lain," imbuhnya.
Meski memuji Risma, namun ia meminta jangan sampai Wali Kota Surabaya itu dibanding-bandingkan dengan Anies Baswedan.
"Ya pemimpinnya baguslah menurut saya, ya bagus lah ya."
"Cuma jangan dibandingkan Pak Anies yang ada di Jakarta, jauh, jauh, jauh, jauh," kata dia.
• 7 Bulan tak Bicara dengan Anies Baswedan Sandiaga Uno Sedih Gubernur DKI Jakarta Dihujat soal Banjir
• Dari Informasi di Balai Kota, Politikus Gerindra Bongkar Kelemahan Gubernur Anies Baswedan
• Tak Terima Anies Baswedan Dibully, Rocky Gerung Bela Gubernur DKI Jakarta Kandidat Capres 2024
• Profil Cawagub DKI Jakarta yang Diumumkan Gerindra, Calon Wakil Anies Baswedan, Sudah Disetujui PKS
Pasalnya, setiap pemimpin memiliki gaya memimpin sendiri-sendiri.
"Ya tentu kan Pak Anies punya gaya tersendiri style-nya."
Namun saat dibandingkan jika Gubernur Anies Baswedan melakukan hal yang sama dengan Tri Rismaharini menurutnya dianggap berbeda.
"Ya saya begini enggak juga lah ya, menurut ini saya ini style enggak ada kaitannya," lanjutnya.
Bahkan, dalam kesempatan itu ia meminta agar tv One tidak membandingkan tayangan-tayangan video Tri Rismaharini dengan Anies Baswedan.
"Ya betul, betul.
Cuma saya membandingkan nanti pada saat gambar yang satu misalnya soal Pak Anies ya, Pak Anies itu tidak suka publikasi," jelas Syarif.
Lihat videonya mulai menit awal:
(*)