Perayaan Imlek

Rayakan Imlek Bebas Merdeka, 20 Tahun Lalu Kebijakan Gus Dur Bikin Warga Tionghoa Indonesia Gembira

Rayakan Imlek bebas merdeka, 20 tahun lalu kebijakan Gus Dur bikin warga Tionghoa Indonesia gembira

Editor: Rafan Arif Dwinanto
Kompas.com
(kiri) Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid alias Gus Dur. (kanan) Lukisan Gus Dur saat mengenakan busana Cheongsam. 

Satu hal yang kadang tak ada hubungannya, ternyata memiliki makna mendalam.

Tahun Baru Imlek akan jatuh pada 25 Januari 2020 mendatang.

Tersebar di seluruh dunia, maka beragam pula budaya dan kebiasaan yang dilakukan masyarakat Tionghoa saat Imlek tiba.

Lalu, seperti apa kira-kira kebiasaan yang dilakukan oleh masyarakat asli di Tiongkok saat Imlek?

1. Makan bersama keluarga

Seperti adat masyarakat Timur lainnya, di saat Imlek maka masyarakat Tionghoa akan menyempatkan makan malam bersama keluarga.

Mengutip dari laman Culture Trip, hidangan yang disajikan pun berbagai macam.

Yang jelas, hidangan yang disajikan ini mayoritas adalah hidangan rumahan.

Hidangan yang harus selalu ada adalah ikan kukus.

Ikan kukus memiliki filsofi kemakmuran dan keberuntungan.

Dalam bahasa Mandarin, kata 'ikan' memiliki bunyi pengucapan yang hampir sama dengan kata keberuntungan.

2. Angpau

Angpau bisa jadi salah satu hal yang paling ditunggu saat Imlek tiba.

Angpau adalah amplop merah berisikan uang yang diberikan oleh orang yang sudah mampu kepada mereka yang belum mampu.

Bisa dari orang tua ke anak-anak.

Atau dari pasangan yang sudah menikah, kepada mereka yang belum kunjung berjumpa jodoh.

3. Petasan dan kembang api

Seperti tahun baru Masehi, Imlek juga dimeriahkan dengan petasan dan kembang api.

Selain menambah kemeriahan, ternyata ada makna di balik meriahnya nyala petasan dan kembang api.

Masyarakat Tionghoa percaya bahwa suara berisik yang dikeluarkan oleh petasan dan kembang api akan mengusir roh jahat.

Walaupun begitu, Pemerintah Tiongkok sekarang membatasi penggunaan petasan dan kembang api karena alasan keamanan.

4. Barongsai

Budaya yang satu ini sudah dikenal di mana-mana.

Barongsai memang selalu memeriahkan acara Imlek baik itu saat parade maupun di kelenteng.

Barongsai akan dimainkan sejumlah orang lengkap dengan iringan drum serta simbal.

Atraksi barongsai yang menarik ini sering menjadi tontonan turis maupun masyarakat setempat.

5. Dekorasi

Seperti yang kita ketahui, Imlek selalu identik dengan warna merah.

Warna ini melambangkan keberanian, keberuntungan, dan awal yang baru bagi masyarakat Tionghoa.

Warna merah akan menghiasi sejumlah ornamen dari lilin sampai lampion.

6. Bersih-bersih rumah

Salah satu kebiasaan positif yang patut ditiru ketika Imlek adalah masyarakat Tionghoa selalu bersih-bersih rumah.

Jendela-jendela digosok dan dibersihkan, lantai disapu, perabot dibersihkan dari debu.

Bersih-bersih rumah bermakna untuk membersihkan rumah kita dari keburukan serta kesialan yang menimpa pada tahun lalu.

Tapi, membersihkan dengan kemoceng dihindari karena dikhawatirkan akan ikut 'menghapus' keberuntungan.

7. Makan nian gao, jeruk mandarin, dan pangsit

Bagi yang menantikan kuliner di hari Imlek, ini dia jawabannya.

Selain makan bersama keluarga, Imlek juga akan dimeriahkan oleh beberapa kuliner ikonik.

Nian gao adalah sejenis kudapan yang terbuat dari tepung beras.

Lalu ada juga jeruk mandarin yang menjadi simbol keberuntungan.

Pangsit menjadi makanan paling populer yang dikonsumsi saat Imlek tiba.

8. Berdoa di kelenteng

Seperti layaknya perayaan hari sakral pada umumnya, masyarakat Tionghoa akan merayakan Imlek dengan berdoa ke kelenteng.

Mereka akan memohon segala hal yang baik di tahun mendatang.

Wah, kelihatannya seru banget ya merayakan Imlek di Tiongkok?

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved