Tak Ada yang Berani Menolong, Gadis Yatim Piatu Ini Tewas Kehabisan Darah, Polisi Buru Kekasihnya
Seorang gadis yatim piatu ini tewas kehabisan darah, saat terkapar minta tolong, tak ada yang berani menolong. Kini polisi memburu kekasihnya
TRIBUNKALTIM.CO - Tak ada yang berani menolong, seorang gadis yatim piatu tewas kehabisan darah, kini polisi memburu kekasihnya yang terakhir bersamanya.
Seorang gadis yatim piatu akhirnya tewas kehabisan darah, saat terkapar minta tolong, tak ada seorang pun yang berani menolong.
Warga yang mendengarkan rintihan gadis yatim piatu ini di sebuah bekas kantor pos polisi, warga tak berani mendekat lalu memanggil polisi.
Seorang gadis remaja ditemukan tewas dengan luka parah di dalam bekas kantor pos polisi di Desa Rea, Kecamatan Binuang, Polewali Mandar, Sulawesi Barat, Minggu (9/2/2020).
Penemuan sesosok mayat perempuan ini langsung menghebohkan warga Rea dan netizen.
Sebelum meninggal, sejumlah warga sempat mendengar suara rintihan korban yang diduga tengah minta tolong saat jatuh dan tak berdaya di lantai bangunan bekas pos polisi.
• Gadis Ini Diculik 4 Tahun Lalu, Saat Pulang, Hamil 9 Bulan, Kisahnya Dibawa Kabur Pria Paruh Baya
• VIRAL Video, Demi Cari Suami Idaman, Gadis Belia di Desa Ini Dipersilakan Mesum dengan Banyak Pria
• 5 Tahun Hanya Makan Nasi & Sambal, Gadis di China Meninggal, Publik Marah dan Soroti Yayasan
• Viral WhatsApp, Video Adegan Panas Gadis & Pasangan di Madura di Lapangan Terbuka, saat Siang Bolong
Penemuan korban bermula ketika seorang pedagang nasi kuning bernama Sarce hendak menjajakan dagangannya untuk warga yang lalu lalang tak jauh dari pos polisi, tempat korban ditemukan terkapar, Minggu subuh tadi sekitar pukul 5.30 Wita.
Mulanya, Sarce kaget dan sempat ketakutan lantaran mendengar suara rintihan seorang perempuan sambil minta tolong dari dalam pos polisi.
Tak berani, ia lalu bergegas memanggil warga setempat untuk memeriksa asal suara rintihan seorang perempuan dari pos polisi.
Benar saja, warga yang berdatangan ke pos polisi yang sudah lama tak difungsikan itu menemukan sesosok perempuan mengenakan celana panjang tanpa identitas apa pun di sakunya.
Warga yang datang ke lokasi hanya menemukan sebuah helm yang diletakkan rapi di meja pos polisi bersama kantong plastik berisi kerupuk dan camilan lainnya.
Tallulangi, saksi mata yang menemukan korban terluka parah di dalam pos polisi ini mengatakan, ia sempat memanggil korban yang sedang terkapar di lantai bekas pos polisi.
Namun karena tak ada respons, Tallulangi dan warga lainnya pun memilih melapor ke polisi terdekat.
Ia tidak berani mendatangi ke suara rintihan itu karena takut ada masalah.
“Saya sempat teriak dari luar pos polisi saat melihat korban terkapar penuh darah di sekitarnya, karena tak ada suara, saya lalu melaporkannya ke kantor polisi terdekat,” jelas Tallulangi.